"Sesungguhnya orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami dan dengan sombong berpaling dari padanya,
tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak dapat masuk
surga, sehingga unta dapat masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami membalas
orang-orang yang durhaka (berdosa besar). Bagi mereka neraka jahanam tempat
berbaring, dan diatas mereka selimut juga dari api. Demikian lah Kami membalas
pada orang-orang yang zalim (kejam ,aniaya)." (QS. Al-A'raf, 7: 40-41).
Laa tufattahu lahum abwaa bus
samaa'i : Tidak pernah terbuka
untuk mereka, yakni tidak ada amal saleh atau doa mereka yang layak untuk
dibukakan pintu langit.
Albaraa' bin Aazib ra. berkata, Kami
keluar bersama Rasulullah saw mengantar jenazah seorang sahabat Anshar hingga
sampai ke kubur dan belum di lahadkan, Maka Rasulullah saw. duduk dan kami
duduk di sekitarnya dengan tenang, diam,seakan-akan ada burung di atas kepala
kami. Sedang di tangan Nabi saw ada kayu (dahan) yang di pergunakan mengkorek-korek
tanah, kemudian Nabi saw mengangkat kepala dan bersabda : Ista'iidzu billahi
min adzaa bil qabri ( Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur,
diucapkannya dua, tiga kali, kemudian Nabi saw melanjutkan keterangannya,
Sesungguhnya seorang mukmin jika telah habis masa hidupnya di dunia dan akan
menghadap ke akhirat, turun kepadanya Malaikat dari langit wajahnya putih-putih
bagaikan matahari, membawa kafan dan balsem dari surga, sehingga duduk mengerumuninya sepanjang
pandangan mata, kemudian datang Malaikat maut duduk disisi kepalanya dan
memanggil, "Hai ruh yang mutma'innah (tenang, tenteram) keluarlah menuju
pengampunan dan ridha Allah". Maka keluarlah ruh itu mengalir bagaikan
tetesan air dari mulut ceret, maka
diterima oleh Malaikat maut, lalu diambil oleh para Malaikat dan
diletakan dalam kafan dan balsem itu sehingga berbau harum bagaikan kasturi
yang terharum diatas bumi, lalu di bawa naik ke langit, dan tiada bertemu
dengan rombongan Malaikat melainkan bertanya, " ruh siapakah yang harum
itu?" dan di jawab, ini Fulan bin Fulan sebaik-baik namanya ketika
didunia, hingga sampai di langit dunia, dan minta dibukakan pintunya, kemudian
diantar oleh Malaikat Muqarrabin yang di langit dunia ke langit kedua, sehingga
sampai ke langit ke tujuh; dan Allah berfirman : Catatlah nama hamba-Ku itu di Illiyin,
dan kembalikan ke bumi, karena Aku menjadikan mereka dari tanah, dan di tanah
di kembalikan dan dari bumi Aku keluarkan kelak, Maka ruh itu di kembalikan ke
jasadnya dan didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukannya lalu bertanya,
"Siapakah Tuhanmu?" Dijawabnya, "Rabbi Allah (Allah Tuhanku).
Apakah Agamamu? Dijawab, "Agamaku Islam". Lalu ditanya, "
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang diutus kepadamu itu?" "Itu
Rasulullah saw," jawabnya. Lalu ditanya, "Apakah amal
perbuatanmu?" "Aku membaca kitab Allah lalu percaya dan
membenarkannya," jawabnya. Lalu ada seruan dari langit : Benar hamba-KU
hamparkan untuknya dari surga, dan pakaian untuknya dari surga, dan bukakan
untuknya pintu menuju ke surga sehingga dapat mengecap anginnya dan baunya, dan
dilapangkan kuburnya sepanjang pandangan mata, lalu datang kepadanya seorang
yang bagus mukanya indah pakaiannya, harum baunya dan mengucap padanya,
"Terimalah kabar gembira, inilah harimu yang di janjikan kepadamu".
Lalu ia bertanya, " Siapakah anda yang berwajah baik dan membawa berita
baik?" jawabnya,"Aku amalmu yang saleh". Lalu ia berdoa : Ya
Tuhan segerakanlah datang hari kiamat supaya segera aku kembali bertemu anak
keluargaku.
Adapun seorang hamba yang kafir jika telah
habis masanya di dunia dan akan kembali ke akhirat, maka turun kepadanya para
Malaikat yang hitam wajahnya berpakaian serba hitam pula, maka mereka duduk
mengelilinginya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikat maut dan duduk
di sisi kepalanya lalu memanggil, "Hai ruh yang jahat keluarlah menuju
murka Allah dan marah-Nya, maka lari ketakutan dalam jasadnya, maka dicabutnya
dengan keras bagaikan tercabutnya sujen dari bulu yang basah, setelah diambil
segera di sambut oleh Malaikat dan dimasukkan dalam kafan hitam, dan keluar
dari padanya bau yang sangat basi di atas bumi, lalu dibawanya naik ke langit,
maka tiada mereka melalui Malaikat melainkan bertanya, "Bau apakah yang
sangat basi itu?" Dijawab, "ini
ruh Fulan bin Fulan namanya yang sangat jelek sehingga sampai ke langit
dunia, lalu minta di bukakan pintu langit, tetapi tidak di bukakan pintu
langit, Kemudian Rasulullah saw membaca ayat 40 ini : Laa tufattahu lahum
yalijal jamalu fi sammil khiyaath (tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu
langit dan tidak dapat masuk ke surga sehingga (walaupun) unta dapat masuk ke
lubang jarum). Kemudian Allah berfirman, " Catatlah namanya dalam Sijjin
di bawah bumi yang terbawah". Lalu di letakkan begitu saja ruhnya.
Kemudian Nabi saw membaca ayat : Waman yusy rik billahi fa ka annama kharra
minas samaa'I fatakhtha fuhuth thairu au tahwi bihir riihu fiimaka nin sahiiq (
Dan siapa yang mempersekutukan Allah, maka bagaikan orang yang jatuh dari
langit, lalu disambar burung elang atau di lemparkan angin yang kencang ke
dalam jurang yang curam (dalam). Kemudian ruh itu dikembalikan ke jasadnya lalu
didatangi dua Malaikat yang mendudukannya lalu menanyainya, " Siapakh
Tuhanmu?" jawabnya, "Hah,haah aku tidak tahu". Lalu ditanya,
"Apakah Agamamu?" jawabnya, "Haah,haah aku tidak tahu".
Lalu ditanya, "Siapakah orang yang diutus di tengah-tengah kaum itu?"
jawabnya" Haah,haah aku tidak tahu". Tiba-tiba ada seruan dari langit
yang berbunyi : Dustalah hamba-Ku, hamparkan untuknya dari api neraka, dan bukakan
untuknya pintu neraka sehingga terasa olehnya,panasnya, angin samunnya dan
disempitkan kuburnya sehingga hancur tulang rusuknya, lalu didatangi orang yang
hitam wajahnya,jelek pakaiannya, basi baunya dan berkata, "Akulah amal
perbuatanmu yang jahat". Lalu ia berdoa, "Ya Tuhan jangan
terburu-buru didatangkan hari kiamat:. (HR.Ahmad).
Abu hurairah ra berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda : "seorang yang mati didatangi Malaikat, maka jika
ia seorang saleh di panggil, Keluarlah hai ruh yang tenang bersemayam di dalam
jasad yang baik,keluarlah dengan terpuji, dan sambutlah kesenangan dan gembira
dan Tuhan tidak murka, ucapkanlah itu terus terdengar sehingga dibawa naik ke
langit, dan minta di bukakan pintunya, lalu ditanya,"Siapakah itu?"
Malaikat menjawab, "Fulan". Maka disambut oleh Malaikat langit dengan
mengucapkan, "Selamat datang ruh yang baik yang tinggal didalam jasad yang
baik,masuklah dengan terpuji dan bergembiralah dengan bersuka cita dan Tuhan
tidak murka". Ucapan itu tetap terdengar hingga sampai ke hadirat Allah
Azza wa jalla.
Dan bila seorang yang jahat, maka
diperintah : Keluarlah hai ruh yang jahat yang tinggal di dalam jasad yang
jahat, keluarlah tercela, dan sambutlah berita air mendidih dan darah bercampur
nanah dan berbagai siksaan yang serupa itu, sehingga keluarlah ruh, kemudian
naik ke langit dan minta dibukakan pintunya, maka ditanya, "Siapakah
itu?" "Fulan", jawabnya. Maka dikatakan , "Tiada sambutan
bagi ruh yang jahat yang tinggal dalam jasad yang jahat, kembalilah dengan
tercela,hina,maka tidak dibuka untuknya pintu langit, dan dilemparkan dari
langit ke bumi dan tinggal dalam kubur". (HR. Ahmad, Annas'I, ibnu Majah).
Laa tufattahu lahum abwaa
bussamaa'i : Tidak dibuka
untuk amal dan ruh mereka pintu langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar