Selasa, 10 April 2012

SUNNAH DAN BID'AH


                                                


AQIDAH: 
KEWAJIBAN MENGIKUTI AL-QURAN DAN AS-SUNNAH SERTA MENJAUHI BID’AH


[Agar tulisan ini menjadi mudah di pahami, maka dekatkanlah Kitab itu (Al-Qur’an), semoga kita mendapat rahmat]. Allah swt berfirman:
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A'raf, 7: 204).
Dibawah ini, penulis lampirkan satu makalah berjudul “Kewajiban Mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah”, yakni suatu makalah yang berisikan dalil-dalil Firman Allah Swt. & Hadits-hadit Nabi saw, tentang:
1. Perintah untuk mengikuti Allah dan Rasul-Nya /untuk berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.  [Terlampir].
2.  Larangan untuk berbuat “Bid’ah di dalam beragama (yaitu sesuatu yang di ada-adakan di dalam beragama yang  tidak di syariatkan / tidak  ada perintahnya, baik dari Allah  maupun contoh dari rasul-Nya). Bid’ah adalah kesesatan, dan kesesatan tempatnya neraka. [terlampir].
3.  Selain itu, hendaklah di dalam beragama, kita tidak menjadi umat Islam yang hanya ikut-ikutan, baik yang mengikuti tradisi/nenek moyang, Taklid buta terhadap guru, dan lain-lain. (tanpa asal-usul periksa apakah telah  sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah dan rasul-Nya, yaitu yang ada di Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.)
a.     Mereka di dalam  beragama, mengikuti / ikut-ikutan  tata cara  tradisi atau nenek moyang :
(QS.Al-Maidah, 5:104), (QS.Az-Zukhruf, 43:23-24)
b.    Mereka di  dalam beragama bertaqlid  buta terhadap guru (Mengikuti ajaran guru secara membabi buta tanpa asal-usul periksa apakah ajaran itu telah sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. (QS.At-Taubah, 9:31)
c.     Mereka di dalam beragama, lebih senang menggunakan akal pikirannya, atau lebih bangga dengan pengetahuan yang ada pada dirinya, sehingga ketika Al-Qur’an dan As-Sunnah di sodorkan kepadanya, maka mereka lebih senang memilih pikiran dan pengetahuan yang ada pada dirinya. (QS. Al-Mukmin, 40: 83).
 Karenanya, mereka yang di sebut dalam point: 2, 3a, 3b, 3c. dalam QS.7/Al-A’raf: 38-39, dan QS.2/Al-Baqarah : 165,166,167, diancam oleh  Allah Swt. keadaan mereka pada hari kiamat kelak,  tempatnya adalah di dalam neraka, disana mereka saling berbantah-bantahan dan saling salah-menyalahi antara satu dengan yang lainnya,  dan masing-masing dari mereka saling berlepas diri dan tidaklah  mereka bertanggung  jawab atas perbuatannya masing-masing.  (QS.7/Al-A’raf: 38-39). (QS.2/Al-Baqarah : 165,166,167).
4.  Di larang menjadikan agama Islam menjadi “Bergolong-golongan” (dimana satu sama lainnya  saling berbangga-bangga dengan golongannya masing-masing), termasuk pula orang yang di luar golongan yang ikut mendukung, memuji dan atau sebaliknya merendahkan yang lain. Semua ini termasuk perbuatan dosa, yaitu termasuk perbuatan “menyekutukan Allah” dan pelakunya agar “Taubat”.  " (QS.30/Ar-Rum: 30,31,32).  
Sebab, ummat Islam adalah satu (QS.23/Al-Mukmin : 52,53,54, QS.Yunus : 19, dan QS. Al Baqarah : 213) yakni, sama-sama ber-Tuhankan  Allah Yang Maha Esa, Demikian pula Nabinya juga sama, yakni nabi Muhammad Saw., berarti kita sama-sama mempunyai Kitab yang sama, yaitu kitab Al-Qur’an yang berjumlah 114 surat dan 6.236 ayat. Dan pembawanya adalah satu nabi, yaitu nabi Muhammad Saw. sebagai seorang Rasul  yang telah di percaya oleh Allah Swt. untuk membawa  Kitab Alqur’an, juga  sebagai  penjelas/pensyarah/penafsir  dari apa-apa yang terkandung  di dalam isi al-Qur’an tersebut. Hal ini dijelaskan dalam QS.16/An-Nahl : 44), 
Kemudian, bila ada berbeda pendapat di antara ummatnyya,  Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk mengembalikan masalah tersebut kepada Allah dan Rasul-Nya atau kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. (hadits). Lihat QS.4.An-Nisa : 59.
Adalah perbedaan itu, semuanya  dalam rangka sebagai “Ujian” dari Allah Swt.  Dimana Allah Swt. akan menguji bagi hamba-hambanya, siapakah yang paling beriman, yakni bagi mereka yang mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah dan Rasul-Nya. (Al-Qur’an dan Hadis Nabi Saw, QS.4: 59).
Juga  di jelaskan di dalam  Firman-Nya
“Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Ia jadikan kamu (semua) satu umat. Tetapi Ia bermaksud hendak menguji kamu, maka berlomba-lombalah kamu dalam kebajikan. Kepada Allah semua akan kembali. Dialah yang menunjukkan kepadamu kebenaran dan Dia akan menerangkan kepadamu apa-apa yang kamu perselisihkan.”  (QS.16/An-Nahl : 93).
Allhamdulillah, bila kita termasuk orang-orang yang kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Maka sikap kita adalah sebatas menyampaikan dan mengajak kepada saudara-saudara kita agar mereka pun mau kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits, yaitu kembali kepada Allah dan Rasul-Nya.
Adapun masalah mereka mau beriman atau tidak,  keputusannya ada di tangan Allah Swt.  Hal ini dijelaskan  di dalam firman-Nya :
“Dan jikalau Tuhan menghendaki, tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang beriman semuanya.? Dan tidak ada seorangpun beriman kecuali dengan izin Allah. Dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.” (QS.10/Yunus : 99,100).
Lihat juga QS.3/Ali Imran : 20, QS.2/Al-Baqarah : 256. (QS.41/Fushilat :33,34), (QS.3/Ali Imran : 104), (QS.9/At-Taubah : 122)
Wassallam, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar