Selasa, 10 April 2012

PERJALANAN RUH MENUJU TUHANNYA



"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan dengan sombong berpaling dari padanya, tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak dapat masuk surga, sehingga unta dapat masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami membalas orang-orang yang durhaka (berdosa besar). Bagi mereka neraka jahanam tempat berbaring, dan diatas mereka selimut juga dari api. Demikian lah Kami membalas pada orang-orang yang zalim (kejam ,aniaya)." (QS. Al-A'raf, 7: 40-41).

Laa tufattahu lahum abwaa bus samaa'i : Tidak pernah terbuka untuk mereka, yakni tidak ada amal saleh atau doa mereka yang layak untuk dibukakan pintu langit.

Albaraa' bin Aazib ra. berkata, Kami keluar bersama Rasulullah saw mengantar jenazah seorang sahabat Anshar hingga sampai ke kubur dan belum di lahadkan, Maka Rasulullah saw. duduk dan kami duduk di sekitarnya dengan tenang, diam,seakan-akan ada burung di atas kepala kami. Sedang di tangan Nabi saw ada kayu (dahan) yang di pergunakan mengkorek-korek tanah, kemudian Nabi saw mengangkat kepala dan bersabda : Ista'iidzu billahi min adzaa bil qabri ( Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur, diucapkannya dua, tiga kali, kemudian Nabi saw melanjutkan keterangannya, Sesungguhnya seorang mukmin jika telah habis masa hidupnya di dunia dan akan menghadap ke akhirat, turun kepadanya Malaikat dari langit wajahnya putih-putih bagaikan matahari, membawa kafan dan balsem dari surga,  sehingga duduk mengerumuninya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikat maut duduk disisi kepalanya dan memanggil, "Hai ruh yang mutma'innah (tenang, tenteram) keluarlah menuju pengampunan dan ridha Allah". Maka keluarlah ruh itu mengalir bagaikan tetesan air dari mulut ceret, maka        diterima oleh Malaikat maut, lalu diambil oleh para Malaikat dan diletakan dalam kafan dan balsem itu sehingga berbau harum bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu di bawa naik ke langit, dan tiada bertemu dengan rombongan Malaikat melainkan bertanya, " ruh siapakah yang harum itu?" dan di jawab, ini Fulan bin Fulan sebaik-baik namanya ketika didunia, hingga sampai di langit dunia, dan minta dibukakan pintunya, kemudian diantar oleh Malaikat Muqarrabin yang di langit dunia ke langit kedua, sehingga sampai ke langit ke tujuh; dan Allah berfirman : Catatlah nama hamba-Ku itu di Illiyin, dan kembalikan ke bumi, karena Aku menjadikan mereka dari tanah, dan di tanah di kembalikan dan dari bumi Aku keluarkan kelak, Maka ruh itu di kembalikan ke jasadnya dan didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukannya lalu bertanya, "Siapakah Tuhanmu?" Dijawabnya, "Rabbi Allah (Allah Tuhanku). Apakah Agamamu? Dijawab, "Agamaku Islam". Lalu ditanya, " Bagaimana pendapatmu tentang orang yang diutus kepadamu itu?" "Itu Rasulullah saw," jawabnya. Lalu ditanya, "Apakah amal perbuatanmu?" "Aku membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya," jawabnya. Lalu ada seruan dari langit : Benar hamba-KU hamparkan untuknya dari surga, dan pakaian untuknya dari surga, dan bukakan untuknya pintu menuju ke surga sehingga dapat mengecap anginnya dan baunya, dan dilapangkan kuburnya sepanjang pandangan mata, lalu datang kepadanya seorang yang bagus mukanya indah pakaiannya, harum baunya dan mengucap padanya, "Terimalah kabar gembira, inilah harimu yang di janjikan kepadamu". Lalu ia bertanya, " Siapakah anda yang berwajah baik dan membawa berita baik?" jawabnya,"Aku amalmu yang saleh". Lalu ia berdoa : Ya Tuhan segerakanlah datang hari kiamat supaya segera aku kembali bertemu anak keluargaku.

Adapun seorang hamba yang kafir jika telah habis masanya di dunia dan akan kembali ke akhirat, maka turun kepadanya para Malaikat yang hitam wajahnya berpakaian serba hitam pula, maka mereka duduk mengelilinginya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikat maut dan duduk di sisi kepalanya lalu memanggil, "Hai ruh yang jahat keluarlah menuju murka Allah dan marah-Nya, maka lari ketakutan dalam jasadnya, maka dicabutnya dengan keras bagaikan tercabutnya sujen dari bulu yang basah, setelah diambil segera di sambut oleh Malaikat dan dimasukkan dalam kafan hitam, dan keluar dari padanya bau yang sangat basi di atas bumi, lalu dibawanya naik ke langit, maka tiada mereka melalui Malaikat melainkan bertanya, "Bau apakah yang sangat basi itu?" Dijawab, "ini  ruh Fulan bin Fulan namanya yang sangat jelek sehingga sampai ke langit dunia, lalu minta di bukakan pintu langit, tetapi tidak di bukakan pintu langit, Kemudian Rasulullah saw membaca ayat 40 ini : Laa tufattahu lahum yalijal jamalu fi sammil khiyaath (tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk ke surga sehingga (walaupun) unta dapat masuk ke lubang jarum). Kemudian Allah berfirman, " Catatlah namanya dalam Sijjin di bawah bumi yang terbawah". Lalu di letakkan begitu saja ruhnya. Kemudian Nabi saw membaca ayat : Waman yusy rik billahi fa ka annama kharra minas samaa'I fatakhtha fuhuth thairu au tahwi bihir riihu fiimaka nin sahiiq ( Dan siapa yang mempersekutukan Allah, maka bagaikan orang yang jatuh dari langit, lalu disambar burung elang atau di lemparkan angin yang kencang ke dalam jurang yang curam (dalam). Kemudian ruh itu dikembalikan ke jasadnya lalu didatangi dua Malaikat yang mendudukannya lalu menanyainya, " Siapakh Tuhanmu?" jawabnya, "Hah,haah aku tidak tahu". Lalu ditanya, "Apakah Agamamu?" jawabnya, "Haah,haah aku tidak tahu". Lalu ditanya, "Siapakah orang yang diutus di tengah-tengah kaum itu?" jawabnya" Haah,haah aku tidak tahu". Tiba-tiba ada seruan dari langit yang berbunyi : Dustalah hamba-Ku, hamparkan untuknya dari api neraka, dan bukakan untuknya pintu neraka sehingga terasa olehnya,panasnya, angin samunnya dan disempitkan kuburnya sehingga hancur tulang rusuknya, lalu didatangi orang yang hitam wajahnya,jelek pakaiannya, basi baunya dan berkata, "Akulah amal perbuatanmu yang jahat". Lalu ia berdoa, "Ya Tuhan jangan terburu-buru didatangkan hari kiamat:. (HR.Ahmad).

Abu hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : "seorang yang mati didatangi Malaikat, maka jika ia seorang saleh di panggil, Keluarlah hai ruh yang tenang bersemayam di dalam jasad yang baik,keluarlah dengan terpuji, dan sambutlah kesenangan dan gembira dan Tuhan tidak murka, ucapkanlah itu terus terdengar sehingga dibawa naik ke langit, dan minta di bukakan pintunya, lalu ditanya,"Siapakah itu?" Malaikat menjawab, "Fulan". Maka disambut oleh Malaikat langit dengan mengucapkan, "Selamat datang ruh yang baik yang tinggal didalam jasad yang baik,masuklah dengan terpuji dan bergembiralah dengan bersuka cita dan Tuhan tidak murka". Ucapan itu tetap terdengar hingga sampai ke hadirat Allah Azza wa jalla.

Dan bila seorang yang jahat, maka diperintah : Keluarlah hai ruh yang jahat yang tinggal di dalam jasad yang jahat, keluarlah tercela, dan sambutlah berita air mendidih dan darah bercampur nanah dan berbagai siksaan yang serupa itu, sehingga keluarlah ruh, kemudian naik ke langit dan minta dibukakan pintunya, maka ditanya, "Siapakah itu?" "Fulan", jawabnya. Maka dikatakan , "Tiada sambutan bagi ruh yang jahat yang tinggal dalam jasad yang jahat, kembalilah dengan tercela,hina,maka tidak dibuka untuknya pintu langit, dan dilemparkan dari langit ke bumi dan tinggal dalam kubur". (HR. Ahmad, Annas'I, ibnu Majah).

Laa tufattahu lahum abwaa bussamaa'i : Tidak dibuka untuk amal dan ruh mereka pintu langit.

Walaa yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fi sammil khiyaath : Dan tidak akan dapat masuk surga sehingga unta dapat masuk ke lubang jarum. Yakni meskipun unta dapat masuk ke lubang jarum namun orang kafir tidak juga dapat masuk surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar