Selasa, 10 April 2012

HARI KIAMAT



”Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”  (QS. Az-Zalzalah, 99: 1-8).

HARI KIAMAT DAN KEDAHSYATANNYA

Allah SWT. berfirman:
”Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat).” (QS. Az-Zalzalah, 99: 1)
A
yat di atas memiliki pengertian tegas tentang janji maupun ancaman Allah SWT, kepada hamba-hambanya. Allah SWT. mengingatkan mereka di dalam surat QWtersebut tentang gonjang-ganjingnya dunia dan digelarnya hari kiamat yang sangat mengerikan. Hal itu supaya umat manusia mengakhiri perbuatan maksiat yang telah dilarang bagi mereka sehingga berbalik untuk mentaati dan beriman kepada-Nya
Allah SWT. manukut-nakuti umat manusia dengan Hari Kiamat adalah dengan tujuan agar mereka mempersiapkan diri serta memekali diri, ini semata karena begitu dahsyatnya Hari Kiamat itu sendiri.
Allah SWT. berfirman, “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat)”. Allah SWT. menyebutkan bahwa apabila bumi dan semua penghuninya telah digoncang sehingga terjadi gempa dari segala  penjuru baik di timur maupun barat, maka akan terus begitu sampai akhirnya menghancurkan gunung dan bangunan yang berada di permukaannya. Bumi tidak akan kembali tenang sebelum dia menelan segala sesuatu yang ada di atasnya. Terjadinya goncangan yang sangat dahsyat itu sebenarnya diakibatkan suara (tiupan terompet) Malaikat Israfil as. Hal itu semua terjadi jika saat, waktu, bulan, tahun, halal dan haram dunia telah habis masanya.
Hal itu terjadi ketika kebenaran telah terbungkam, kebatilan terangkat ke atas, orang-orang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar (menganjurkan berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat). Do’a dipraktekkan di mana-mana, yang haram dianggap halal, kezaliman merajalela, mereka berpaling dari jihad, kerusakkan terjadi, riba menjadi tradisi, penyimpangan seksual, baik perzinahan maupun homoseks bukan hal yang asing lagi dan tindak kriminal menjadi nilai tinggi.
Kiamat juga terjadi ketika mereka saling bahu-membahu untuk mengkomsumsi minuman keras, sebuah kaum diseru untuk yang ma’ruf namun mengenyampingkannya dan dicegah dari yang munkar akan tetapi malah melakukannya. Mereka tidak menyukai perkara yang haq, malah sebaliknya mengikuti dorongan hawa nafsunya. Membaca kitab Allah namun tidak mengerti apa yang dibaca, hatinya hitam kusam, aib maupun perbuatan keji sudah terlalu banyak jumlahnya dan orang-orang fasik menghiasi diri mereka dengan perbuatan maksiat dan dosa.
Apabila mereka sudah seperti itu, maka tidak heran jika murka Allah Jalla Jalaaluhu begitu mengerikan. Pada waktu itulah Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Israfil, tiupla sangkala”. Malaikat Israfil melakukan perintah sebagaimana yang telah diintruksikan oleh Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Seketika itu juga bumi mulai dari arah timur sampai ke barat tergoncang hebat. Itu semua sebagai akibat kemurkaan Dzat yang Maha Perkasa terhadap tingka bejat orang-orang munafik dan para pendosa.
CIRI-CIRI ISRAFIL
Secara Israfil ‘alaihis salaam adalah malaika yang sangat besar. Sayap kanannya berada di timur dan sisi kirinya berada di barat. Kedua kakinya berada di dasar bumi lapis tujuh dengan memerlukan waktu lima ratus tahun perjalanan untuk mencapai kedua lututnya. Lehernya terbelit di bawah ‘Arsy. Sedangkan ‘Arsy itu sendiri berada di bahian atas punggung yang dekat lehernya. Dia telah menjulurkan kaki kanannya dan mengakhirkan kai sebelah kirinya. Lauh Mahfuz berada di antara kedua matanya. Dialah yang meletakkan sangkala itu di mulutnya (siap untuk segera meniup). Matanya terbuka tertuju pada ‘Arsy dan diam dengan memasang kedua telinganya untuk menunggu perintah peniupan sangkala. Sedangkan sangkala itu sendiri tanduk yang terbuat dari cahaya.
Rasulullah saw. bersabda, “Sangkala itu adalah tanduk yang terbuat dari cahaya. Demi Dzat Yang jiwaku berada dalam kukuasaan-Nya, sesungguhnya lubang yang paling besar di dalamnya seperti langit dan bumi.”
Di riwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: “Bagaimana aku bisa merasa enak sedangkan pemiliki sangkala telah memasukkan terompet itu ke mulutnya. Dia telah mengkerutkan dahinya, membuka pandangannya tertuju ke ‘Arsy, diam sambil memasang kedua telinganya untuk menungguh perintah kapan diperintah untuk meniup sangkala. Jika dia telah meniupnya, maka semua penghuni langit dan bumi mati, kecuali empat malaikat. Karena sesunggunya mereka tidak mati kecuali setelah semua makhluk telah mati. Keempat malaikat itu adalah Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat maut (Izrail).
Karena begitu dahsyatnya suara sangkala Israfil sampai-sampai membuat bumi dari timur sampai barat bergoncang. Tidak ada satu bangunan pun yang tersisa, kecuali bangunan masjid. Karena sesunguhnya pondasi masjid tetap utuh dan tidak terbongkar. Hal ini dikarenakan kedudukannya yang mulia di si Allah SWT. Sebab, di dalam masjid ini Allah disembah, di-esakan dan dibaca firman-Nya. Hal itu sebagaimana firman-Nya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. (Qur’an, al-Qashash, 28: 88), ayat ini telah ditafsiri bahw segala sesuatu itu akan hancur kecuali amal perbuatan yang dipersebahkan tulus kepada AllahTa’ala. Begitu juga dengan masjid yang tidak turut hancur karena dia merupakan rumah yang dibangun karena Allah Ta’ala.
RASA TAKUT NABI KEPADA TIUPAN ANGIN
Diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa jika ada angin berhembus, roman wajah beliau menjdi berubah. Gelagat beliau pada waktu itu biasanya mondar-mandir berulang kali karena khawatir kalau kiamat akan digelar dan bumi akan digoncang. Jika Rasulullah saw. sebagai makhluk Allah terbaik saja mengkhawatirkan hal ini, bagaimana yang selayaknya diperbuat oleh orang yang suka lalai dan lupa kepda-Nya?! Apa yang sebaiknya diperbuat oleh mereka yang hari-harinya dipenuhi dengan perbuatan sia-sia dan kebatilan, bahkan menyia-nyiakannya dengan berbuat maksiat sampai akhir hayatnya?!
Hal ini semakin memperkuat keyakinan kita bahwa Rasulullah saw. memang tidak bisa mengetahui hal-hal ghaib dan juga tidak tahu kapan hari kiamat akan digelar. Sebab banyak sekali orang yang membicarakan masalah ini dan menarik kesimpulan yang malah bertentangan dengan kandungan kitab Allah dan sunnah rasul-Nya.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau telah bersabda: “Pada malam Isra’ aku berhenti di langit ke tujuh. Lantas aku melihat Israfil telah mengkerutkan dahinya, memajukan kaki sebelah kanan dan mengakhirkan kaki sebelah kirinya. ‘Arsy berada di atas bahunya, dan sangkala sudah berada di lubang mulutnya. Dia telah siap meniup sangkala tersbut. Aku mengira tidak akan sampai ke bumi, sehingga tiupan itu lebih mendahului aku. Karena aku melihat posenya (sudah sangat siap) untuk meniup”.
Rasulullah saw, ditanya mengenai Israfil. Lantas beliau menjawab: “Dia memiliki sayap yang satu di timur dan yang satu lagi di barat. Kedua kakinya berada di bawah lapis bumi ke tujuh, sedangkan ‘Arsy berada di atas pundaknya. Sesungguhnya dia merenungkan kebesaran Allah Ta’ala tiga kali dalam sehari. Sehinga dia menangis karena takut kepada Dzat Yang Maha Perkasa. Air matanya sampai mengalir bagaikan lautan yang banyak. Seandainya satu lautan dari air matanya diizinkan untuk dituangkan, pasti memenuhi ruang antara langit dan bumi. Sesungguhnya dia berada jauh sehingga nampak kecil sampai seukuran wadh’ (burung kecil).
Oleh karena itu, bersiap-siaplah kaian wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk menghadapi hari kiamat dan gonjang-ganjingnya yang begitu dahsyat!
Allah Ta’ala berfirman: “Apabila bumi digoncangkah dengan goncangannya (yang dahsyat)”, maksudnya apabila bumi telah mengalami gempa yang berkekuatan dahsyat, gunung-gunung beterbangan, pohon-pohon tercabut dari akarnya dan seluruh bangunan hancur, maka tidak ada satu pun yang tersisa di muka bumi, baik gunung, pohon, tanaman kecuali tela masuk dan ditelan oleh perut bumi.
Ikrimah berkata: “Orang yang mengalami hari kiamat itu sebenarnya adalah makhluk yang paling buruk”.
KAPAN SANGKALA DITIUP
Hudzaifah berkata: “Para sahabat pernah bertanya kepada Nabi saw. mengenai kebaikan. Sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan. (Hal itu aku lakukan) karena takur kalau keburukan itu akan menimpa diriku. Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Di akhir zaman nanti ada fitnah seperti bagian malam yang gelap. Jika Allah Ta’ala telah murka kepada penduduk bumi, maka Allah Ta’ala menyuruh Israfil untuk meniup sangkala. Lantas dia pun meniupkan tiupan kematian pada orang-orang yanglalai. Di antara mereka ada yang sedang berada di negerinya. Di antara mereka ada yang sedang berada di pasar. Di antara mereka ada yang sedang di ladang. Di antara mereka ada yang sedang di menempuh perjalanan. Di antara mereka ada yang sedang makan dia tidak bisa meneruskan suapannya ke mulut, akhirnya dia pingsan dan mati. Di antara mereka ada yang sedang bercakap-cakap dengan rekannya sehingga obrolannya belum selesai dan dia pun mati. Semua makhluk hidup pada waktu itu akan mati.
Israfil tidak akan menghentikan tiupannya sampai semua mata air, sungai, tumbuh-tumbuhan, pohon, gunung, samudra dan semua yang ada masuk ke dalam perut bumi. Pada waktu itu manusia terbaring tidak bernyawa. Di antara mereka ada yang terlungkup di atas wajahnya, ada yang terbaring di atas punggungnya, ada yang terbaring di atas lambungnya, dan ada yang terlungkup di atas pipinya. Di antara mereka ada yang di mulutnya masih ada sesuap makanan, dia lebih dulu mati sebelum sepat menelannya.
Rantai yang mengangkat bintang-bintang seluruhnya putus dan menjadi rata dengan tanah karena begitu dahsyatnya gempat pada waktu itu. Semua malaikat yang ada di langit tujuh mati. Begitu juga dengan para malaikat hijab, malaikat shidiqun, dan yang tukang membaca tasbih, yang membawa ‘Arsy dan kursi, dan malaikat Karubyyun (sekelompok malaikat yang sangat sering bersedih. Mayoritas dari mereka adalah yang ahli beribadah kepada Allah Jalla Jalaaluhu). Semuanya juga ikut mati, Yang tersisa hanyala Malaikat Jibril, Israfil dan malaikat maut alaihis sallam.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN JIBRIL
Dzat Yang Maha Perkasa Jalla  Lalaluhu akan berfirman: “Wahai malaikat maut, siapa saja yang masih tersisa?” – Meskupun Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui – Malaikat maut menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau adalah Dzat Yang lebih mengetahui segalanya. Yang masih tersisa adalah Israfil, Jibril, Mikail dan hamba-Mu yang lemah ini, malaikat maut, malaikat yang hina, rendah dan kebingungan ketika menyaksikan fenomena yang dahsyat.”
Maka Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa Ta’ala berfirman kepadanya: “Pergilah kepada Jibril! cabutlah ruhnya!” Malaikat maut akhirnya menghampiri Jibril ‘alaihis sallam, Dia menjumpai Jibril yang sedang bersujud serta bersimpuh. Malaikat maut berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu lalai dari takdir yang ditetapkan padamu wahai hamba yang perlu dikasihani. Bani Adam, penduduk dunia, burung, hewan buas, penghuni langit, pembawa ‘Arsy dan Kursi, serta penghuni Sidratul Muntaha, semua sudah mati. Sekarang Allah memerintahkanku untuk mencabut ruhmu.” Seketika itu juga Jibril ‘alaihis sallam menangis seraya berkata kepada Allah dengan kondisi sangat meminta: “Ya Allah, ringankanlah sakaratul maut bagiku!” Malaikat maut mencabut ruh Jibril. Pada waktu itulah Jibril jatuh kesakitan.
[Dari sinilah orang-orang cerdik dan mengetahui bahwa Malaikat Jibril dan malaikat yang lain akan dicabut arwahnya oleh malaikat maut dengan perintah dari Allah SWT. Mereka tetap saja dicabut arwanya meskipun ketaatan dan ibadah mereka kepda Allah sangat tekun. Namun mereka masih saja takut terhadap sakitnya sakaratul maut.
Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaluhu kembali berfirman: “Siapa yang masih tersisa wahai malaikat maut?” Dia menjawab: “Wahai Tuhanku, tinggal Mikail dan Israfil dan hamba-Mu malaikat maut yang lemah ini”.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN MIKAIL
Dzat Yang Maha Perkasan Jalla Jalaluhu berfirman: “Pergilah Kamu menuju Mikail dan cabutlah ruhnya!” Malaikat maut menghampiri Mikail sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Ternyata dia menjumpai Mikail sedang menunggu air untuk ditakar di awan. Maka malaikat maut berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu lalai terhadap takdir yang telah ditetapkan padamu wahai malaikat yang perlu dikasihani? Bani Adam sudah tidak membutuhkan rezeki lagi. Begitu juga dengan hewan-hewn ternak serta binatang buas. Semeua penduduk langit dan bumi telah mati. Sama halnya dengan para malaikat hijab, malaikat pembawa ‘Arsy dan Kursi, malaikat Karubiyyun dan tukang pembaca tasbih. Tuhanku telah memerintahkanku untuk mencabut ruhmu.” Seketika itu juga Mikail menangis sambil menunduk kepada Allah. Dia memohon agar Allah meringankan sakaratul mautnya.
Ketika malaikat maut mencabut nyawanya, Mikail terjatuh kesakitan dan tidak lagi bernyawa. Lantas Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaluhu berfirman: “Siapa yang masih tersisa?” Meskipun Dia sebenarnya lebih mengetahui hal tersebut. Malaikat maut menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau lebih mengetahui, yang tersisa adalah Israfil dan hamba-Mu yang lemah malaikat maut.”
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN ISRAFIL
Lantas Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Pergilah kamu kepada Israsil. Lantas cabutklah arwahnya!” Maka malaikat maut menghampiri Israsil seraya berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu lalai dari takdir yang telah ditetapkan untukmu wahai malaikat yang perlu dikasihani? semua makhluk telah mati. Tidak ada seorang pun yang tersisa. Tuhanku telah memerintahkanku untuk mencabut ruhmu.” Israfil berkata: “Maha Suci Dzat Yang menetapkan maut pada semua hamba. Maha Suci Dzat Yang hanya kekal seorang diri.” Kemudian Dia berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah sakaratul maut bagiku!” Maka malaikat maut mencabut ruhnya sehingga dia jatuh tersungkur kesakitan. Seumpama penghuni langit masih ada di langit dan penduduk bumi masih ada di bumi, pastilah merkea semua karena merasakan begitu dahsyat goncangannya ketika jatuh.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN MALAIKAT MAUT.
Lantas Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa Ta’ala berfirma: “Siapakah yang masih tersisa wahai malaikat maut?” Padahal Allah sangat tahu hal ini. Dia menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui siapa yang masih tersisa. Yang masih tersisa adalah hamba-Mu yang lemah malaikat maut.” Dzat Yang Maha Perkasa berfirman: “Demi Keagungan dan Kebesaran-Ku. Pasti Aku akan merasakan sesuatu padamu sebagaimana telah dirasakan oleh hamba-hamba-Ku yang lain. Pergilah kamu ke tempat antara surga dan neraka. Dan matilah kamu di sana.
Malaikat maut berjalan menuju tempat antara surga dan neraka. Lantas malaikat maut pun menjerit. Seumpama Allah tidak mematikan semua makhluk hidup terlebih dahulu, pastilah mereka akan mati karena tidak kuat mendengar suara jeritan yang dahsyat tersebut. Malaikat maut akhirnya mati.  Sekarang yang tersisa hanyalah langit yang lowong dari segala planet dan lengang dari bintang. Yang masih tersisa juga bumi yang tidak lagi dihuni manusia, jin, burung, binatang buas, dan hewan ternak. Yabg juga masih tersisa hanyalah Raja Diraja, Allah Yang Maha Tunggal lagi Perkasa, Dzat Yang Maha Menciptakan Malam dan Siang. Tidak ada satu makhluk pun dan tidak ada suar yang berdesis sedikit pun. Semua gerakan telah diam dan semua suara telah beku. Bumi dan langit benar-benar sepi senyap dari pada penghuni keduanya.
SIAPAKAH YANG BERKUASA PADA WAKTU ITU?
Baru setelah semua telah mati, Allah Tabaaraka wa Ta’ala kembali melihat dunia. Lantas Dia erfirman: “Wahai dunia, mana sungai-sungaimu? Mana pohon-pohonmu? Mana semua penghunimu? Mana orang-orang yang menyemarakkanmu? Mana para penguasamu dan putra-putra mereka? Mana para orang-orang lalimmu dan putra-putra mereka? Mana orang-orang  yang dulu memakan rezeki dari-Ku dan menerma nikmat-Ku namun mereka menyembah sesuatu selain Aku? Siapakah Yang Berkuasa pada hari ini? Namun tidak ada yang menjawab firman tersebut. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Kekuasaan itu adalah milik Allah Yang Maha Tungal lagi Maha Perkasa.”
Yang dimaksud dengan firman di atas adalah orang-orang yang kufur (mengingkari) nikmat-nikmat Allah dan menyembah setan sera makhluk-makhluk yang lain. Bahkan mereka juga memasukkan unsur-unsur bid’ah dan pagan ke dalam syari’at Allah.
Kemudian Allah kembali berfirman: “Wahai dunia, mana sunga-sungaimu? Mana pohon-pohonmu? mana pendudukmu? Mana orang-orang yang meramaikanmu? Siapakah yang berkuasa pada hari ini?” Tidak seorang pun yang menjawab firman-Nya. Maka Allah Ta’ala berfirman: “Semua itu adalah milk Allah Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa.”
Bumi dan langit tetap lengang seperti itu. Tidak ada satupun yang berbicara maupun bernafas di sana. Hal seperti itu akan terus berlangsung sampai waktu yang dikehendaki oleh Allah. Ada yang mengatakan bahwa rentang waktu itu berlangsung selama empat puluh hari. Itulah rentang waktu antara dua tiupan sangkala. Setelah itu Allah Tabaaraka wa Ta’ala turun dari langit ke tujuh. Dia turun dari sebuah samudra yang disebut dengan samudra hayawan. Airnya seperti air mani orang laki-laki. Tuhan kita menuruninya selama empat puluh tahun. Air itu membelah bumi dan meresap ke bawah sampai mengenai tulang belulang manusia yang telah hancur lebur dan rapuh.  Maka dikarenakan air  samudra hayawan itulah tulang-belulang tersebut kembali utuh dan tumbuh sebagai tanaman tumbuh karena tersirami oleh air hujan. [Para ulama masih berselisih pendapat, apakah jasad kita sekarang ini yang akan dibangkitkan lagi, atau Allah akan menciptakan jasad-jasad baru untuk wadah ruh kita. Akan tetapi  menurut kami, bahwa yang akan dibangkitkan itu adalah jasad yang kita buat hidup di dunia sekarang ini. Karena telah ada firman Allah Ta’ala: “(Mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dundia) hanya sesaat saja di siang hari (di waktu itu) mereka saling berkenalan”. (QS. Yunus, 10: 45).

BAGAIMANA ORANG MATI DIBANGKITKAN KEMBALI.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”. (Qur’an, Al-A’raf, 7: 57). Apabila Allah telah menumbuhkan tanaman dengan air hjan, hal itu sama halnya ketika Dia menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dengan air kehidupan. Tulang-belulang, urat, daging dan rambut akan kembali seperti sedia kala. Setiap organ tubuh akan kembali berada di tempatnya masing-masing. Semuanya kembali utuh seperti ketika dulu di dunia.
Demikian tradisi al-Qur’anul Karim untuk meyakinkan kita terhadap sesatu yang sifatnya ghaib. Dia pasti akan memberinya perumpamaan dengan sesuatu yang sifatnya marerial dan kasat mata.
Jasad-jasad itu kembali utuh atas kehendak Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Namun jasad-jasad itu masih tetap raga tanpa ruh di dalamnya. Baru kemudian Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaluhu berfirman: “Pasti Israfil akan dibangkitkan.” Akhirnya Israfi ‘alaihis salam bangkit dan kembali hidup dengan kehendak Allah Ta’ala. Lantas Dia berfirman kepadanya: “Wahai Israfil letakkanlah sangkala di mulutmu!. Bangunkanlah hamba-hamba-Ku untuk menjalani masa perhitungan dan pembalasan amal!”. Jadi yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah Tabaaraka wa Ta’ala adalah Israfil dan Dia memerintahkan malaikat itu untuk meletakkan sangkala di mulutnya.
CIRI-CIRI SANGKALA
Sangkala itu adalah tanduk yang terbuat dari cahaya. Di dalamnya ada lubang untuk beberapa hamba. Semua arwah dikumpulkan dan diletakkan di dalam sangkala tersebut.
DIMANA ISRAFIL BERHENTI
Dzat Yang Maha Perkasa memerintahkan Israfil untuk berdiri di atas sebuah batu yang besar yang ada di Baitul Maqdis. Israfil akan memanggil sambil meniup sangkala yang suda dia letakkan di dalam mulutnya. Batu besar yang ada di Baitul Maqdis tersebut adalah benda di bumi yang berada paling dekat dengan langit. Allah Ta’ala berfirman:  “Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.” (QS. Qaaf, 50: 41). Di dalam seruan itu Israfil berkata: “Wahai tulang-belulang yang telah musnah, daging-daging yang telah hancur, rambut-rambut yang rapuh, dan urat-urat yang telah bercerai berai, bangkitlah jasad kalian menuju Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebab Diaakan membalas semua amal perbuatan kalian.
Apabila Israfil alaihis salam meniup sangkala, maka arwah-arwah terus bertebaran di antara langit dan bumi. Hal itu terus berlangsung sampai arwah-arwah tersebut masuk ke dalam perut bumi dan menempati jasad. Arwah-arwah itu akan menempati jasadnya masng-masing, jasad yang dulu prenah di tempati ketika di dunia. Arwah-arwah itu merayap di jasadnya sebagaimana racun mengalir ke anggota tubuh yang disenagt. Akhirnya semua jasad kembali utuh sebagaimana dahulu sewaktu di dunia.
Kemudian bumi terbelah. Ternyata kepala mereka bermunculan dan telah berdiri di di atas kakinya masing-masing. Mereka semua menyaksikan bagaimana dahsyatnya hari kiamat. Sedangkan Israfil ‘alaiis salam terus memanggil dengan tiupan sangkala yang tidk berhenti sesaat pun. Israfil memanjangkan tiupannya sehingga semua makhluk mengikuti suaranya. Padahal api menggiring mereka semua menuju dataran kiamat.
AMAL PERBUATAN SELALU MENYERTAI JASAD
Jika semua makhluk telah keluar dari kubur mereka, amal prebuatan yang dulu prenah diprebuat di dunia akan mengkuti pelakunya. Karena amal perbuatan masing-masing insan juga menyertai pelakunya selama dalam kubur. Jika seorang hamba taat kepada Tuhannya dan mengerjakan amal shalih, maka amal shalihnya akan memperlakukan dia dengan baik selama du dunia. Dia juga akan berlaku ramah kepadanya ketika dibangkitkan dari kubur, yakni pada hari Allah Ta’ala menggiringnya ke padang masyar. Amal shalih itu terus menenangkan orang tersebut dan menyelamatkannya dari rasa takut dan kedahsyaan pada hari kiamat.
Setiap kali seorang hamba mukmin menyaksikan api atau melihat sebuah kedahsyatan hari kiamat, maka dia akan merasa sangat takut. Namun pada waktu itu juga amal shalihnya berkata kepada dirinya: “Wahai kekasihku, Kamu tidak perlu merasa gelish seperti ini. Semua fenomena yang mengerkan ini bukan ditujukan kepada orang yang taat kepada Allah. Semua ini sebenarnya hanya untuk mereka yang bermaksiat kepada Allah Ta’ala Dzat Yang Menguasainya. Juga untuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan mengikuti dorongan hawa nafsu. Bukankah kamu adalah seorang hamba yang taat kepada Tuhannya, mengikuti ajaran nabinya dan meninggalkan ajakan hawa nafsunya?! Jadi kamu tidak perlu ikut gelisah dan susah pada hari ini, sampai kamu dimasukkan didalam surga.
AMALAM BURUK DAN RUPANYA
Apabila seorang hamba itu durhaka, suka bermaksiat kepada Dzat Yang Maha Kuasa, meninggal dunia sebelum sempat bertaubat, dan dibangkitkan dari kuburnya dalam kondisi yang sangat menyedihkan, maka amal perbuatan buruknya yang dulu dia kerjakan di dunia juga akan selalu menyertai dirinya. Bahkan amal buruk itu selalu menyertai orang tersebut selama di dalam kubur. Jika orangyang durhaka kepada Tuhannya melihat amalam tersebut, pasti dia akan menumpaiinya sebagai sesuatu yang hitam lagi mengerikan. Setiap kali orang itu melewati hura-hara, api dan segala seusautu yang termasuk gonjang-ganjing ya hari kiamat, dia akan berkata kepada pelakunya: “Wahai musuh Aallah, inilah semua yang akan Kamu rasakan.”
Wahai hamba-hamba Allah, wahai orang-orang yang ingin mendapatkan nikmat dari-Nya, bangunlah kalian semua dari tidur kalian! Tinggalkanlah perbuatan-perbuatan keji dan dosa! Kembalilah kalian untuk selalu taat kepada Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Mengetahui sebelum suatu hari dimana langit akan diselimuti oleh awan tebal tiba.
BUMI MENGELUARKAN SEMUA ISINYA
üAllah Ta’ala berfirman: “Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.” (QS.al-Zalzalah, 99: 2). Maksudnya adalah memuntahkan semua isinya baik yang berupa mayat-mayat manusia (sebab manusia itu terasa berat bagi bumi, bahkan meskipun mereka telah menjadi jenazah dan ditanam di dalamnya), harta-harta terpendam, semua amal perbuatan manusia, dan tempat pembaringan mereka yang baik yang berupa amal perbuatan taat maupun maksiat. Allah Ta’ala memerintahkan  bumi  agar mengeluarkan semua amal perbuatan Bani Adam. Hal ini terjadi bersamaan ketika mereka dibangkitkan dari dalam kubur. Masing-masing mereka akan menjumpai amal perbuatannya di samping lubang kuburnya. Jika amal perbuatan itu shalih, maka dia akan menjumpai seberkas cahaya yang akan melindungi dan menjadi tabir baginya. Cahaya itu akan menutupi aurat dirinya dari pandangan orang lain. Cahaya itu juga menjadi tameng untuknya dari api yang menggiring manusia menuju padang kiamat (padang masyar). Namun, apabila amal perbuatan itu bejat, maka dia akan menemukan sesuatu yang gelap gulita dan hitam. Bahkan kepekatannya melebihi kedahsyatan prahara hari kiamat itu sendiri.
Ini semua terjadi ketika tiupan sangkala yang kedua telah dikumandangkan. Sedangkan beda waktu antara tiupan yang pertama dengan tiupan yang kedua selama empat puluh tahun. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.”
Wahai orang-orang yang tertipu, bayangkan bahwa dirimu telah mengalami banyak kesedihan dan hal-hal yang membuat dirimu cemas. Bayangkan pula bahwa kamu sedang tertimpa bencana dan musibah! Berandai-andailah juga bahwa semua keburukan dan aibmu terbongkar, serta punggungmu dibebani dari berbagai macam dosa!
Telah dikabarkan bahwa apabila seorang hamba keluar dari kuburnya dia akan menjumpai amal perbuatan buruk yang dulu dilakukan berbentuk seperti seikat bungkusan. Sedangkan Malaikat berdiri di atas bungkusan tersebut, Jika orang itu mulai mengingat kembali hari-harinya dulu ketika di dunia, malaikat itu akan berkata kepadanya: “Wahai musuh Allah, ambilah amal perbuatan yang berbentuk bungkusan ini! bawalah di atas punggungmu sebagaimana kamu dulu melakukannya dengan riang gembira ketika masih di dunia. Kamu melakukan perbuatan buruk seakan tidak memperhatikan eksistensi Tuhanmu. Padahal kamu tahu bahwa Dia (Tuhanmu) melihat dan mengawasi dirimu.”
Maka hamba pendosa itupun menggotong bungkusan amal perbuatan buruknya. Dia meletakkan bungkusan tersebut di atas punggunya dan terasa lebih berat dari gunung yang ada di dunia. Sedangkan pada waktu itu dia digiring oleh api menuju padang mahsyar. (sebuah tempat untuk menyodorkan segala amal perbuatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pada hari kiamat para malaikat yang kasar dan bengis akan menyeret para pendosa untuk dibawa ke hadapan Allah SWT. Orang itu akan diseret ke padang mahsyar. Allah telah berfirman: “Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama belenggu.” (QS. Ibrahim, 14: 49). Ada juga satu malaikat yang ditugaskan untuk menggiring hamba pendosa itu dengan perangainya yang sangat kasar, bengis dan sama sekali tidak bersahabat. Sedangkan orang lain menontong orang tersebut, begitu juga dengan Allah Ta’ala.
Wahai orang-orang yang yang memiliki akal sehat, fikirkanlah bagaimana dahsyatnya hari perhitungan amal! Janganlah kamu lupa bahwa pada hari itu setiap orang dituntut untuk berargumentasi! Oleh karena itu, sayangilah dirimu dari adzab yang pedih. Kembalilah untuk taat kepada Tuhan dari segala sesuatu yang dipertuhankan. Tangisilah dosa-dosamu yang telah lewat dengan ratapan yang sungguh-sungguh.
LAMA PENIUPAN SANGKALA
Telah disebutkan bahwa Malaikat Israfil ‘Alaihis salaam tidak pernah menghentikan tiupan terompetnya walau sesaat pun sampai bumi memuntahkan semua isinya. Isi bumi yang dimuntahkan itu berupa mayat orang-orang mati dan segala sesuatu yang selama ini dititipkan oleh Allah Ta’ala di dalamnya. Apabila semua Bani Adam telah berkumpul di padang mahsyar, begitu juga dengan jin, binatang buas, hewan melata, burung, hewan ternak sampai dengan lalat juga telah berkumpul, maka Israfil akan menghentikan tiupannya atas perintah Allah Ta’ala. Kejadian peniupan terompet dan berkumpulnya semua makhluk tersebut di atas terjadi setelah bumi dan langit ini diganti dengan bumi dan langit yang baru. Sedangkan bentuk penggantian tersebut ada dua pendapat diantara ulama.
KONDISI BUMI HISAB
Salah satu dari dua pendapat mengenai hisab adalah berupa daratan yang dipergunakan untuk hisab (Tanah lapang yang dipergunakan untuk menyelenggarakan perhitungan amal) semua hamba. Bumi itu terbuat dari perak yang berwarna putih. Di sana tidak ada gunung, bangunan, samudra, sungai dan pohon-pohonan. Di bumi itu juga tidak ada pertumpahan darah maupun perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala. Allah mendatangkan bumi itu dari rahasia ilmu-Nya sambil berkata kepadanya: “Jadilah Kamu!” maka bumi itu pun terwujud. Api telah dinyalahkan di bawah bumi itu, Karena begitu besarnya bumi ini maka (orang yang berada di sana) diibaratkan dengan sehelai bulu putih di kerumunan bulu kambing yang berwarna hitam.
Padang mahsyar ini dinamakan juga dengan Sahirah (artinya: tidak tidur semalaman). Permukaan bumi pada waktu kiamat dinamakan sahirah karena orang-orang yang baru saja dibangkitkan tidak bisa tidur selama tinggal di sana untuk menunggu antrian hisab. Lapangan mahsyar yang berwarna putih dan datar itu belum pernah diinjak sebelumnya.
Pendapat lain mengatkan bahwa yang dimaksud dengan digantinya bumi hisab adalah dihancurkannya semua bangunan yang dulu ada dipermukaannya, mengering semua airnya, tumbang pepohonannya, muncrat air samudranya, terbang semua pegunungannya, diganti langitnya, digulung matahari dan bulannya, berjatuhan bintang-bintangnya, dan orbit jagad rayanya tidak lagi berfungsi. Inilah yang dimaksud dengan pergantian bumi dan langit ketika kiamat. Hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahui masalah ini.
BAGIMANA ANTRIAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR?
Apabila malaikat Israfil ‘Alaihi salaam telah menghentikan tiupan sangkalanya, semua makhluk akan berdiri dan berkumpul. Masing-masing dari mereka akan memandang ke langit dan hanya memfokuskan pandangannya ke arah tersebut. Tidak seorang pun dari mereka yang mengetahui siapa yang sedang berdiri di samping dirinya. Mereka tidak tahu apakah yang ada disebelahnya laki-laki atau perempuan. Sesama saudara tidak lagi saling mengenal familinya, ayah tidak lagi mengenal anaknya, begitu juga dengan ibu, tidak lagi akan menyadari anak kandungnya. Masing-masing individu disibukkan untuk mengurus dirinya sendiri karena sangat bingung dengan kedahsyatan hari kiamat. Masing-masing orang akan ingat tindak maksiat, ketaatan atau kelalaian yang dulu pernah dia lakukan. Masing-masing orang memperhatikan sa’adah (sukses untuk masuk surga) atau saqawah (gagal sehingga masuk neraka) yang turun dari langit.
LAMANYA BERKUMPUL DI PADANG MAHSYAR.
Diberitakan – semuanya hanya Allah Yang Mengetahui – bahwa lamanya berkumpul di padang mahsyar kira-kira tiga ratus tahun jika diukur dengan ukuran tahun di dunia. Pada saat itu sama sekali tidak ada kabar berita yang turun maupun yang naik ke atas langit. Kondisi padang mahsyar ketika itu sangat berdesar-desakan. Tidak terdengar suara apapun kecuali gemerisik langkah kaki orang yang sedang bingung dan menyesali ketergelinciran mereka dahulu ketika mengerjakan perbuatan munkar. Pada hari itu, tidak ada lagi tangisan dan penyesalan yang berguna.
NABI MENANGIS KARENA KEDAHSYATAN HARI KIAMAT
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau bersabda: “Jibril ‘Alaihi salaam menakut-nakuti aku dengan kedahsyatan hari kiamat, sehingga dia berhasil membuatku menangis. Maka aku berkata kepadanya: “Wahai kekasihku Jibril, bukankah Allah telah mengampuni segala dosaku baik yang telah lalu maupun yang akan terjadi?! Jibril menjawab: “Wahai Muhammad, pastilah kamu akan menyaksikan bagaimana kedahsyatan hari kiamat. Kedahsyatannya bisa membuatmu lupa kepada ampunan Allah (yang telah dijanjikan kepadamu).” Mendengar hal itu, Rasulullah saw. kembali menangis sampai jenggotnya basah karena terkena air mata beliau.
Kalau Rasulullah saw. saja menangis karena mendengar bagaimana kedahsyatan hari perhitungan amal manusia (hari kiamat), bagaimana dengan orang-orang seperti kita yang nasibnya begitu menyedihkan?! Padahal Allah sudah pasti menyelamatkan Rasulullah dari siksaan yang pedih, menjanjikan surga dan tempat kembali yang nyaman kepada beliau. Bagaimana juga dengan orang-orang yang meninggalkan kebenaran, menyimpang dari jalan yang lurus, menyalahi sunnah nabi dan al-Qur’an, mentaati setan dan menghabiskan waktunya untuk bermaksiat kepada Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Pemberi!? Padahal Allah telah berfirman di dalam kitab suci-Nya:
“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut.” (QS. al-Fajr, 89, 21).
Yang dimaksud ayat tersebut adalah bumi ini akan digoyang (mengalami gempa bumi yang sangat dahsyat). Ada juga yang mengatakan bahwa kata ‘dakka dakka’ artinya bahwa bumi ini dilenyapkan.
MAKSUD BUMI DIGONCANG SAMPAI RATA DAN TERBELAH
Sebagian ulama ada yang ditanya mengenai makna pengulangan kata ‘dakka’ pada ayat di atas dan pengulangan kata ‘shaffa’ (pada ayat berikutnya. (QS. Fajr, 89: 22). Ada yang menjawab: “Maksudnya, bumi digoncang berulang kali. Atau dengan kata lain, bumi akan mengalami gempa berulang kali sehingga tidak ada bekas bangunan, pegunungan dan pepohonan yang tersisa.
Sedangkan mengulangkan kata ‘Shaffa’ maksudnya,  para malaikat datang shaf demi shaf. Masing-masing malaikat sibuk mengurus dirinya sendiri karena turut bingung menyaksikan hari kiamat.
Apabila goncangan telah terjadi berulang kali pada bumi, “Diangkatlah bumi dan gunung-gunung. Lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. al-Haaqqah, 69: 14). Benturan itu menyebabkan gunung-gunung tercabut dari akarnya dan bumi akhirnya terbelah. Semua sungai dan mata air terserap masuk ke dalam perut bumi. Begitu juga dengan setiap istana yang dibangun megah, baik yang kuno maupun yang baru di bangun, juga turut terpendam ke dalamnya.
Pada waktu itu suasana sangat mengerikan, bahkan tidak bisa dibayangkan bagaimana kedahsyatannya. Musibah yang terjadi terasa sangat lama. Dzat Yang Maha Perkasa ketika itu akan berbuat sangat adil. Allah Ta’ala menjadikan semua hamba mengalami kematian. Tidak ada seorang manusia pun yang terlihat masih hidup. Apabila orang yang terdahulu dan yang hidup di akhir zaman semuanya telah mati, Allah Tabaaraka wa Ta’ala memerintah beberapa lapis langit untuk terbelah. Maka masing-masing dari mereka membelah diri dan terpotong-potong bagaikan potongan awan. Ada yang mengatakan bahwa potongan-potongan langit itu seperti kapas yang sedang berterbangan ketika dipanen oleh tukan pemetik kapas.
Bayangkan saja bahwa dirimu mendengar suara bumi ketika terbelah! Bagaimana reaksi hatimu pada waktu itu? Pasti kedua kakimu tidak akan bisa berpindah dari tempatnya karena rasa takut yang sangat mencekam. Oleh karena itulah, beramallah kamu selagi masih ada kesempatan untuk mempersiapkan hari yang sangat dahsyat.
Karena nasib seseorang pada hari kiamat nanti tergantung pada amal perbuatannya ketika dulu di dunia. Barangsiapa yang beramal shalih, takut kepada Tuhannya dan mengkhawatirkan kedahsyatan hari kiamat, maka Tuhannya akan memberikan rasa aman pada diri orang tersebut dari segala bentuk kegelisahan dan malapetaka. Barangsiapa tidak pernah beramal shalih kepada sesama ketika msih berada di alam dunia, maka dia akan menerima malapetaka dan tertimpa kesusahan. Pada waktu itu dia akan menyesal. Namun semua penyesalan pada hari itu tidak ada lagi gunanya.
RASA AMAN DAN RASA TAKUT
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: “Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Apabila hamba-Ku merasa takut kepada-Ku, maka Aku memberinya rasa aman pada hari kiamat. Sedangkan apabila dia merasa aman-aman saja dari-Ku (tidak takut) selama di dunia, maka Aku akan menanamkan rasa takut dalam dirinya pada hari kiamat.”
Apabila langit sudah terbelah, maka hati ini terasa sampai ke pangkal tenggorokan. Ketika itu setiap hamba lelaki maupun perempuan akan menyadari amal perbuatan yang dulu dia kerjakan, baik amal perbuatan lahir maupun amal perbuatan batin. Apabila langit telah terbelah, maka bencana yang terjadi sangat besar dan penyesalan yang muncul sangat banyak. Setiap hamba akan menyesali perbuatannya di dunia yang melanggar batas dan menyesal mengapa mereka menyia-nyiakan pahala dan ganjaran pada waktu itu.
Jika langit pecah, maka bencana yang terjadi sangat besar, bahaya yang muncul begitu banyak, adzab dan siksa yang tampak di depan mata benar-benar nyata. Pada waktu itulah Allah menyibak semua tabir rahasia yang selama ini menjadi misteri. Itulah hari-hari dan detik-detik penyesalam para hamba yang tertipu. Mereka mnyesali semua dosa yang telah dikerjakan.
Apabila langit telah terbelah, maka akan banyak terjadi kesedihan, api akan muncul dan surga telah semakin dekat. Pelaku maksiat akan menyesali semua kedurhakaan dan perbuatan yang melanggar tata aturan ketaatan kepada Dzat Yang Maha Pengsih. Wahai sekalian saudaraku, wahai pemeluk agam Islam dan yang memiliki iman dalam hati, sadarlah kalian kepada kedahsyatan hari kiamat! Karena sesungguhnya kedahsyatan pada hari itu – demi Allah – sangat mengerikan. Dan praharanya begitu tidak bisa dibayangkan.
MALAIKAT PENUNGGU LANGIT DUNIA
Apabila langit telah pecah dan tercerai berai-berai, maka keseluruhan malaikat akan turun ke bumi. Jika para malaikat yang berada di langit dunia telah turun di antara pendduk dunia ada yang merasa takut kepada mereka. Orang-orang yang ada di bumi menyangka bahwa para malaikat tersebut turun karena diperntahAllah untuk melakukan suatu tugas. Pada waktu itulah para malaikat penunggu langit duniaberkata kepada manusia: “Janganlah kalian merasa takut kepada kami. Sebab kami turun dari langit karena sama-sama merasa takut sebagaimana kalian juga merasakannya.”
Ternyata jumlah malaikat penunggu langit dunia lebih banyak dibanding dengan jumlah semua penduduk bumi, baik manusia, jin, hewan ternak, burung, binatang buas dan semua makhluk yang ada di darat maupun laun. Jumlah mereka lebih banyak tujuh puluh kali lipat. Sedangkan manusia pada waktu itu saling menyusup (bersembunyi) di antara mereka.
MALAIKAT  LANGIT KEDUA
Kemudian giliran malaikat penghuni langit kedua yang turun ke bumi. Jumlah mereka lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk bumi jika dikumpulkan semua. Jumlah itu berlipat ganda sekitar tujuh puluh kali. Seluruh penduduk dunia dan para malaikat penghuni langit dunia yang sebelumnya telah ada di bumi merasa takut dengan kedatangan mereka. Maka malaikat penghuni langit kedua itu pun berkata: “Janganlah kalian merasa takut terhadap kami, karena sebenarnya kami sibuk (untuk menyelematkan) diri kami. Kami juga merasa takut seperti rasa takut yang kalian rasakan.
Para malaikat yang menghuni tiap-tiap lapis langit terus turun ke bumi karena merasa takut terhadap kedahsyatan hari kiamat. Jumlah malaikat penghuni langit yang lebih tinggi berjumlah lebih banyak tujuh puluh kali lebih lipat dari pada jumlah makhluk yang sudah ada di bumi. Malaikat penghuni tiap lapis langit seakan-akan berada di satu barisan dan sibuk mengurus dirinya masing-masing. Hal itu tidak lain karena mereka semua merasa takut dengan kedahsyatan pada hari itu.
ORANG-ORANG LALIM DIGIRING SEBESAR SEMUT KECIL
Telah diriwayatkan bahwa orang-orang yang suka berbuat dzalim pada hari kiamat akan digiring dalam bentuk seperti semut kecil. Ukuran tubuh mereka paling kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh manusia yang lain. Hari ini sebagai akibat dari perbuatannya yang lalim kepada sesama manusia ketika di dunia. Bukankah kekuasaan mutlak itu hanya dimiliki oleh Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Mulia!? Oleh karena itulah, setiap orang yang lalim dan berbuat aniaya akan merasakan kehinaan. Begitu juga yang akan dirasakan oleh setan si terkutuk. Mereka semua akan merasakan kebingungan dan bencana. Selain itu mereka juga akan menerima siksa dan adzab yang pedih. Setiap pendosa pasti akan menyesal. Pada waktu itu tidak ada lagi tipu daya bagi orang yang suka monopoli. Pada waktu itu benar-benar tidak ada transaksi jual-beli maupun teman yang dapat menolong.
Wahai hamba-hamba Allah, berfikirlah kalian! jadikan semua nasehat yang telah diutarakan kepadamu segagai pelajaran. Menangislah kalian! (Apabila tidak mampu menangis), berusahalah kalian untuk bisa menangis! Bersiap siagalah untuk menghadapi hari yang sangat berat, dimana bencana yang terjadi amat besar dan siksanya sangat menakutkan. Siksa pada hari itu rasanya berlangsung lama.
HADITS TENTANG KEDAHSYATAN HARI KIAMAT
Disebutkan di salah satu hadtis Nabi saw. bahwa pada hari kiamat nanti akan terjadi siang dan malam yang berlangsung lama. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Kiamat memiliki seratus ribu kedahsyatan. Masing-masing kedahsyatan lebih menakutkan seratus ribu kali lipat dibandingkan dengan kedahsyatan ketika menghadapi maut.”
Oleh karena itulah, sesali sesuatu yang telah kamu tinggalkan selama ini. Bertaubatlah dengan taubat nashuha (taubat yang sungguh-sungguh) untuk menghadapi sesuatu yang pasti akan datang. Semua itu perlu dikerjakan sebelum terlambat, sebelum semua hari dimana kehendak Allah tidak ada lagi yang bisa mencegah. Pada hari itu orang-orang dzalim juga tidak akan memiliki penolong. Tidak ada yang menyelematkan tukang berbuat maksiat dan tidak ada tempat perlindungan dan peresmbunyian bagi siapa pun.
HARI YANG SANGAT TERIK DAN NAUNGAN UNTUK BERTEDUH
Jika semua makhluk telah berkumpul di tanah lapang hari kiamat (masyar), baik para malaikat penghuni langit, malaikat hijab, malaikat pembawa ‘Arsy dan Kursi, begitu juga dengan semua penduduk bumi. Jika semua makhluk telah berdesak-desakan di tanah lapang tersebut, maka mereka semua bingung sehingga berlalu lalang. Bukan hanya itu, biji mata mereka terbelalak, leher menjadi panjang dan tenggorongan terasa kering karena kahausan, terik matahari begitu menyengat, siksa membuat diri tidak berdaya, dan keringat manusia akan mengalir membanjiri permukaan bumi. Genangan kerngat yang akan terjadi pada setiap prang menurut kedudukan dan amal perbuatan yang dulu mereka kerjakan ketika terjadi di dunia.
Sedangkan panasnya terik matahari pada waktu itu semakin berlipat ganda. Ada yang mengatakan bahwa terik matahari ketika itu sama dengan terik matahari selama sepuluh tahun (dikumpulkan menjadi satu). Sama sekali tidak ada naungan di tanah lapang tersebut kecuali naungan ‘Arsy. Sedangkan naungan ‘Arsy tidak akan dapat dinikmati kecuali oleh orang yang memiliki kadar amal shalih tertentu. Begitu banyak orang yang merasa nyaman dengan naungan ‘Arsy di saat itu. Begitu juga sebaliknya, berapa banyak orang yang menjerit kepanasan dengan teriknya matahari
HUJAN RAHMAT
Telah dikatakan: “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti Allah SWT. akan menurunkan curah hujan kepada kelompok hamba-Nya. Namun Allah juga melemparkan bungan api neraka Jahanam kepada sekelompok hamba yang lain. Berapa banyak orang yang bisa beristirahat menikmati dinginnya air hujan. Namun begitu juga berapa banyak orang yang merasa tersiksa ditengah-tengah lautan api neraka. Barangsiapa yang mengakhiri umurnya dengan ketaatan kepada Dzat Yang Maha Pengasih dan amal perbuatan yang sesuatu dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. maka Tuhan akan menyelematkannya dari segala bentuk kegelisahan dan malapetaka.
PERINGATAN TENTANG DAHSYATNYA PADANG MASYAR
Bayangkan bahwa dirimu sedang menyaksikan pegunungan yang tercabut dari dasarnya! Bayangkan dirimu sedang melihat langit pecah dan berterbangan seperti potongan awan! Bukankah setiap orang yang durhaka dan kafir tidak meyakini datangnya adzab yang sangat pedih?! Bukankah pada waktu itu kekuasaan berada ditangan Dzat Yang Maha Tegas Menindak!? Bukankah kehinaan dirasakan oleh setiap orang yang sombong dan durhaka!?
Kemudian langit kembali menjadi seperti muhl (luluhan perak). Ada yang mengatakan adalah endapan minyak yang berada di bawah pada suatu wadah. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa langit akan menjadi seperti minyak yang lembut. Pada waktu itu pegunungan juga akan menjadi seperti ‘ihn (bulu) yang berhamburan. Sedangkan ‘ihn adalah jenis bulu yang paling ringan. Semua makhluk juga menjadi seperti farasy (anai-anai) yang berterbangan. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan farasy adalah nyamuk. Ada yang mengatakan bahwa manusia pada waktu itu menjadi seperti belalang yang bertebaran ketika matahari terbit. Binatang itu bertebatan kesegala penjuru. Begitu juga manusia pada waktu itu, mereka saling menyusup dan bersembunyi di antara yang satu dengan yang lain. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
Kiamat benar-benar menunjukkan semua kedahsyatannya. Karena kedahsyatan itulah orang-orang yang sedang hamil langsung melahirkan bayi yang sedang dikandungnya. Bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat). Bumi juga mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) di dalam nya. Semua orang menyaksikan amal perbuatannya. Anak bayi menjadi beruban. Janji dan ancaman yang dulu diberitakan benar-benar datang dan menjadi kenyataan. Hura-hara ketika itu begitu besar. Sedangkan orang-orang yang bersikap sombong dan suka berbuat aniaya menjadi hina.
Tengkuk manusia ketika itu tunduk kepada Tuhannya. Setiap orang kafir yang pembohong merasa putus harapan. Malapetaka dan adzab pada hari itu sangatlah besar. Oleh karena itu, fikirkan ulang apa yang kalian dengar wahai sobat-sobatku! Berintropeksilah pada dirimu! Bersiap siagalah kalian terhadap kedahsyatan hari kiamat wahai orang-orang yang berakal sehat!
JAHANAM DI PADANG MASYAR
Apabila ketakutan sudah semakin akut dan keringat mencucur dengan deras, maka Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu memerintahkan agar  Jahanam di datangkan – Semoga Allah melindungi kami dan kalian semua darinya. Mudah-mudahan Allah juga menjauhkan Jahanam itu dari kalian semua dengan rahmat-Nya – Yang didatangkan bukan hanya Jahanam, manun kedahsyatannya, tali kendali, rantai dan belengu Jahanam juga turun didatangkan. Apinya sangat panas, begitu juga dengan airnya. Durinya begitu banyak, Malaikat penjaganya begitu bengis, ular dan kalajengkingnya begitu besar, gunungnya begitu hitam, samudranya bergelombang keras. bau ghislin-nya (cairan yang berasal daging dan darah penghuni neraka) sangat busuk, dan begitu panas anginnya. Besarnya bencana Jahanam itulah yang menyebabkan semua ciptaan Allah berkumpul. Hebatnya siksaan Jahanam akan muncul di hadapan semua makhluk. Sedangkan mereka semua mampu menyaksikan Jahanam itu dari jarak perjalanan lima ratus tahun.
CIRI-CIRI JAHANAM
Allah Ta’ala berfirman: “Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.” (QS. An-Naazi’aat, 79: 36). Lantas semua makhluk mampu melihat Jahanam. Sedangkan Jahanam itu sendiri melihat para hamba dengan tatapan sangat marah. [Oleh karena itulah roman muka Rasulullah saw. langsung berubah ketika diturunkannya ayat ini]. Kemarahan Jahanam  ini disebabkan kemurkaan Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Neraka benar-benar marah dan berkorbar menyala-nyala. Di atas kobaran apinya da tujuh puluh ribu tali kendali yang terbuat dari besi. Masng-masing tali kendali dikaitkan pada tujuh puluh ribu malaikat neraka. Para malaikat neraka sebenarnya berusaha mengendalikan api Jahanam agar tidak mendekati semua makhluk. Namun api itu bersikeras untuk lepas dari tangan malaikat. Api Jahanam terus mendekati orang-orang yang antri di Padang Masyar. Sedangkan malaikat neraka yang mengendalikan tali tadi, wajahnya seperti bara api dan matanya seperti sambaran kilat.
Malaikat-malaikat tadi akan menyemburkan api dari lubang mulutnya ketika berbicara. Di tangan masing-masing dari mereka terdapat alat pemukul yang terbuat dari besi yang dipenuhi kobaran api. Di kilatan api yang ada di alat pemukulnya tersebut ada tujuh pulh dua ribu kepala dari api. Besarnya kepala itu menyerupai gunung yang besar. Bentuk kepala api itu mirip dengan kepala ular. Sedangkan alat pemukul yang dibawa malaikat itu berwarna biru dan wajahnya sangat seram. Mereka memang diciptakan dari api yang sangat panas. Neraka Jahanam benar-benar ingin lepas dari tangan malaikat tersebut karena kemurkaan Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhi.
  Berita ini semuanya telah dikatakan oleh ad-Dhahhak, dari para imam dari Ibnu Abbas ra.
SIKSAAN JAHANAM
Jika Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah memerintahkan agar neraka Jahanam didatangkan, maka dia akan datang dengan membawwa malapetaka yang sangat besar dan rasa takut yang sangat mencekam. Dari Jahanam itulah akan keluar nyala api yang menyambar-nyambar. Dari dalamnya juga terdengar suara rantai yang terbuata dari besi. Apabila neraka Jahanam semakin dekat dengan semua makhluk, pasti mereka semua mampun mendengarkan gemerisik kobaran apinya yang mengerikan dan melihatnya menyala-nyala.
Jika Jahanam melihat orang-orang  yang ahli berbuat maksiat maka dia berkorbar, mendidik dan hendak menerkam mereka. Jahanam menjadi marah dan ingin mengejar orang-orang tukang maksiat tersebut. Bahkan dia hendak menghampiri semua makhluk dan melarikan diri dari kendali malaikat-malaikat penjaganya. Maka para makhluk pun lari pontang-panting. Namun mereka tidak menemukan jalan atau tempat untuk mendapatkan pertolongan. Ketika itulah ada sesuatu yang memanggil:
 “Wahai sekalian bangsa jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan sulthan (kekuatan).” (QS. Al-Rahman, 55: 33).
Maksudnya kekuatan dalam berargumen.
Kemudian Jahanam kembali kepada malaikat penjaganya karena begitu murkanya Dzat Yang Maha Perkasa kepada orang-orang yang bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya. Jika dia telah lepas dari tangan malaikat Zabaniyah, maka dia akan melahap setiap orang yang berada di padang Mahsyar. Maka yang mampu menghalangi serangannya hanyalah Nabi Muhammad saw. Sedangkan setiap nabi pada waktu itu sibuk untuk mengurus dirinya masing-masing.
RASULULLAH SAW. MENYELEMATKAN MAKHLUK DARI JAHANAM
Muhammad saw. mengambil tali kendali Jahanam dan langsung mengendalikan tali kekang tersebut. Lantas beliau saw. mengembalikan pada tempatnya semula. Rasulullah saw. bersabda: “Tahanlah dirimu dari umatku!” Kemudain pancaran api  jahanam menjadi sedikit reda dikarenakan cahaya yang dimiliki Rasulullah saw. Dia berkata kepada Nabi: “Wahai Nabi yang mulia dan rasul yang agung. Biarlah aku berjalan aku suka! Janganlah Anda mengekangku!  Padahal Allah sama sekali tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mengendalikan aku maupun selain aku”.
Maka Jahanam dipanggil oleh Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Perkasa: “Wahai Jahanam, ini adalah Muhammad kekasih-Ku, tuan orang-orang yang berbakti dan pimpinan orang-orang pilihan. Taatlah kamu kepada orang yang memiliki wasilah dan syafa’at!” Seketika itu juga Jahanam menundukkan kepalanya. Berkat izin Dzat Yang Maha Raja dan Maha Disembah, Jahanam menjadi patuh, takut dan penurut kepada Muhammad saw. Beliaulah yang memiliki telaga yang akan didatangi oleh semua orang yang taat, pemilik kedudukan yang mulia, bendera yang terikat, dan empunya kedermawanan dan penegak kebenaran. Seandainya Jahanam ditinggalkan oleh nabi penutup dan pemimpin para rasul itu, pasti semua makhluk akan musnah diakibatkan kemarahan Jahanam yang melakukan itu disebabkan menyaksikan kemurkaan Tuhan semesta alam. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dan kalian semua dari Jahanam dengan rahmat-Nya yang luas. Karena sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Pengasih.
Ini semua merupakan masalah gaib namun pasti akan terjadi. Oleh karena itulah ada beberapa versi yang diutarakan ulama yang lain.
JAHANAM DAN SUARA KOBARAN
Ada yang menyatakan sesungguhnya apabila Jahanam – semoga Allah melindungi kita darinya dan menjauhkannya dari kami dan kalian semua dengan rahmat-Nya – menyaksikan orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang suka berbuat keji ataupun para pendosa, maka dia akan mengeluarkan suara kobaran api. Kemudian dia akan menyemburkan bunga api di kepala semua makhluk yang banyaknya seperti bintang-bintang di langit, buih di samudera dan butiran pasir di daratan. Bunga-bunga api itu akan mendarat di kepala orang-orang kafir dan kepala orang-orang yang suka bermaksiat kepada Tuhannya baik yang awal dan yang akhir. Seandainya dunia ini masih belum hancur, pastilah gunung-gunungnya meleleh, bunga-bunganya layu dan mengering, mata air dan sungai-sungainya mengering. Hal ini dikarenakan begitu tingginya panas suhu Jahanam. Seandainya pada waktu itu ada kematian, pasti semua makhluk akan mati karenanya.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KEDUA
Kemudian Jahanam kembali akan menyarakan kobaran apinya yang lebih keras dari yang pertama. Maka tidak akan ada air mata yang masih ada dipelupuk mata kecuali akan langsung menetes, dan warna putih mata telah mendominasi warna hitamnya serta hati terasa sampai di kerongkongan. Selain itu, setiap orang yang baik maupun yang buruk akan berintropeksi pada dirinya masing-masing.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KETIGA
Kemudian Jahanam menyuarakan suara kobarannya yang ketiga. Dan kobaran kali ini lebih dahsyat tetimbang yang pertama dan kedua. Maka tidak ada satu malaikat yang berada dekat di sisi Allah, seorang nabi yang diutus, seorang wali dan shidiq pun kecuali akan tersungkur di atas kedua lututnya. Bahkan nabi Ibrahim dan semua para rasul pun juga akan mengalami hal yang sama. Kecuali kekasih Tuhan semesta alam Muhammad saw., penutup para nabi. Karena dia terbebas dari kedahsyatan api neraka dan dibersihkan oleh Allah Azza wa Jalla dari segala sesuatu yang menakutkan darinya.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KEEMPAT
Kemudian Jahanam kembali menyuarakan suara kobaran apinya untuk yang keempat kalinya. Seperti yang sudah-sudah, kobaran yang ini tentu lebih dahsyat dari kobaran yang pertama, kedua dan yang ketiga. Lantas malaikat melemparkan api  Jahanam je wajah semua makhluk dan mereka pun lari tunggang-langgang. Pada waktu itu, Jibril dan Mikail bertanggung ke tiang ‘Arsy. Setiap malaikat menyeru: “Ya Allah selamatkanlah diriku, selamatkanlah diriku!” Pada hari ini aku tidak memohon kepada-Mua kecuali untuk selamat dari hal ini”. Masing-masng orang  juga akan berkata: “Dengan kemulian Muhammad dan kedudukan Muhammad saw., selamatkanlah aku yan Allah dari adzab-Mu.”
Mereka berkata seperti itu setelah menyaksikan bagaimana kedudukan dan kemuliaan yang dimiliki oleh beliau Muhammad saw di sisi Tuhannya. Semua makhluk berlarian namun Jahanam seperti tetap hendak mengejar mereka. Masing-masing di antara mereka saing bertabrakan. Tidak ada satu pun belengu, rantai, ular, kalajengking kecuali sudah berada di dalam api Jahanam.
DENGAN APA API NERAKA MENJADI MATI ?!
Pada waktu itulah Muhammad saw. Menghampiri Jahanam dan menyambar tali kendalinya. Beliau menyambarnya dengan baju berwarna hijaunya. Maka api Jahanam itu akhirnya padam karena nur wajah Rasulullah yang milia. Sedangkan Rasulullah saw., pada waktu itu merunduk kepada Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia seraya berkata: “Wahai Dzat Yang Maha Memberi keselamatan, selamatkanlah umatku dari siksaan yang pedih.”
Wahai sekalian manusai, sungguh aneh hati hamba-hamba yang hancur, yang lalai pada kedahsyatan hari kiamat dan terus saja bandel untuk bermaksiat kepada Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Dermawan?!”
Wahai saudara-saudaraku semoga semua ungkapan di atas buan tertuju pada kita. Sebab, Dzat Yang Maha Perkasa pasti akan membangkitkan orang yang rendah dan hina. Dia akan bertanya kepada mereka mengenai sesuatu yang paling sedikit, baik yang buruk mapun yang baik. Allah juga akan bertanya kepada mereka mengenai hal yang paling kecil dan perihal kulit buah yang dibuang. Bahkan pada hari yang sangat sulit dan menakutkan itu Dia akan menanyakan semua yang sedikit maupun yang banyak.
Karena begitu mencekamnya kondisi pada waktu itu, sehingga rambut si kecil langsung berubah menjadi beruban. Mudah-mudahan Allah menemai kami dan kalian pada waktu itu. Sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang Maha Mampu untuk menghendaki apapun.
Kemudian Allah Ta’ala akan mengutus Jibril ‘alaihis salaam untuk menghampiri Jahanam. Jibril berkata kepadanya: “Allah Ta’ala berfirman kepadamu agar selalu taat.” Lantas Jahanam berkata: “Aku bersumpah demi keagungan Allah dan keagungan-Nya, pada hari ini aku pasti akan menyiksa orang-orang yang tidak patuh kepada Allah dan malah menggunakan kenikmatan-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya.”
Jahanam kembali berkata: “Wahai Jibril, apakah Allah telah menciptakan sebuah makhluk yang akan menyiksa aku?” Jibril menjawab: “Tidak, Allah tidak menciptakanmu kecuali untuk menyiksa orang-orang yang bermaksiat.” Pada waktu itu Jahanam berkata: “Segala puji bagi Allah Dzat Yang telah menciptakan  aku untuk menyiksa orang-orang yang bermaksiat dan tidak menciptakan untukku sesuatu yang bertugas menyiksaku”. Demi Allah, ketika itu musibah yang terjadi amat dahsyat. Kebobrokan dan aib semuanya terungkap dan terbongkar. Dan semua pendosa dan para pelaku maksiat menyesali segala perbuatannya.
Sungguh disesalkan orang yang menjual dirinya sendiri di pasar kerugian, meninggalkan kemuliaan dirinya dan ridha Allah dan menukarnya dengan sesuatu yang rendah, hina dan mengakibatkan terjerumus ke dalam adzab neraka. Bahkan tanpa ragu dia melakukan kesalahan di hadapan Dzat Yang Maha Raja dengan terang-terangan tanpa memikirkan akibatnya.

SEBAB-SEBAB PENGAMPUNAN DOSA
Telah diceritakan dari sebagian orang arif (orang yang mengenal Allah dengan baik) rahimahullah bahwa dia telah berkata: “Di suatu tahun aku menghadiri perkumpulan di padang Arafah. Di tempat itu aku mendengar suara gemuruh jutaan manusia. Tiba-tiba aku teringat pada hari kiamat. Aku juga ingat rahmat Allah Ta’ala. Maka aku hendak bersumpah bahwa Allah Ta’ala telah mengampuni dosa semua orang yang ada di kerumuman Arafah tersebut. Namun aku baru sadar bahwa diriku termasuk dalam kerumunan orang-orang itu. Akhirnya aku mengurungkan sumpahku tadi.
Apabila rasa takut seluruh makhluk seudah memuncak, bahkan mereka menjadi merasa sangat takut dan khawatir, bahkan hati sampai di kerongkongan karena tidak tahan lagi menyaksikan fenomena yang begitu mengerikan, maka Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Penyayang akan menyeru: “Wahai hamba-hamba-Ku, pada hari ini tidak ada lagi rasa takut pada kaian. Dan kalian tidak akan merasa sedih.” Jika semua makhluk telah mendengar seruan ini, maka masing-masing dari mereka sangat mengharap bisa termasuk dalam kategori orang yang difirmankan Allah tadi.
Lantas Allah Ta’ala kembali berfirman: “(Yang termasuk ke dalam firman-Ku tadi hanyalah) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami sedangkan mereka adalah orang-orang muslim (yang berserah diri diri).” Mendengar firman Allah tersebut seluruh orang kafir, munafik dan mereka yang tukang berbuat keji tidak lagi memiliki harapan mendapatkan rahmat Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman kepada Dzat Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa, serta orang-orang yang mengikuti Sunnah Muhammad saw.,  nabi pilihan merasa sangat optimis tergolong dalam firman Allah tadi.
Setelah itu buku catatan amal dibagikan dan mizan pun diletakkan. Masing-masng individu mengaku apa yang dulu telah diperbuat. Orang yang dzalim akan menyesal dan pendosa merasa rugi. Sebab semua aib dan cacatnya tampak dengan jelas di buku catatan amal. Seketika itu banyak orang yang malu, rasa takut semakin menjadi-jadi dan tersingkap semua kebobrokan. Malaikat hafadzah (yang menyertai manusia) dan masing-masing anggota badan, masing-masing orang akan bersaksi tentang perbuatan yang dulu pernah dikerjakan.
INILAH HARI KIAMAT
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. Bahwa beliau bersabda: “Jika Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah mengumpulkan orang-orang terdahulu dan orang-orang yang hidup di zaman akhir, maka ada penyeru yang akan berkata: “Ini adalah hari kiamat. Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.”
Coba perhatikan dirimu wahai hamba yang perlu dikasihani! Wahai hamba yang lemah iman an keyakinannnya! Wahai orang yang mengaku termasuk golongan mukmin an membenarkan ajaran Allah, akan tetapi masih mengerjakan perbuatan para pendusta dan menentang ajaran-Nya. Bahkan meninggalkan sunnah-sunnah rasul dan nabi akhir zaman. Begitu beraninya dirimu sehingga menjadi pendusta di sisi Allah?! Kalau kamu memang  benar-benar takut kepada adzab hari kiamat, pastilah kamu mengamalkan al-Qur’an yang telah sangat jelas ajarannya. Jika kamu memang benar tergolonga orang-orang mukmin dan mereka yang  membenarkan ajaran Allah, pasti kamu taat kepada Tuhan orang-orang terdahulu dan orang-orang yang hidup di zaman akhir. Mintalah kepada Tuhanmu agar melepaskan dirimu dari berbagai dosa yang telah kamu geluti. Mintalah juga kepada-Nya agar menyingkap semua tabir kejelekan dan aibmu pada dirimu (agar kamu bisa bertobat).
NASEHAT KA’BUL  AHBAR
Telah diriwayatkan bahwa Umar Khaththab ra. pernah berkata kepada Ka’ab: “Wahai Ka’ab, takut-takutilah aku (dengan nasehatmu)!”  Maka Ka’ab menundukkan kepalanya. Tidak lama kemudian dia mengangkat kepala dan kedua matanya telah mencucurkan air mata. Lantas dia berkata: “Wahai Amirul Mukminin, aku bersumpah demi Dzat Yang jiwa Ka’ab di dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya Jahannam pasti akan mengeluarkan suara kobaran api sekali. Akibat suara itu rantai-rantai yang mengikat tangan malaikat zabaniyah yang telah lama tinggal di dalam neraka menjadi putus dan para malaikat zabaniyah itu pun jatuh tertelungkup di atas wajahnya. Malaikat penjaga neraka terpukul mundur dan tidak lagi bisa mengendalikan keganasan Jahanam. Seandainya masng-masing orang memiliki amal perbuatan yang banyaknya sama dengan amal seribu nabi, seratus ribu orang shiddiq dan seratus ribu orang yang mati syahid, pasti amal itu akan hangus terbakar. Dia mengira tidak akan selamat dari api neraka.
Dalam kondisi semacam ini, Nabi saw. Muncul. Dan hari Kiamat diterangi dengan cahaya sinar yang memancar dari wajahnya. Beliau saw. memegang tali kendali Jahanam seraya beraka: “Tahanlah dirimu dari mendekati umatku (beliau mengatakan itu sampai diulang tiga kali).” Lantas Jahanam berkata kepada beliau: “Wahai Nabi yang mulia dan rasul yang sangat berbelas kasih serta penyayang, Allah tidak memberiku jalan untuk mendekati dirimu dan umatmu.”
Pada waktu itulah pendosa bergantung kepada Nabi saa., yakni ketika dia menyaksikan keadaan yang sangat mencekam. Orang itu berkata: “Wahai Rasulullah, selamatkan aku dari siksaan Allah.” Rasulullah bersabda kepadanya: “Bukankah aku telah menyampaikan risalah Tuhanku?! Mengapa kamu masih saja berbuat maksiat?!” Hamba pendosa itu berkata: “Wahai Rasulullah, aku terkalahkan oleh nasib celakaku.” Rasulullah saw. bersabada: “Tidak ada seorang pun dari umatku yang celaka. Begitu juga dengan orang yang mengatakan tiada Tuhan selaian Allah dan Muhammad adalah rasul Allah.” Lantas beliau memintakan syafa’at yang diperuntukkan kepada orang itu kepada Allah SWT. sehingga dia pun menerima syafa’at.
HADITS PERINGATAN
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: “Setiap mata akan menangis pada hari kiamat, kecuali mata yang dulu pernah menangis karena takut kepada Allah, mata yang terpejam dari hal-hal yang diharamkan Allah dan mata yang tidak tidur malam untuk melakukan aktifitas di jalan Allah.”
Oleh karena itulah, beramal shalihlah kalian hawai hamba-hamba Allah di hari-hari yang sangat singkat ini. Sebab amal shalih itu dapat menjagamu dari kedahsyatan kiamat, malapetaka yang sangat besar, gonjang-ganjing dan adzab yang mengerikan. Sesungguhnya umur ini tidak panjang. Ajal itu sebenarnya pendek. Sedangkan bekal yang ada hanyalah sedikit. Rasa takut sangat besar. Adzabnya sangat panjang. Sedangkan hari itu sangat menakutkan dan berat. Sungguh celaka orang yang menghabiskan hari-harinya untuk mengerjakan maksiat. Surga akan diganti dengan neraka. Keuntungan akan diganti dengan kerugian. Kemuliaan yang dulu ada diganti dengan kehinaan. Bahkan yang berlebihan diganti dengan kekurangan. Coba pikirkan kembali apa yang kamu dengan ini wahai manusia. Sebab aku, kamu dan masng-masing dari kita adalah manusia.
JAHANAM BERSUJUD
Disebutkan di dalam sebagian kabar bahwa Jahanam – semoga Allah melindungi kita darinya dan menjauhkan dari kita dengan rahmat-Nya – pada hari kiamat nanti akan meminta izin untuk bersujud. Maka Allah mengizinkannya. Lantas sejak saat itu Jahanam sujud sampai waktu yang dikehendaki Allah. Kemudian dikatakan kepadanya: “Angkatlah kepalamu!” Maka Jahanam mengangkat kepalanya seraya berkata: “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan aku untuk mengadzaba orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya. Dan Dia tidak menjadikan satu makhluk pun untuk menyiksa aku. Wahai Tuhanku, malapetakaku sudah begitu pedih, apiku sudah mulai mereda, air dan pohon zaqqumku sudah mendidih, cairan busuk dan lelehan daging dan darah yang ada di dalamku semakin banyak dan sebagian telah memakan sebagian yang lain. Wahai Tuhanku, segera masukkan penghuniku. Aku akan menyiksa untuk-Mu orang-orang yang bermaksiat kepada-Mu, mengikuti keinginan hawa nafsunya, melawan ayat-ayat-Mua, mendustakan para rasul-Mu, serta mempercayai tuhan selain-Mu. Padahal tiada tuhan selaian Engkau.
Lantas Jahanam menyeru dengan suara yang mampu didengarkan oleh orang-orang yang berada di padang Masyar. Dia sangat murka kepada orang-orang yang tukang berbuat maksiat dan melemparkan bunga-bunga api kepada mereka. Jumlah bunga api itu sebanyak bintang-bintang yang bertebaran di langit, buih yang ada di samudera, dan butiran pasir yang ada di daratan. Akhirnya percikan bunga api itupun jatuh di atas kepala orang-orang yang tukang berbuat maksiat. Barangsiapa memiliki amal shalih, maka amal itulah yang menjadi penghalang baginya dari percikan bunga api Jahanam. Dan barangsiapa tidak memiliki amal shalih, maka kepalanya menjadi sasaran bidik kembang api neraka. Mudah-mudahan Allah melindungi dan menjauhkan hal itu dari kita dengan rahmat-Nya. Amin ya rabbal ‘alamin.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran, 3: 185). o




1 komentar: