[Agar
tulisan ini menjadi mudah di pahami, maka dekatkanlah Kitab itu (Al-Qur’an),
semoga kita mendapat rahmat]. Allah swt berfirman:
"Dan apabila
dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A'raf, 7: 204).
Dibawah ini, penulis
lampirkan satu makalah berjudul “Kewajiban Mengikuti Al-Qur’an dan
As-Sunnah”, yakni suatu makalah yang berisikan dalil-dalil Firman Allah
Swt. & Hadits-hadit Nabi saw, tentang:
1. Perintah untuk
mengikuti Allah dan Rasul-Nya /untuk berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi Saw. [Terlampir].
2. Larangan untuk berbuat “Bid’ah di dalam
beragama (yaitu sesuatu yang di ada-adakan di dalam beragama yang tidak di syariatkan / tidak ada perintahnya, baik dari Allah maupun contoh dari rasul-Nya). Bid’ah adalah
kesesatan, dan kesesatan tempatnya neraka. [terlampir].
3. Selain itu, hendaklah di dalam beragama, kita
tidak menjadi umat Islam yang hanya ikut-ikutan, baik yang mengikuti
tradisi/nenek moyang, Taklid buta terhadap guru, dan lain-lain. (tanpa
asal-usul periksa apakah telah sesuai
dengan yang diajarkan oleh Allah dan rasul-Nya, yaitu yang ada di Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi Saw.)
a.
Mereka
di dalam beragama, mengikuti /
ikut-ikutan tata cara tradisi atau nenek moyang :
(QS.Al-Maidah, 5:104), (QS.Az-Zukhruf,
43:23-24)
b. Mereka di dalam beragama bertaqlid buta terhadap guru (Mengikuti ajaran guru
secara membabi buta tanpa asal-usul periksa apakah ajaran itu telah sesuai
dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. (QS.At-Taubah, 9:31)
c.
Mereka
di dalam beragama, lebih senang menggunakan akal pikirannya, atau lebih bangga
dengan pengetahuan yang ada pada dirinya, sehingga ketika Al-Qur’an dan
As-Sunnah di sodorkan kepadanya, maka mereka lebih senang memilih pikiran dan
pengetahuan yang ada pada dirinya. (QS.
Al-Mukmin, 40: 83).
Karenanya, mereka yang di sebut dalam point: 2,
3a, 3b, 3c. dalam QS.7/Al-A’raf: 38-39, dan QS.2/Al-Baqarah :
165,166,167, diancam oleh Allah Swt.
keadaan mereka pada hari kiamat kelak,
tempatnya adalah di dalam neraka, disana mereka saling
berbantah-bantahan dan saling salah-menyalahi antara satu dengan yang
lainnya, dan masing-masing dari mereka
saling berlepas diri dan tidaklah mereka
bertanggung jawab atas perbuatannya
masing-masing. (QS.7/Al-A’raf:
38-39). (QS.2/Al-Baqarah : 165,166,167).
4. Di larang menjadikan agama Islam menjadi
“Bergolong-golongan” (dimana satu sama lainnya
saling berbangga-bangga dengan golongannya masing-masing), termasuk pula
orang yang di luar golongan yang ikut mendukung, memuji dan atau sebaliknya
merendahkan yang lain. Semua ini termasuk perbuatan dosa, yaitu termasuk
perbuatan “menyekutukan Allah” dan pelakunya agar “Taubat”. " (QS.30/Ar-Rum:
30,31,32).
Sebab, ummat Islam
adalah satu (QS.23/Al-Mukmin : 52,53,54, QS.Yunus : 19, dan QS. Al Baqarah :
213) yakni, sama-sama ber-Tuhankan
Allah Yang Maha Esa, Demikian pula Nabinya juga sama, yakni nabi
Muhammad Saw., berarti kita sama-sama mempunyai Kitab yang sama, yaitu kitab
Al-Qur’an yang berjumlah 114 surat dan 6.236 ayat. Dan pembawanya adalah
satu nabi, yaitu nabi Muhammad Saw. sebagai seorang Rasul yang telah di percaya oleh Allah Swt. untuk
membawa Kitab Alqur’an, juga sebagai
penjelas/pensyarah/penafsir dari
apa-apa yang terkandung di dalam isi
al-Qur’an tersebut. Hal ini dijelaskan dalam QS.16/An-Nahl : 44),
Kemudian, bila ada
berbeda pendapat di antara ummatnyya,
Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk mengembalikan masalah
tersebut kepada Allah dan Rasul-Nya atau kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.
(hadits). Lihat QS.4.An-Nisa : 59.
Adalah perbedaan itu,
semuanya dalam rangka sebagai “Ujian”
dari Allah Swt. Dimana Allah Swt. akan
menguji bagi hamba-hambanya, siapakah yang paling beriman, yakni bagi mereka
yang mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah dan Rasul-Nya. (Al-Qur’an dan
Hadis Nabi Saw, QS.4: 59).
Juga di jelaskan di dalam Firman-Nya
“Dan jikalau Allah
menghendaki, niscaya Ia jadikan kamu (semua) satu umat. Tetapi Ia bermaksud
hendak menguji kamu, maka berlomba-lombalah kamu dalam kebajikan. Kepada Allah
semua akan kembali. Dialah yang menunjukkan kepadamu kebenaran dan Dia akan
menerangkan kepadamu apa-apa yang kamu perselisihkan.” (QS.16/An-Nahl : 93).
Allhamdulillah, bila kita termasuk orang-orang yang kembali
kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Maka sikap kita adalah sebatas
menyampaikan dan mengajak kepada saudara-saudara kita agar mereka pun mau
kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits, yaitu kembali kepada Allah dan Rasul-Nya.
Adapun masalah mereka
mau beriman atau tidak, keputusannya ada
di tangan Allah Swt. Hal ini
dijelaskan di dalam firman-Nya :
“Dan jikalau Tuhan
menghendaki, tentulah beriman semua orang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah
kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang beriman
semuanya.? Dan tidak ada seorangpun beriman kecuali dengan izin Allah. Dan
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak menggunakan akalnya.” (QS.10/Yunus :
99,100).
Lihat juga QS.3/Ali
Imran : 20, QS.2/Al-Baqarah : 256. (QS.41/Fushilat
:33,34), (QS.3/Ali Imran : 104), (QS.9/At-Taubah : 122)
Wassallam, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar