”Apabila bumi
diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa
bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada
hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa
yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)
nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Az-Zalzalah, 99: 1-8).
HARI KIAMAT
DAN KEDAHSYATANNYA
Allah
SWT. berfirman:
”Apabila
bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat).” (QS.
Az-Zalzalah, 99: 1)
A
|
yat di
atas memiliki pengertian tegas tentang janji maupun ancaman Allah SWT, kepada
hamba-hambanya. Allah SWT. mengingatkan mereka di dalam surat QWtersebut
tentang gonjang-ganjingnya dunia dan digelarnya hari kiamat yang sangat
mengerikan. Hal itu supaya umat manusia mengakhiri perbuatan maksiat yang telah
dilarang bagi mereka sehingga berbalik untuk mentaati dan beriman kepada-Nya
Allah SWT. manukut-nakuti umat manusia
dengan Hari Kiamat adalah dengan tujuan agar mereka mempersiapkan diri serta
memekali diri, ini semata karena begitu dahsyatnya Hari Kiamat itu sendiri.
Allah SWT. berfirman, “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat)”.
Allah SWT. menyebutkan bahwa apabila bumi dan semua penghuninya telah
digoncang sehingga terjadi gempa dari segala
penjuru baik di timur maupun barat, maka akan terus begitu sampai
akhirnya menghancurkan gunung dan bangunan yang berada di permukaannya. Bumi
tidak akan kembali tenang sebelum dia menelan segala sesuatu yang ada di
atasnya. Terjadinya goncangan yang sangat dahsyat itu sebenarnya diakibatkan
suara (tiupan terompet) Malaikat Israfil as. Hal itu semua terjadi jika saat,
waktu, bulan, tahun, halal dan haram dunia telah habis masanya.
Hal itu terjadi ketika kebenaran telah
terbungkam, kebatilan terangkat ke atas, orang-orang meninggalkan amar ma’ruf
nahi munkar (menganjurkan berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat). Do’a
dipraktekkan di mana-mana, yang haram dianggap halal, kezaliman merajalela,
mereka berpaling dari jihad, kerusakkan terjadi, riba menjadi tradisi,
penyimpangan seksual, baik perzinahan maupun homoseks bukan hal yang asing
lagi dan tindak kriminal menjadi nilai tinggi.
Kiamat juga terjadi ketika mereka saling
bahu-membahu untuk mengkomsumsi minuman keras, sebuah kaum diseru untuk yang
ma’ruf namun mengenyampingkannya dan dicegah dari yang munkar akan tetapi
malah melakukannya. Mereka tidak menyukai perkara yang haq, malah sebaliknya
mengikuti dorongan hawa nafsunya. Membaca kitab Allah namun tidak mengerti
apa yang dibaca, hatinya hitam kusam, aib maupun perbuatan keji sudah terlalu
banyak jumlahnya dan orang-orang fasik menghiasi diri mereka dengan perbuatan
maksiat dan dosa.
Apabila mereka sudah seperti itu, maka
tidak heran jika murka Allah Jalla Jalaaluhu begitu mengerikan. Pada waktu
itulah Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Israfil, tiupla sangkala”. Malaikat
Israfil melakukan perintah sebagaimana yang telah diintruksikan oleh Dzat
Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Seketika itu juga bumi mulai dari arah
timur sampai ke barat tergoncang hebat. Itu semua sebagai akibat kemurkaan
Dzat yang Maha Perkasa terhadap tingka bejat orang-orang munafik dan para
pendosa.
CIRI-CIRI
ISRAFIL
Secara Israfil ‘alaihis salaam adalah
malaika yang sangat besar. Sayap kanannya berada di timur dan sisi kirinya
berada di barat. Kedua kakinya berada di dasar bumi lapis tujuh dengan
memerlukan waktu lima ratus tahun perjalanan untuk mencapai kedua lututnya.
Lehernya terbelit di bawah ‘Arsy. Sedangkan ‘Arsy itu sendiri berada di
bahian atas punggung yang dekat lehernya. Dia telah menjulurkan kaki kanannya
dan mengakhirkan kai sebelah kirinya. Lauh Mahfuz berada di antara kedua
matanya. Dialah yang meletakkan sangkala itu di mulutnya (siap untuk segera
meniup). Matanya terbuka tertuju pada ‘Arsy dan diam dengan memasang kedua
telinganya untuk menunggu perintah peniupan sangkala. Sedangkan sangkala itu
sendiri tanduk yang terbuat dari cahaya.
Rasulullah saw. bersabda, “Sangkala itu
adalah tanduk yang terbuat dari cahaya. Demi Dzat Yang jiwaku berada dalam
kukuasaan-Nya, sesungguhnya lubang yang paling besar di dalamnya seperti
langit dan bumi.”
Di riwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa
beliau bersabda: “Bagaimana aku bisa merasa enak sedangkan pemiliki sangkala
telah memasukkan terompet itu ke mulutnya. Dia telah mengkerutkan dahinya,
membuka pandangannya tertuju ke ‘Arsy, diam sambil memasang kedua telinganya
untuk menungguh perintah kapan diperintah untuk meniup sangkala. Jika dia
telah meniupnya, maka semua penghuni langit dan bumi mati, kecuali empat
malaikat. Karena sesunggunya mereka tidak mati kecuali setelah semua makhluk
telah mati. Keempat malaikat itu adalah Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat
maut (Izrail).
Karena begitu dahsyatnya suara sangkala
Israfil sampai-sampai membuat bumi dari timur sampai barat bergoncang. Tidak
ada satu bangunan pun yang tersisa, kecuali bangunan masjid. Karena
sesunguhnya pondasi masjid tetap utuh dan tidak terbongkar. Hal ini
dikarenakan kedudukannya yang mulia di si Allah SWT. Sebab, di dalam masjid
ini Allah disembah, di-esakan dan dibaca firman-Nya. Hal itu sebagaimana
firman-Nya: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah”. (Qur’an,
al-Qashash, 28: 88), ayat ini telah ditafsiri bahw segala sesuatu itu akan
hancur kecuali amal perbuatan yang dipersebahkan tulus kepada AllahTa’ala.
Begitu juga dengan masjid yang tidak turut hancur karena dia merupakan rumah
yang dibangun karena Allah Ta’ala.
RASA TAKUT NABI KEPADA TIUPAN ANGIN
Diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa
jika ada angin berhembus, roman wajah beliau menjdi berubah. Gelagat beliau
pada waktu itu biasanya mondar-mandir berulang kali karena khawatir kalau
kiamat akan digelar dan bumi akan digoncang. Jika Rasulullah saw. sebagai
makhluk Allah terbaik saja mengkhawatirkan hal ini, bagaimana yang selayaknya
diperbuat oleh orang yang suka lalai dan lupa kepda-Nya?! Apa yang sebaiknya
diperbuat oleh mereka yang hari-harinya dipenuhi dengan perbuatan sia-sia dan
kebatilan, bahkan menyia-nyiakannya dengan berbuat maksiat sampai akhir
hayatnya?!
Hal ini semakin memperkuat keyakinan kita
bahwa Rasulullah saw. memang tidak bisa mengetahui hal-hal ghaib dan juga
tidak tahu kapan hari kiamat akan digelar. Sebab banyak sekali orang yang
membicarakan masalah ini dan menarik kesimpulan yang malah bertentangan
dengan kandungan kitab Allah dan sunnah rasul-Nya.
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau
telah bersabda: “Pada malam Isra’ aku berhenti di langit ke tujuh. Lantas aku
melihat Israfil telah mengkerutkan dahinya, memajukan kaki sebelah kanan dan
mengakhirkan kaki sebelah kirinya. ‘Arsy berada di atas bahunya, dan sangkala
sudah berada di lubang mulutnya. Dia telah siap meniup sangkala tersbut. Aku
mengira tidak akan sampai ke bumi, sehingga tiupan itu lebih mendahului aku.
Karena aku melihat posenya (sudah sangat siap) untuk meniup”.
Rasulullah saw, ditanya mengenai Israfil.
Lantas beliau menjawab: “Dia memiliki sayap yang satu di timur dan yang satu
lagi di barat. Kedua kakinya berada di bawah lapis bumi ke tujuh, sedangkan
‘Arsy berada di atas pundaknya. Sesungguhnya dia merenungkan kebesaran Allah
Ta’ala tiga kali dalam sehari. Sehinga dia menangis karena takut kepada Dzat
Yang Maha Perkasa. Air matanya sampai mengalir bagaikan lautan yang banyak.
Seandainya satu lautan dari air matanya diizinkan untuk dituangkan, pasti
memenuhi ruang antara langit dan bumi. Sesungguhnya dia berada jauh sehingga
nampak kecil sampai seukuran wadh’ (burung kecil).
Oleh karena itu, bersiap-siaplah kaian
wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk menghadapi
hari kiamat dan gonjang-ganjingnya yang begitu dahsyat!
Allah Ta’ala berfirman: “Apabila bumi
digoncangkah dengan goncangannya (yang dahsyat)”, maksudnya apabila bumi
telah mengalami gempa yang berkekuatan dahsyat, gunung-gunung beterbangan,
pohon-pohon tercabut dari akarnya dan seluruh bangunan hancur, maka tidak ada
satu pun yang tersisa di muka bumi, baik gunung, pohon, tanaman kecuali tela
masuk dan ditelan oleh perut bumi.
Ikrimah berkata: “Orang yang mengalami hari
kiamat itu sebenarnya adalah makhluk yang paling buruk”.
KAPAN SANGKALA DITIUP
Hudzaifah berkata: “Para sahabat pernah
bertanya kepada Nabi saw. mengenai kebaikan. Sedangkan aku bertanya kepada
beliau tentang keburukan. (Hal itu aku lakukan) karena takur kalau keburukan
itu akan menimpa diriku. Maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Di
akhir zaman nanti ada fitnah seperti bagian malam yang gelap. Jika Allah
Ta’ala telah murka kepada penduduk bumi, maka Allah Ta’ala menyuruh Israfil
untuk meniup sangkala. Lantas dia pun meniupkan tiupan kematian pada
orang-orang yanglalai. Di antara mereka ada yang sedang berada di negerinya.
Di antara mereka ada yang sedang berada di pasar. Di antara mereka ada yang
sedang di ladang. Di antara mereka ada yang sedang di menempuh perjalanan. Di
antara mereka ada yang sedang makan dia tidak bisa meneruskan suapannya ke
mulut, akhirnya dia pingsan dan mati. Di antara mereka ada yang sedang
bercakap-cakap dengan rekannya sehingga obrolannya belum selesai dan dia pun
mati. Semua makhluk hidup pada waktu itu akan mati.
Israfil tidak akan menghentikan tiupannya
sampai semua mata air, sungai, tumbuh-tumbuhan, pohon, gunung, samudra dan
semua yang ada masuk ke dalam perut bumi. Pada waktu itu manusia terbaring
tidak bernyawa. Di antara mereka ada yang terlungkup di atas wajahnya, ada
yang terbaring di atas punggungnya, ada yang terbaring di atas lambungnya,
dan ada yang terlungkup di atas pipinya. Di antara mereka ada yang di
mulutnya masih ada sesuap makanan, dia lebih dulu mati sebelum sepat
menelannya.
Rantai yang mengangkat bintang-bintang
seluruhnya putus dan menjadi rata dengan tanah karena begitu dahsyatnya
gempat pada waktu itu. Semua malaikat yang ada di langit tujuh mati. Begitu
juga dengan para malaikat hijab, malaikat shidiqun, dan yang tukang membaca
tasbih, yang membawa ‘Arsy dan kursi, dan malaikat Karubyyun (sekelompok
malaikat yang sangat sering bersedih. Mayoritas dari mereka adalah yang ahli
beribadah kepada Allah Jalla Jalaaluhu). Semuanya juga ikut mati, Yang
tersisa hanyala Malaikat Jibril, Israfil dan malaikat maut alaihis sallam.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN JIBRIL
Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Lalaluhu akan berfirman: “Wahai malaikat
maut, siapa saja yang masih tersisa?” – Meskupun Allah adalah Dzat Yang Maha
Mengetahui – Malaikat maut menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau adalah Dzat Yang
lebih mengetahui segalanya. Yang masih tersisa adalah Israfil, Jibril, Mikail
dan hamba-Mu yang lemah ini, malaikat maut, malaikat yang hina, rendah dan
kebingungan ketika menyaksikan fenomena yang dahsyat.”
Maka Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa
Ta’ala berfirman kepadanya: “Pergilah kepada Jibril! cabutlah ruhnya!”
Malaikat maut akhirnya menghampiri Jibril ‘alaihis sallam, Dia menjumpai
Jibril yang sedang bersujud serta bersimpuh. Malaikat maut berkata kepadanya:
“Apa yang membuatmu lalai dari takdir yang ditetapkan padamu wahai hamba yang
perlu dikasihani. Bani Adam, penduduk dunia, burung, hewan buas, penghuni
langit, pembawa ‘Arsy dan Kursi, serta penghuni Sidratul Muntaha, semua sudah
mati. Sekarang Allah memerintahkanku untuk mencabut ruhmu.” Seketika itu juga
Jibril ‘alaihis sallam menangis seraya berkata kepada Allah dengan kondisi
sangat meminta: “Ya Allah, ringankanlah sakaratul maut bagiku!” Malaikat maut
mencabut ruh Jibril. Pada waktu itulah Jibril jatuh kesakitan.
[Dari sinilah orang-orang cerdik dan
mengetahui bahwa Malaikat Jibril dan malaikat yang lain akan dicabut arwahnya
oleh malaikat maut dengan perintah dari Allah SWT. Mereka tetap saja dicabut
arwanya meskipun ketaatan dan ibadah mereka kepda Allah sangat tekun. Namun
mereka masih saja takut terhadap sakitnya sakaratul maut.
Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaluhu kembali
berfirman: “Siapa yang masih tersisa wahai malaikat maut?” Dia menjawab:
“Wahai Tuhanku, tinggal Mikail dan Israfil dan hamba-Mu malaikat maut yang
lemah ini”.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN MIKAIL
Dzat Yang Maha Perkasan Jalla Jalaluhu
berfirman: “Pergilah Kamu menuju Mikail dan cabutlah ruhnya!” Malaikat maut
menghampiri Mikail sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah Ta’ala.
Ternyata dia menjumpai Mikail sedang menunggu air untuk ditakar di awan. Maka
malaikat maut berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu lalai terhadap takdir
yang telah ditetapkan padamu wahai malaikat yang perlu dikasihani? Bani Adam
sudah tidak membutuhkan rezeki lagi. Begitu juga dengan hewan-hewn ternak
serta binatang buas. Semeua penduduk langit dan bumi telah mati. Sama halnya
dengan para malaikat hijab, malaikat pembawa ‘Arsy dan Kursi, malaikat
Karubiyyun dan tukang pembaca tasbih. Tuhanku telah memerintahkanku untuk
mencabut ruhmu.” Seketika itu juga Mikail menangis sambil menunduk kepada
Allah. Dia memohon agar Allah meringankan sakaratul mautnya.
Ketika malaikat maut mencabut nyawanya,
Mikail terjatuh kesakitan dan tidak lagi bernyawa. Lantas Dzat Yang Maha
Perkasa Jalla Jalaluhu berfirman: “Siapa yang masih tersisa?” Meskipun Dia
sebenarnya lebih mengetahui hal tersebut. Malaikat maut menjawab: “Wahai
Tuhanku, Engkau lebih mengetahui, yang tersisa adalah Israfil dan hamba-Mu
yang lemah malaikat maut.”
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN ISRAFIL
Lantas Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa
Ta’ala berfirman: “Pergilah kamu kepada Israsil. Lantas cabutklah arwahnya!”
Maka malaikat maut menghampiri Israsil seraya berkata kepadanya: “Apa yang
membuatmu lalai dari takdir yang telah ditetapkan untukmu wahai malaikat yang
perlu dikasihani? semua makhluk telah mati. Tidak ada seorang pun yang
tersisa. Tuhanku telah memerintahkanku untuk mencabut ruhmu.” Israfil
berkata: “Maha Suci Dzat Yang menetapkan maut pada semua hamba. Maha Suci
Dzat Yang hanya kekal seorang diri.” Kemudian Dia berkata: “Wahai Tuhanku,
ringankanlah sakaratul maut bagiku!” Maka malaikat maut mencabut ruhnya
sehingga dia jatuh tersungkur kesakitan. Seumpama penghuni langit masih ada
di langit dan penduduk bumi masih ada di bumi, pastilah merkea semua karena
merasakan begitu dahsyat goncangannya ketika jatuh.
BAGAIMANA PROSES KEMATIAN
MALAIKAT MAUT.
Lantas Dzat Yang Maha Perkasa Tabaaraka wa
Ta’ala berfirma: “Siapakah yang masih tersisa wahai malaikat maut?” Padahal
Allah sangat tahu hal ini. Dia menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkau Maha
Mengetahui siapa yang masih tersisa. Yang masih tersisa adalah hamba-Mu yang
lemah malaikat maut.” Dzat Yang Maha Perkasa berfirman: “Demi Keagungan dan
Kebesaran-Ku. Pasti Aku akan merasakan sesuatu padamu sebagaimana telah
dirasakan oleh hamba-hamba-Ku yang lain. Pergilah kamu ke tempat antara surga
dan neraka. Dan matilah kamu di sana.
Malaikat maut berjalan menuju tempat antara
surga dan neraka. Lantas malaikat maut pun menjerit. Seumpama Allah tidak
mematikan semua makhluk hidup terlebih dahulu, pastilah mereka akan mati
karena tidak kuat mendengar suara jeritan yang dahsyat tersebut. Malaikat
maut akhirnya mati. Sekarang yang
tersisa hanyalah langit yang lowong dari segala planet dan lengang dari
bintang. Yang masih tersisa juga bumi yang tidak lagi dihuni manusia, jin,
burung, binatang buas, dan hewan ternak. Yabg juga masih tersisa hanyalah
Raja Diraja, Allah Yang Maha Tunggal lagi Perkasa, Dzat Yang Maha Menciptakan
Malam dan Siang. Tidak ada satu makhluk pun dan tidak ada suar yang berdesis
sedikit pun. Semua gerakan telah diam dan semua suara telah beku. Bumi dan
langit benar-benar sepi senyap dari pada penghuni keduanya.
SIAPAKAH YANG BERKUASA PADA WAKTU ITU?
Baru setelah semua telah mati, Allah
Tabaaraka wa Ta’ala kembali melihat dunia. Lantas Dia erfirman: “Wahai dunia,
mana sungai-sungaimu? Mana pohon-pohonmu? Mana semua penghunimu? Mana
orang-orang yang menyemarakkanmu? Mana para penguasamu dan putra-putra
mereka? Mana para orang-orang lalimmu dan putra-putra mereka? Mana
orang-orang yang dulu memakan rezeki
dari-Ku dan menerma nikmat-Ku namun mereka menyembah sesuatu selain Aku?
Siapakah Yang Berkuasa pada hari ini? Namun tidak ada yang menjawab firman
tersebut. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Kekuasaan itu adalah milik Allah Yang Maha Tungal lagi Maha
Perkasa.”
Yang dimaksud dengan firman di atas adalah
orang-orang yang kufur (mengingkari) nikmat-nikmat Allah dan menyembah setan
sera makhluk-makhluk yang lain. Bahkan mereka juga memasukkan unsur-unsur
bid’ah dan pagan ke dalam syari’at Allah.
Kemudian Allah kembali berfirman: “Wahai
dunia, mana sunga-sungaimu? Mana pohon-pohonmu? mana pendudukmu? Mana
orang-orang yang meramaikanmu? Siapakah yang berkuasa pada hari ini?” Tidak
seorang pun yang menjawab firman-Nya. Maka Allah Ta’ala berfirman: “Semua itu
adalah milk Allah Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa.”
Bumi dan langit tetap lengang seperti itu.
Tidak ada satupun yang berbicara maupun bernafas di sana. Hal seperti itu
akan terus berlangsung sampai waktu yang dikehendaki oleh Allah. Ada yang
mengatakan bahwa rentang waktu itu berlangsung selama empat puluh hari.
Itulah rentang waktu antara dua tiupan sangkala. Setelah itu Allah Tabaaraka
wa Ta’ala turun dari langit ke tujuh. Dia turun dari sebuah samudra yang
disebut dengan samudra hayawan. Airnya seperti air mani orang laki-laki.
Tuhan kita menuruninya selama empat puluh tahun. Air itu membelah bumi dan
meresap ke bawah sampai mengenai tulang belulang manusia yang telah hancur
lebur dan rapuh. Maka dikarenakan air samudra hayawan itulah tulang-belulang
tersebut kembali utuh dan tumbuh sebagai tanaman tumbuh karena tersirami oleh
air hujan. [Para ulama masih berselisih pendapat, apakah jasad kita sekarang
ini yang akan dibangkitkan lagi, atau Allah akan menciptakan jasad-jasad baru
untuk wadah ruh kita. Akan tetapi
menurut kami, bahwa yang akan dibangkitkan itu adalah jasad yang kita
buat hidup di dunia sekarang ini. Karena telah ada firman Allah Ta’ala: “(Mereka merasa di hari itu) seakan-akan
mereka tidak pernah berdiam (di dundia) hanya sesaat saja di siang hari (di
waktu itu) mereka saling berkenalan”. (QS. Yunus, 10: 45).
BAGAIMANA ORANG MATI DIBANGKITKAN KEMBALI.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai
pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila
angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus,
lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab
hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”. (Qur’an,
Al-A’raf, 7: 57). Apabila Allah telah menumbuhkan tanaman dengan air hjan,
hal itu sama halnya ketika Dia menghidupkan kembali orang-orang yang telah
mati dengan air kehidupan. Tulang-belulang, urat, daging dan rambut akan
kembali seperti sedia kala. Setiap organ tubuh akan kembali berada di
tempatnya masing-masing. Semuanya kembali utuh seperti ketika dulu di dunia.
Demikian tradisi al-Qur’anul Karim untuk
meyakinkan kita terhadap sesatu yang sifatnya ghaib. Dia pasti akan memberinya
perumpamaan dengan sesuatu yang sifatnya marerial dan kasat mata.
Jasad-jasad itu kembali utuh atas kehendak
Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Namun jasad-jasad itu masih tetap
raga tanpa ruh di dalamnya. Baru kemudian Dzat Yang Maha Perkasa Jalla
Jalaluhu berfirman: “Pasti Israfil akan dibangkitkan.” Akhirnya Israfi
‘alaihis salam bangkit dan kembali hidup dengan kehendak Allah Ta’ala. Lantas
Dia berfirman kepadanya: “Wahai Israfil letakkanlah sangkala di mulutmu!.
Bangunkanlah hamba-hamba-Ku untuk menjalani masa perhitungan dan pembalasan
amal!”. Jadi yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah Tabaaraka wa Ta’ala
adalah Israfil dan Dia memerintahkan malaikat itu untuk meletakkan sangkala
di mulutnya.
CIRI-CIRI SANGKALA
Sangkala itu adalah tanduk yang terbuat
dari cahaya. Di dalamnya ada lubang untuk beberapa hamba. Semua arwah
dikumpulkan dan diletakkan di dalam sangkala tersebut.
DIMANA ISRAFIL BERHENTI
Dzat Yang Maha Perkasa memerintahkan
Israfil untuk berdiri di atas sebuah batu yang besar yang ada di Baitul
Maqdis. Israfil akan memanggil sambil meniup sangkala yang suda dia letakkan
di dalam mulutnya. Batu besar yang ada di Baitul Maqdis tersebut adalah benda
di bumi yang berada paling dekat dengan langit. Allah Ta’ala berfirman: “Dan dengarkanlah (seruan) pada hari
penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.” (QS. Qaaf, 50: 41). Di
dalam seruan itu Israfil berkata: “Wahai tulang-belulang yang telah musnah,
daging-daging yang telah hancur, rambut-rambut yang rapuh, dan urat-urat yang
telah bercerai berai, bangkitlah jasad kalian menuju Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sebab Diaakan membalas semua amal perbuatan kalian.
Apabila Israfil alaihis salam meniup
sangkala, maka arwah-arwah terus bertebaran di antara langit dan bumi. Hal
itu terus berlangsung sampai arwah-arwah tersebut masuk ke dalam perut bumi
dan menempati jasad. Arwah-arwah itu akan menempati jasadnya masng-masing,
jasad yang dulu prenah di tempati ketika di dunia. Arwah-arwah itu merayap di
jasadnya sebagaimana racun mengalir ke anggota tubuh yang disenagt. Akhirnya
semua jasad kembali utuh sebagaimana dahulu sewaktu di dunia.
Kemudian bumi terbelah. Ternyata kepala
mereka bermunculan dan telah berdiri di di atas kakinya masing-masing. Mereka
semua menyaksikan bagaimana dahsyatnya hari kiamat. Sedangkan Israfil ‘alaiis
salam terus memanggil dengan tiupan sangkala yang tidk berhenti sesaat pun.
Israfil memanjangkan tiupannya sehingga semua makhluk mengikuti suaranya.
Padahal api menggiring mereka semua menuju dataran kiamat.
AMAL PERBUATAN SELALU MENYERTAI JASAD
Jika semua makhluk telah keluar dari kubur
mereka, amal prebuatan yang dulu prenah diprebuat di dunia akan mengkuti
pelakunya. Karena amal perbuatan masing-masing insan juga menyertai pelakunya
selama dalam kubur. Jika seorang hamba taat kepada Tuhannya dan mengerjakan
amal shalih, maka amal shalihnya akan memperlakukan dia dengan baik selama du
dunia. Dia juga akan berlaku ramah kepadanya ketika dibangkitkan dari kubur,
yakni pada hari Allah Ta’ala menggiringnya ke padang masyar. Amal shalih itu
terus menenangkan orang tersebut dan menyelamatkannya dari rasa takut dan
kedahsyaan pada hari kiamat.
Setiap kali seorang hamba mukmin
menyaksikan api atau melihat sebuah kedahsyatan hari kiamat, maka dia akan
merasa sangat takut. Namun pada waktu itu juga amal shalihnya berkata kepada
dirinya: “Wahai kekasihku, Kamu tidak perlu merasa gelish seperti ini. Semua
fenomena yang mengerkan ini bukan ditujukan kepada orang yang taat kepada
Allah. Semua ini sebenarnya hanya untuk mereka yang bermaksiat kepada Allah
Ta’ala Dzat Yang Menguasainya. Juga untuk orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat-Nya dan mengikuti dorongan hawa nafsu. Bukankah kamu adalah seorang
hamba yang taat kepada Tuhannya, mengikuti ajaran nabinya dan meninggalkan
ajakan hawa nafsunya?! Jadi kamu tidak perlu ikut gelisah dan susah pada hari
ini, sampai kamu dimasukkan didalam surga.
AMALAM BURUK DAN RUPANYA
Apabila seorang hamba itu durhaka, suka
bermaksiat kepada Dzat Yang Maha Kuasa, meninggal dunia sebelum sempat
bertaubat, dan dibangkitkan dari kuburnya dalam kondisi yang sangat
menyedihkan, maka amal perbuatan buruknya yang dulu dia kerjakan di dunia
juga akan selalu menyertai dirinya. Bahkan amal buruk itu selalu menyertai
orang tersebut selama di dalam kubur. Jika orangyang durhaka kepada Tuhannya
melihat amalam tersebut, pasti dia akan menumpaiinya sebagai sesuatu yang
hitam lagi mengerikan. Setiap kali orang itu melewati hura-hara, api dan
segala seusautu yang termasuk gonjang-ganjing ya hari kiamat, dia akan
berkata kepada pelakunya: “Wahai musuh Aallah, inilah semua yang akan Kamu
rasakan.”
Wahai hamba-hamba Allah, wahai orang-orang
yang ingin mendapatkan nikmat dari-Nya, bangunlah kalian semua dari tidur
kalian! Tinggalkanlah perbuatan-perbuatan keji dan dosa! Kembalilah kalian
untuk selalu taat kepada Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Mengetahui sebelum
suatu hari dimana langit akan diselimuti oleh awan tebal tiba.
BUMI MENGELUARKAN SEMUA ISINYA
üAllah Ta’ala berfirman: “Dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.” (QS.al-Zalzalah, 99: 2).
Maksudnya adalah memuntahkan semua isinya baik yang berupa mayat-mayat
manusia (sebab manusia itu terasa berat bagi bumi, bahkan meskipun mereka
telah menjadi jenazah dan ditanam di dalamnya), harta-harta terpendam, semua
amal perbuatan manusia, dan tempat pembaringan mereka yang baik yang berupa
amal perbuatan taat maupun maksiat. Allah Ta’ala memerintahkan bumi
agar mengeluarkan semua amal perbuatan Bani Adam. Hal ini terjadi
bersamaan ketika mereka dibangkitkan dari dalam kubur. Masing-masing mereka
akan menjumpai amal perbuatannya di samping lubang kuburnya. Jika
amal perbuatan itu shalih, maka dia akan menjumpai seberkas cahaya yang akan
melindungi dan menjadi tabir baginya. Cahaya itu akan menutupi aurat dirinya
dari pandangan orang lain. Cahaya itu juga menjadi tameng untuknya dari api yang menggiring manusia
menuju padang kiamat (padang masyar). Namun, apabila amal perbuatan itu
bejat, maka dia akan menemukan sesuatu yang gelap gulita dan hitam. Bahkan
kepekatannya melebihi kedahsyatan prahara hari kiamat itu sendiri.
Ini semua terjadi ketika tiupan sangkala
yang kedua telah dikumandangkan. Sedangkan beda waktu antara tiupan yang
pertama dengan tiupan yang kedua selama empat puluh tahun. Hal ini
sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
berat (yang dikandung)nya.”
Wahai orang-orang yang tertipu, bayangkan
bahwa dirimu telah mengalami banyak kesedihan dan hal-hal yang membuat dirimu
cemas. Bayangkan pula bahwa kamu sedang tertimpa bencana dan musibah!
Berandai-andailah juga bahwa semua keburukan dan aibmu terbongkar, serta
punggungmu dibebani dari berbagai macam dosa!
Telah dikabarkan bahwa apabila seorang
hamba keluar dari kuburnya dia akan menjumpai amal perbuatan buruk yang dulu
dilakukan berbentuk seperti seikat bungkusan. Sedangkan Malaikat berdiri di
atas bungkusan tersebut, Jika orang itu mulai mengingat kembali hari-harinya
dulu ketika di dunia, malaikat itu akan berkata kepadanya: “Wahai musuh
Allah, ambilah amal perbuatan yang berbentuk bungkusan ini! bawalah di atas
punggungmu sebagaimana kamu dulu melakukannya dengan riang gembira ketika
masih di dunia. Kamu melakukan perbuatan buruk seakan tidak memperhatikan
eksistensi Tuhanmu. Padahal kamu tahu bahwa Dia (Tuhanmu) melihat dan
mengawasi dirimu.”
Maka hamba pendosa itupun menggotong
bungkusan amal perbuatan buruknya. Dia meletakkan bungkusan tersebut di atas
punggunya dan terasa lebih berat dari gunung yang ada di dunia. Sedangkan
pada waktu itu dia digiring oleh api menuju padang mahsyar. (sebuah tempat
untuk menyodorkan segala amal perbuatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada hari kiamat para malaikat yang kasar dan bengis akan menyeret para
pendosa untuk dibawa ke hadapan Allah SWT. Orang itu akan diseret ke padang
mahsyar. Allah telah berfirman: “Dan kamu akan melihat orang-orang yang
berdosa pada hari itu diikat bersama-sama belenggu.” (QS. Ibrahim, 14: 49).
Ada juga satu malaikat yang ditugaskan untuk menggiring hamba pendosa itu
dengan perangainya yang sangat kasar, bengis dan sama sekali tidak
bersahabat. Sedangkan orang lain menontong orang tersebut, begitu juga dengan
Allah Ta’ala.
Wahai orang-orang yang yang memiliki akal
sehat, fikirkanlah bagaimana dahsyatnya hari perhitungan amal! Janganlah kamu
lupa bahwa pada hari itu setiap orang dituntut untuk berargumentasi! Oleh
karena itu, sayangilah dirimu dari adzab yang pedih. Kembalilah untuk taat
kepada Tuhan dari segala sesuatu yang dipertuhankan. Tangisilah dosa-dosamu
yang telah lewat dengan ratapan yang sungguh-sungguh.
LAMA PENIUPAN SANGKALA
Telah disebutkan bahwa Malaikat Israfil
‘Alaihis salaam tidak pernah menghentikan tiupan terompetnya walau sesaat pun
sampai bumi memuntahkan semua isinya. Isi bumi yang dimuntahkan itu berupa
mayat orang-orang mati dan segala sesuatu yang selama ini dititipkan oleh
Allah Ta’ala di dalamnya. Apabila semua Bani Adam telah berkumpul di padang
mahsyar, begitu juga dengan jin, binatang buas, hewan melata, burung, hewan
ternak sampai dengan lalat juga telah berkumpul, maka Israfil akan
menghentikan tiupannya atas perintah Allah Ta’ala. Kejadian peniupan terompet
dan berkumpulnya semua makhluk tersebut di atas terjadi setelah bumi dan
langit ini diganti dengan bumi dan langit yang baru. Sedangkan bentuk
penggantian tersebut ada dua pendapat diantara ulama.
KONDISI BUMI HISAB
Salah satu dari dua pendapat mengenai hisab
adalah berupa daratan yang dipergunakan untuk hisab (Tanah lapang yang
dipergunakan untuk menyelenggarakan perhitungan amal) semua hamba. Bumi itu
terbuat dari perak yang berwarna putih. Di sana tidak ada gunung, bangunan,
samudra, sungai dan pohon-pohonan. Di bumi itu juga tidak ada pertumpahan
darah maupun perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala. Allah mendatangkan bumi
itu dari rahasia ilmu-Nya sambil berkata kepadanya: “Jadilah Kamu!” maka bumi
itu pun terwujud. Api telah dinyalahkan di bawah bumi itu, Karena begitu
besarnya bumi ini maka (orang yang berada di sana) diibaratkan dengan sehelai
bulu putih di kerumunan bulu kambing yang berwarna hitam.
Padang mahsyar ini dinamakan juga dengan
Sahirah (artinya: tidak tidur semalaman). Permukaan bumi pada waktu kiamat
dinamakan sahirah karena orang-orang yang baru saja dibangkitkan tidak bisa
tidur selama tinggal di sana untuk menunggu antrian hisab. Lapangan mahsyar
yang berwarna putih dan datar itu belum pernah diinjak sebelumnya.
Pendapat lain mengatkan bahwa yang dimaksud
dengan digantinya bumi hisab adalah dihancurkannya semua bangunan yang dulu
ada dipermukaannya, mengering semua airnya, tumbang pepohonannya, muncrat air
samudranya, terbang semua pegunungannya, diganti langitnya, digulung matahari
dan bulannya, berjatuhan bintang-bintangnya, dan orbit jagad rayanya tidak
lagi berfungsi. Inilah yang dimaksud dengan pergantian bumi dan langit ketika
kiamat. Hanya Allah Ta’ala saja yang mengetahui masalah ini.
BAGIMANA ANTRIAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR?
Apabila malaikat Israfil ‘Alaihi salaam
telah menghentikan tiupan sangkalanya, semua makhluk akan berdiri dan
berkumpul. Masing-masing dari mereka akan memandang ke langit dan hanya
memfokuskan pandangannya ke arah tersebut. Tidak seorang pun dari mereka yang
mengetahui siapa yang sedang berdiri di samping dirinya. Mereka tidak tahu
apakah yang ada disebelahnya laki-laki atau perempuan. Sesama saudara tidak
lagi saling mengenal familinya, ayah tidak lagi mengenal anaknya, begitu juga
dengan ibu, tidak lagi akan menyadari anak kandungnya. Masing-masing individu
disibukkan untuk mengurus dirinya sendiri karena sangat bingung dengan
kedahsyatan hari kiamat. Masing-masing orang akan ingat tindak maksiat,
ketaatan atau kelalaian yang dulu pernah dia lakukan. Masing-masing orang
memperhatikan sa’adah (sukses untuk masuk surga) atau saqawah (gagal sehingga
masuk neraka) yang turun dari langit.
LAMANYA BERKUMPUL DI PADANG MAHSYAR.
Diberitakan – semuanya hanya Allah Yang
Mengetahui – bahwa lamanya berkumpul di padang mahsyar kira-kira tiga ratus
tahun jika diukur dengan ukuran tahun di dunia. Pada saat itu sama sekali
tidak ada kabar berita yang turun maupun yang naik ke atas langit. Kondisi
padang mahsyar ketika itu sangat berdesar-desakan. Tidak terdengar suara
apapun kecuali gemerisik langkah kaki orang yang sedang bingung dan menyesali
ketergelinciran mereka dahulu ketika mengerjakan perbuatan munkar. Pada hari
itu, tidak ada lagi tangisan dan penyesalan yang berguna.
NABI MENANGIS KARENA KEDAHSYATAN HARI
KIAMAT
Diriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau
bersabda: “Jibril ‘Alaihi salaam menakut-nakuti aku dengan kedahsyatan hari
kiamat, sehingga dia berhasil membuatku menangis. Maka aku berkata kepadanya:
“Wahai kekasihku Jibril, bukankah Allah telah mengampuni segala dosaku baik
yang telah lalu maupun yang akan terjadi?! Jibril menjawab: “Wahai Muhammad,
pastilah kamu akan menyaksikan bagaimana kedahsyatan hari kiamat.
Kedahsyatannya bisa membuatmu lupa kepada ampunan Allah (yang telah
dijanjikan kepadamu).” Mendengar hal itu, Rasulullah saw. kembali menangis
sampai jenggotnya basah karena terkena air mata beliau.
Kalau Rasulullah saw. saja menangis karena
mendengar bagaimana kedahsyatan hari perhitungan amal manusia (hari kiamat),
bagaimana dengan orang-orang seperti kita yang nasibnya begitu menyedihkan?!
Padahal Allah sudah pasti menyelamatkan Rasulullah dari siksaan yang pedih,
menjanjikan surga dan tempat kembali yang nyaman kepada beliau. Bagaimana
juga dengan orang-orang yang meninggalkan kebenaran, menyimpang dari jalan
yang lurus, menyalahi sunnah nabi dan al-Qur’an, mentaati setan dan
menghabiskan waktunya untuk bermaksiat kepada Dzat Yang Maha Raja lagi Maha
Pemberi!? Padahal Allah telah berfirman di dalam kitab suci-Nya:
“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi
digoncangkan berturut-turut.” (QS. al-Fajr, 89, 21).
Yang dimaksud ayat tersebut adalah bumi ini
akan digoyang (mengalami gempa bumi yang sangat dahsyat). Ada juga yang mengatakan
bahwa kata ‘dakka dakka’ artinya
bahwa bumi ini dilenyapkan.
MAKSUD BUMI DIGONCANG SAMPAI RATA DAN
TERBELAH
Sebagian ulama ada yang ditanya mengenai
makna pengulangan kata ‘dakka’ pada
ayat di atas dan pengulangan kata ‘shaffa’
(pada ayat berikutnya. (QS. Fajr, 89: 22). Ada yang menjawab: “Maksudnya,
bumi digoncang berulang kali. Atau dengan kata lain, bumi akan mengalami
gempa berulang kali sehingga tidak ada bekas bangunan, pegunungan dan
pepohonan yang tersisa.
Sedangkan mengulangkan kata ‘Shaffa’
maksudnya, para malaikat datang shaf
demi shaf. Masing-masing malaikat sibuk mengurus dirinya sendiri karena turut
bingung menyaksikan hari kiamat.
Apabila goncangan telah terjadi berulang
kali pada bumi, “Diangkatlah bumi dan
gunung-gunung. Lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” (QS. al-Haaqqah,
69: 14). Benturan itu menyebabkan gunung-gunung tercabut dari akarnya dan
bumi akhirnya terbelah. Semua sungai dan mata air terserap masuk ke dalam
perut bumi. Begitu juga dengan setiap istana yang dibangun megah, baik yang
kuno maupun yang baru di bangun, juga turut terpendam ke dalamnya.
Pada waktu itu suasana sangat mengerikan,
bahkan tidak bisa dibayangkan bagaimana kedahsyatannya. Musibah yang terjadi
terasa sangat lama. Dzat Yang Maha Perkasa ketika itu akan berbuat sangat
adil. Allah Ta’ala menjadikan semua hamba mengalami kematian. Tidak ada
seorang manusia pun yang terlihat masih hidup. Apabila orang yang terdahulu
dan yang hidup di akhir zaman semuanya telah mati, Allah Tabaaraka wa Ta’ala
memerintah beberapa lapis langit untuk terbelah. Maka masing-masing dari
mereka membelah diri dan terpotong-potong bagaikan potongan awan. Ada yang
mengatakan bahwa potongan-potongan langit itu seperti kapas yang sedang
berterbangan ketika dipanen oleh tukan pemetik kapas.
Bayangkan saja bahwa dirimu mendengar suara
bumi ketika terbelah! Bagaimana reaksi hatimu pada waktu itu? Pasti kedua
kakimu tidak akan bisa berpindah dari tempatnya karena rasa takut yang sangat
mencekam. Oleh karena itulah, beramallah kamu selagi masih ada kesempatan
untuk mempersiapkan hari yang sangat dahsyat.
Karena nasib seseorang pada hari kiamat
nanti tergantung pada amal perbuatannya ketika dulu di dunia. Barangsiapa
yang beramal shalih, takut kepada Tuhannya dan mengkhawatirkan kedahsyatan
hari kiamat, maka Tuhannya akan memberikan rasa aman pada diri orang tersebut
dari segala bentuk kegelisahan dan malapetaka. Barangsiapa tidak pernah
beramal shalih kepada sesama ketika msih berada di alam dunia, maka dia akan
menerima malapetaka dan tertimpa kesusahan. Pada waktu itu dia akan menyesal.
Namun semua penyesalan pada hari itu tidak ada lagi gunanya.
RASA AMAN DAN RASA TAKUT
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw.
bahwa beliau bersabda: “Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman: “Apabila
hamba-Ku merasa takut kepada-Ku, maka Aku memberinya rasa aman pada hari
kiamat. Sedangkan apabila dia merasa aman-aman saja dari-Ku (tidak takut)
selama di dunia, maka Aku akan menanamkan rasa takut dalam dirinya pada hari
kiamat.”
Apabila langit sudah terbelah, maka hati
ini terasa sampai ke pangkal tenggorokan. Ketika itu setiap hamba lelaki
maupun perempuan akan menyadari amal perbuatan yang dulu dia kerjakan, baik
amal perbuatan lahir maupun amal perbuatan batin. Apabila langit telah
terbelah, maka bencana yang terjadi sangat besar dan penyesalan yang muncul
sangat banyak. Setiap hamba akan menyesali perbuatannya di dunia yang
melanggar batas dan menyesal mengapa mereka menyia-nyiakan pahala dan
ganjaran pada waktu itu.
Jika langit pecah, maka bencana yang terjadi
sangat besar, bahaya yang muncul begitu banyak, adzab dan siksa yang tampak
di depan mata benar-benar nyata. Pada waktu itulah Allah menyibak semua tabir
rahasia yang selama ini menjadi misteri. Itulah hari-hari dan detik-detik
penyesalam para hamba yang tertipu. Mereka mnyesali semua dosa yang telah
dikerjakan.
Apabila langit telah terbelah, maka akan
banyak terjadi kesedihan, api akan muncul dan surga telah semakin dekat.
Pelaku maksiat akan menyesali semua kedurhakaan dan perbuatan yang melanggar
tata aturan ketaatan kepada Dzat Yang Maha Pengsih. Wahai sekalian saudaraku,
wahai pemeluk agam Islam dan yang memiliki iman dalam hati, sadarlah kalian
kepada kedahsyatan hari kiamat! Karena sesungguhnya kedahsyatan pada hari itu
– demi Allah – sangat mengerikan. Dan praharanya begitu tidak bisa
dibayangkan.
MALAIKAT PENUNGGU LANGIT DUNIA
Apabila langit telah pecah dan tercerai
berai-berai, maka keseluruhan malaikat akan turun ke bumi. Jika para malaikat
yang berada di langit dunia telah turun di antara pendduk dunia ada yang
merasa takut kepada mereka. Orang-orang yang ada di bumi menyangka bahwa para
malaikat tersebut turun karena diperntahAllah untuk melakukan suatu tugas.
Pada waktu itulah para malaikat penunggu langit duniaberkata kepada manusia:
“Janganlah kalian merasa takut kepada kami. Sebab kami turun dari langit
karena sama-sama merasa takut sebagaimana kalian juga merasakannya.”
Ternyata jumlah malaikat penunggu langit
dunia lebih banyak dibanding dengan jumlah semua penduduk bumi, baik manusia,
jin, hewan ternak, burung, binatang buas dan semua makhluk yang ada di darat
maupun laun. Jumlah mereka lebih banyak tujuh puluh kali lipat. Sedangkan
manusia pada waktu itu saling menyusup (bersembunyi) di antara mereka.
MALAIKAT
LANGIT KEDUA
Kemudian giliran malaikat penghuni langit
kedua yang turun ke bumi. Jumlah mereka lebih banyak dibanding dengan jumlah
penduduk bumi jika dikumpulkan semua. Jumlah itu berlipat ganda sekitar tujuh
puluh kali. Seluruh penduduk dunia dan para malaikat penghuni langit dunia
yang sebelumnya telah ada di bumi merasa takut dengan kedatangan mereka. Maka
malaikat penghuni langit kedua itu pun berkata: “Janganlah kalian merasa
takut terhadap kami, karena sebenarnya kami sibuk (untuk menyelematkan) diri
kami. Kami juga merasa takut seperti rasa takut yang kalian rasakan.
Para malaikat yang menghuni tiap-tiap lapis
langit terus turun ke bumi karena merasa takut terhadap kedahsyatan hari
kiamat. Jumlah malaikat penghuni langit yang lebih tinggi berjumlah lebih
banyak tujuh puluh kali lebih lipat dari pada jumlah makhluk yang sudah ada
di bumi. Malaikat penghuni tiap lapis langit seakan-akan berada di satu
barisan dan sibuk mengurus dirinya masing-masing. Hal itu tidak lain karena
mereka semua merasa takut dengan kedahsyatan pada hari itu.
ORANG-ORANG LALIM DIGIRING SEBESAR SEMUT
KECIL
Telah diriwayatkan bahwa orang-orang yang
suka berbuat dzalim pada hari kiamat akan digiring dalam bentuk seperti semut
kecil. Ukuran tubuh mereka paling kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh
manusia yang lain. Hari ini sebagai akibat dari perbuatannya yang lalim
kepada sesama manusia ketika di dunia. Bukankah kekuasaan mutlak itu hanya
dimiliki oleh Dzat Yang Maha Kaya lagi Maha Mulia!? Oleh karena itulah,
setiap orang yang lalim dan berbuat aniaya akan merasakan kehinaan. Begitu
juga yang akan dirasakan oleh setan si terkutuk. Mereka semua akan merasakan
kebingungan dan bencana. Selain itu mereka juga akan menerima siksa dan adzab
yang pedih. Setiap pendosa pasti akan menyesal. Pada waktu itu tidak ada lagi
tipu daya bagi orang yang suka monopoli. Pada waktu itu benar-benar tidak ada
transaksi jual-beli maupun teman yang dapat menolong.
Wahai hamba-hamba Allah, berfikirlah
kalian! jadikan semua nasehat yang telah diutarakan kepadamu segagai pelajaran.
Menangislah kalian! (Apabila tidak mampu menangis), berusahalah kalian untuk
bisa menangis! Bersiap siagalah untuk menghadapi hari yang sangat berat,
dimana bencana yang terjadi amat besar dan siksanya sangat menakutkan. Siksa
pada hari itu rasanya berlangsung lama.
HADITS TENTANG KEDAHSYATAN HARI KIAMAT
Disebutkan di salah satu hadtis Nabi saw.
bahwa pada hari kiamat nanti akan terjadi siang dan malam yang berlangsung
lama. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Kiamat memiliki seratus ribu
kedahsyatan. Masing-masing kedahsyatan lebih menakutkan seratus ribu kali
lipat dibandingkan dengan kedahsyatan ketika menghadapi maut.”
Oleh karena itulah, sesali sesuatu yang
telah kamu tinggalkan selama ini. Bertaubatlah dengan taubat nashuha (taubat yang sungguh-sungguh)
untuk menghadapi sesuatu yang pasti akan datang. Semua itu perlu dikerjakan
sebelum terlambat, sebelum semua hari dimana kehendak Allah tidak ada lagi
yang bisa mencegah. Pada hari itu orang-orang dzalim juga tidak akan memiliki
penolong. Tidak ada yang menyelematkan tukang berbuat maksiat dan tidak ada
tempat perlindungan dan peresmbunyian bagi siapa pun.
HARI YANG SANGAT TERIK DAN NAUNGAN UNTUK
BERTEDUH
Jika semua makhluk telah berkumpul di tanah
lapang hari kiamat (masyar), baik para malaikat penghuni langit, malaikat
hijab, malaikat pembawa ‘Arsy dan Kursi, begitu juga dengan semua penduduk
bumi. Jika semua makhluk telah berdesak-desakan di tanah lapang tersebut,
maka mereka semua bingung sehingga berlalu lalang. Bukan hanya itu, biji mata
mereka terbelalak, leher menjadi panjang dan tenggorongan terasa kering
karena kahausan, terik matahari begitu menyengat, siksa membuat diri tidak
berdaya, dan keringat manusia akan mengalir membanjiri permukaan bumi.
Genangan kerngat yang akan terjadi pada setiap prang menurut kedudukan dan
amal perbuatan yang dulu mereka kerjakan ketika terjadi di dunia.
Sedangkan panasnya terik matahari pada
waktu itu semakin berlipat ganda. Ada yang mengatakan bahwa terik matahari
ketika itu sama dengan terik matahari selama sepuluh tahun (dikumpulkan
menjadi satu). Sama sekali tidak ada naungan di tanah lapang tersebut kecuali
naungan ‘Arsy. Sedangkan naungan ‘Arsy tidak akan dapat dinikmati kecuali
oleh orang yang memiliki kadar amal shalih tertentu. Begitu banyak orang yang
merasa nyaman dengan naungan ‘Arsy di saat itu. Begitu juga sebaliknya,
berapa banyak orang yang menjerit kepanasan dengan teriknya matahari
HUJAN RAHMAT
Telah dikatakan: “Sesungguhnya pada hari
kiamat nanti Allah SWT. akan menurunkan curah hujan kepada kelompok
hamba-Nya. Namun Allah juga melemparkan bungan api neraka Jahanam kepada
sekelompok hamba yang lain. Berapa banyak orang yang bisa beristirahat
menikmati dinginnya air hujan. Namun begitu juga berapa banyak orang yang
merasa tersiksa ditengah-tengah lautan api neraka. Barangsiapa yang
mengakhiri umurnya dengan ketaatan kepada Dzat Yang Maha Pengasih dan amal
perbuatan yang sesuatu dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. maka Tuhan akan
menyelematkannya dari segala bentuk kegelisahan dan malapetaka.
PERINGATAN TENTANG DAHSYATNYA PADANG MASYAR
Bayangkan bahwa dirimu sedang menyaksikan
pegunungan yang tercabut dari dasarnya! Bayangkan dirimu sedang melihat
langit pecah dan berterbangan seperti potongan awan! Bukankah setiap orang
yang durhaka dan kafir tidak meyakini datangnya adzab yang sangat pedih?!
Bukankah pada waktu itu kekuasaan berada ditangan Dzat Yang Maha Tegas
Menindak!? Bukankah kehinaan dirasakan oleh setiap orang yang sombong dan
durhaka!?
Kemudian langit kembali menjadi seperti muhl (luluhan perak). Ada yang
mengatakan adalah endapan minyak yang berada di bawah pada suatu wadah. Ada
juga pendapat lain yang mengatakan bahwa langit akan menjadi seperti minyak
yang lembut. Pada waktu itu pegunungan juga akan menjadi seperti ‘ihn (bulu) yang berhamburan.
Sedangkan ‘ihn adalah jenis bulu
yang paling ringan. Semua makhluk juga menjadi seperti farasy (anai-anai) yang berterbangan. Ada yang mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan farasy adalah
nyamuk. Ada yang mengatakan bahwa manusia pada waktu itu menjadi seperti
belalang yang bertebaran ketika matahari terbit. Binatang itu bertebatan
kesegala penjuru. Begitu juga manusia pada waktu itu, mereka saling menyusup
dan bersembunyi di antara yang satu dengan yang lain. Setiap orang dari
mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.
Kiamat benar-benar menunjukkan semua
kedahsyatannya. Karena kedahsyatan itulah orang-orang yang sedang hamil
langsung melahirkan bayi yang sedang dikandungnya. Bumi digoncangkan dengan
goncangannya (yang dahsyat). Bumi juga mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung) di dalam nya. Semua orang menyaksikan amal perbuatannya. Anak bayi
menjadi beruban. Janji dan ancaman yang dulu diberitakan benar-benar datang
dan menjadi kenyataan. Hura-hara ketika itu begitu besar. Sedangkan
orang-orang yang bersikap sombong dan suka berbuat aniaya menjadi hina.
Tengkuk manusia ketika itu tunduk kepada
Tuhannya. Setiap orang kafir yang pembohong merasa putus harapan. Malapetaka
dan adzab pada hari itu sangatlah besar. Oleh karena itu, fikirkan ulang apa
yang kalian dengar wahai sobat-sobatku! Berintropeksilah pada dirimu! Bersiap
siagalah kalian terhadap kedahsyatan hari kiamat wahai orang-orang yang
berakal sehat!
JAHANAM DI PADANG MASYAR
Apabila ketakutan sudah semakin akut dan
keringat mencucur dengan deras, maka Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu
memerintahkan agar Jahanam di
datangkan – Semoga Allah melindungi kami dan kalian semua darinya.
Mudah-mudahan Allah juga menjauhkan Jahanam itu dari kalian semua dengan
rahmat-Nya – Yang didatangkan bukan hanya Jahanam, manun kedahsyatannya, tali
kendali, rantai dan belengu Jahanam juga turun didatangkan. Apinya sangat
panas, begitu juga dengan airnya. Durinya begitu banyak, Malaikat penjaganya
begitu bengis, ular dan kalajengkingnya begitu besar, gunungnya begitu hitam,
samudranya bergelombang keras. bau ghislin-nya (cairan yang berasal daging
dan darah penghuni neraka) sangat busuk, dan begitu panas anginnya. Besarnya
bencana Jahanam itulah yang menyebabkan semua ciptaan Allah berkumpul.
Hebatnya siksaan Jahanam akan muncul di hadapan semua makhluk. Sedangkan
mereka semua mampu menyaksikan Jahanam itu dari jarak perjalanan lima ratus
tahun.
CIRI-CIRI JAHANAM
Allah Ta’ala berfirman: “Dan diperlihatkan
neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.” (QS. An-Naazi’aat, 79:
36). Lantas semua makhluk mampu melihat Jahanam. Sedangkan Jahanam itu
sendiri melihat para hamba dengan tatapan sangat marah. [Oleh karena itulah
roman muka Rasulullah saw. langsung berubah ketika diturunkannya ayat ini].
Kemarahan Jahanam ini disebabkan
kemurkaan Dzat Yang Maha Perkasa Jalla Jalaaluhu. Neraka benar-benar marah
dan berkorbar menyala-nyala. Di atas kobaran apinya da tujuh puluh ribu tali
kendali yang terbuat dari besi. Masng-masing tali kendali dikaitkan pada
tujuh puluh ribu malaikat neraka. Para malaikat neraka sebenarnya berusaha
mengendalikan api Jahanam agar tidak mendekati semua makhluk. Namun api itu
bersikeras untuk lepas dari tangan malaikat. Api Jahanam terus mendekati
orang-orang yang antri di Padang Masyar. Sedangkan malaikat neraka yang
mengendalikan tali tadi, wajahnya seperti bara api dan matanya seperti
sambaran kilat.
Malaikat-malaikat tadi akan menyemburkan
api dari lubang mulutnya ketika berbicara. Di tangan masing-masing dari
mereka terdapat alat pemukul yang terbuat dari besi yang dipenuhi kobaran
api. Di kilatan api yang ada di alat pemukulnya tersebut ada tujuh pulh dua
ribu kepala dari api. Besarnya kepala itu menyerupai gunung yang besar.
Bentuk kepala api itu mirip dengan kepala ular. Sedangkan alat pemukul yang
dibawa malaikat itu berwarna biru dan wajahnya sangat seram. Mereka memang
diciptakan dari api yang sangat panas. Neraka Jahanam benar-benar ingin lepas
dari tangan malaikat tersebut karena kemurkaan Dzat Yang Maha Perkasa Jalla
Jalaaluhi.
Berita ini semuanya telah dikatakan oleh ad-Dhahhak, dari para imam
dari Ibnu Abbas ra.
SIKSAAN JAHANAM
Jika Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah
memerintahkan agar neraka Jahanam didatangkan, maka dia akan datang dengan
membawwa malapetaka yang sangat besar dan rasa takut yang sangat mencekam.
Dari Jahanam itulah akan keluar nyala api yang menyambar-nyambar. Dari
dalamnya juga terdengar suara rantai yang terbuata dari besi. Apabila neraka
Jahanam semakin dekat dengan semua makhluk, pasti mereka semua mampun
mendengarkan gemerisik kobaran apinya yang mengerikan dan melihatnya
menyala-nyala.
Jika Jahanam melihat orang-orang yang ahli berbuat maksiat maka dia
berkorbar, mendidik dan hendak menerkam mereka. Jahanam menjadi marah dan ingin
mengejar orang-orang tukang maksiat tersebut. Bahkan dia hendak menghampiri
semua makhluk dan melarikan diri dari kendali malaikat-malaikat penjaganya.
Maka para makhluk pun lari pontang-panting. Namun mereka tidak menemukan
jalan atau tempat untuk mendapatkan pertolongan. Ketika itulah ada sesuatu
yang memanggil:
“Wahai sekalian bangsa jin dan manusia,
jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah. Kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan sulthan
(kekuatan).” (QS. Al-Rahman, 55: 33).
Maksudnya kekuatan dalam berargumen.
Kemudian Jahanam kembali kepada malaikat
penjaganya karena begitu murkanya Dzat Yang Maha Perkasa kepada orang-orang
yang bermaksiat kepada Allah dan rasul-Nya. Jika dia telah lepas dari tangan
malaikat Zabaniyah, maka dia akan melahap setiap orang yang berada di padang
Mahsyar. Maka yang mampu menghalangi serangannya hanyalah Nabi Muhammad saw.
Sedangkan setiap nabi pada waktu itu sibuk untuk mengurus dirinya
masing-masing.
RASULULLAH SAW. MENYELEMATKAN MAKHLUK DARI
JAHANAM
Muhammad saw. mengambil tali kendali
Jahanam dan langsung mengendalikan tali kekang tersebut. Lantas beliau saw.
mengembalikan pada tempatnya semula. Rasulullah saw. bersabda: “Tahanlah
dirimu dari umatku!” Kemudain pancaran api
jahanam menjadi sedikit reda dikarenakan cahaya yang dimiliki
Rasulullah saw. Dia berkata kepada Nabi: “Wahai Nabi yang mulia dan rasul
yang agung. Biarlah aku berjalan aku suka! Janganlah Anda mengekangku! Padahal Allah sama sekali tidak menurunkan
hujjah kepadamu untuk mengendalikan aku maupun selain aku”.
Maka Jahanam dipanggil oleh Dzat Yang Maha
Raja lagi Maha Perkasa: “Wahai Jahanam, ini adalah Muhammad kekasih-Ku, tuan
orang-orang yang berbakti dan pimpinan orang-orang pilihan. Taatlah kamu
kepada orang yang memiliki wasilah dan syafa’at!” Seketika itu juga Jahanam
menundukkan kepalanya. Berkat izin Dzat Yang Maha Raja dan Maha Disembah,
Jahanam menjadi patuh, takut dan penurut kepada Muhammad saw. Beliaulah yang
memiliki telaga yang akan didatangi oleh semua orang yang taat, pemilik
kedudukan yang mulia, bendera yang terikat, dan empunya kedermawanan dan
penegak kebenaran. Seandainya Jahanam ditinggalkan oleh nabi penutup dan
pemimpin para rasul itu, pasti semua makhluk akan musnah diakibatkan
kemarahan Jahanam yang melakukan itu disebabkan menyaksikan kemurkaan Tuhan
semesta alam. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dan kalian semua dari
Jahanam dengan rahmat-Nya yang luas. Karena sesungguhnya Dia adalah Dzat Yang
Maha Pengasih.
Ini semua merupakan masalah gaib namun
pasti akan terjadi. Oleh karena itulah ada beberapa versi yang diutarakan
ulama yang lain.
JAHANAM DAN SUARA KOBARAN
Ada yang menyatakan sesungguhnya apabila
Jahanam – semoga Allah melindungi kita darinya dan menjauhkannya dari kami
dan kalian semua dengan rahmat-Nya – menyaksikan orang-orang kafir, munafik
dan orang-orang yang suka berbuat keji ataupun para pendosa, maka dia akan
mengeluarkan suara kobaran api. Kemudian dia akan menyemburkan bunga api di
kepala semua makhluk yang banyaknya seperti bintang-bintang di langit, buih
di samudera dan butiran pasir di daratan. Bunga-bunga api itu akan mendarat
di kepala orang-orang kafir dan kepala orang-orang yang suka bermaksiat
kepada Tuhannya baik yang awal dan yang akhir. Seandainya dunia ini masih
belum hancur, pastilah gunung-gunungnya meleleh, bunga-bunganya layu dan
mengering, mata air dan sungai-sungainya mengering. Hal ini dikarenakan
begitu tingginya panas suhu Jahanam. Seandainya pada waktu itu ada kematian,
pasti semua makhluk akan mati karenanya.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KEDUA
Kemudian Jahanam kembali akan menyarakan
kobaran apinya yang lebih keras dari yang pertama. Maka tidak akan ada air
mata yang masih ada dipelupuk mata kecuali akan langsung menetes, dan warna
putih mata telah mendominasi warna hitamnya serta hati terasa sampai di
kerongkongan. Selain itu, setiap orang yang baik maupun yang buruk akan
berintropeksi pada dirinya masing-masing.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KETIGA
Kemudian Jahanam menyuarakan suara kobarannya
yang ketiga. Dan kobaran kali ini lebih dahsyat tetimbang yang pertama dan
kedua. Maka tidak ada satu malaikat yang berada dekat di sisi Allah, seorang
nabi yang diutus, seorang wali dan shidiq pun kecuali akan tersungkur di atas
kedua lututnya. Bahkan nabi Ibrahim dan semua para rasul pun juga akan
mengalami hal yang sama. Kecuali kekasih Tuhan semesta alam Muhammad saw.,
penutup para nabi. Karena dia terbebas dari kedahsyatan api neraka dan
dibersihkan oleh Allah Azza wa Jalla dari segala sesuatu yang menakutkan
darinya.
SUARA KOBARAN JAHANAM YANG KEEMPAT
Kemudian Jahanam kembali menyuarakan suara
kobaran apinya untuk yang keempat kalinya. Seperti yang sudah-sudah, kobaran
yang ini tentu lebih dahsyat dari kobaran yang pertama, kedua dan yang
ketiga. Lantas malaikat melemparkan api
Jahanam je wajah semua makhluk dan mereka pun lari tunggang-langgang.
Pada waktu itu, Jibril dan Mikail bertanggung ke tiang ‘Arsy. Setiap malaikat
menyeru: “Ya Allah selamatkanlah diriku, selamatkanlah diriku!” Pada hari ini
aku tidak memohon kepada-Mua kecuali untuk selamat dari hal ini”.
Masing-masng orang juga akan berkata:
“Dengan kemulian Muhammad dan kedudukan Muhammad saw., selamatkanlah aku yan
Allah dari adzab-Mu.”
Mereka berkata seperti itu setelah
menyaksikan bagaimana kedudukan dan kemuliaan yang dimiliki oleh beliau
Muhammad saw di sisi Tuhannya. Semua makhluk berlarian namun Jahanam seperti
tetap hendak mengejar mereka. Masing-masing di antara mereka saing
bertabrakan. Tidak ada satu pun belengu, rantai, ular, kalajengking kecuali
sudah berada di dalam api Jahanam.
DENGAN APA API NERAKA MENJADI MATI ?!
Pada waktu itulah Muhammad saw. Menghampiri
Jahanam dan menyambar tali kendalinya. Beliau menyambarnya dengan baju
berwarna hijaunya. Maka api Jahanam itu akhirnya padam karena nur wajah
Rasulullah yang milia. Sedangkan Rasulullah saw., pada waktu itu merunduk
kepada Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia seraya berkata: “Wahai Dzat Yang
Maha Memberi keselamatan, selamatkanlah umatku dari siksaan yang pedih.”
Wahai sekalian manusai, sungguh aneh hati
hamba-hamba yang hancur, yang lalai pada kedahsyatan hari kiamat dan terus
saja bandel untuk bermaksiat kepada Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha
Dermawan?!”
Wahai saudara-saudaraku semoga semua
ungkapan di atas buan tertuju pada kita. Sebab, Dzat Yang Maha Perkasa pasti
akan membangkitkan orang yang rendah dan hina. Dia akan bertanya kepada
mereka mengenai sesuatu yang paling sedikit, baik yang buruk mapun yang baik.
Allah juga akan bertanya kepada mereka mengenai hal yang paling kecil dan
perihal kulit buah yang dibuang. Bahkan pada hari yang sangat sulit dan
menakutkan itu Dia akan menanyakan semua yang sedikit maupun yang banyak.
Karena begitu mencekamnya kondisi pada
waktu itu, sehingga rambut si kecil langsung berubah menjadi beruban.
Mudah-mudahan Allah menemai kami dan kalian pada waktu itu. Sesungguhnya Dia
adalah Dzat Yang Maha Mampu untuk menghendaki apapun.
Kemudian Allah Ta’ala akan mengutus Jibril
‘alaihis salaam untuk menghampiri Jahanam. Jibril berkata kepadanya: “Allah
Ta’ala berfirman kepadamu agar selalu taat.” Lantas Jahanam berkata: “Aku
bersumpah demi keagungan Allah dan keagungan-Nya, pada hari ini aku pasti
akan menyiksa orang-orang yang tidak patuh kepada Allah dan malah menggunakan
kenikmatan-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya.”
Jahanam kembali berkata: “Wahai Jibril,
apakah Allah telah menciptakan sebuah makhluk yang akan menyiksa aku?” Jibril
menjawab: “Tidak, Allah tidak menciptakanmu kecuali untuk menyiksa
orang-orang yang bermaksiat.” Pada waktu itu Jahanam berkata: “Segala puji
bagi Allah Dzat Yang telah menciptakan
aku untuk menyiksa orang-orang yang bermaksiat dan tidak menciptakan
untukku sesuatu yang bertugas menyiksaku”. Demi Allah, ketika itu musibah
yang terjadi amat dahsyat. Kebobrokan dan aib semuanya terungkap dan
terbongkar. Dan semua pendosa dan para pelaku maksiat menyesali segala
perbuatannya.
Sungguh disesalkan orang yang menjual
dirinya sendiri di pasar kerugian, meninggalkan kemuliaan dirinya dan ridha
Allah dan menukarnya dengan sesuatu yang rendah, hina dan mengakibatkan
terjerumus ke dalam adzab neraka. Bahkan tanpa ragu dia melakukan kesalahan
di hadapan Dzat Yang Maha Raja dengan terang-terangan tanpa memikirkan
akibatnya.
SEBAB-SEBAB PENGAMPUNAN DOSA
Telah diceritakan dari sebagian orang arif
(orang yang mengenal Allah dengan baik) rahimahullah bahwa dia telah berkata:
“Di suatu tahun aku menghadiri perkumpulan di padang Arafah. Di tempat itu
aku mendengar suara gemuruh jutaan manusia. Tiba-tiba aku teringat pada hari kiamat.
Aku juga ingat rahmat Allah Ta’ala. Maka aku hendak bersumpah bahwa Allah
Ta’ala telah mengampuni dosa semua orang yang ada di kerumuman Arafah
tersebut. Namun aku baru sadar bahwa diriku termasuk dalam kerumunan
orang-orang itu. Akhirnya aku mengurungkan sumpahku tadi.
Apabila rasa takut seluruh makhluk seudah
memuncak, bahkan mereka menjadi merasa sangat takut dan khawatir, bahkan hati
sampai di kerongkongan karena tidak tahan lagi menyaksikan fenomena yang
begitu mengerikan, maka Dzat Yang Maha Raja lagi Maha Penyayang akan menyeru:
“Wahai hamba-hamba-Ku, pada hari ini
tidak ada lagi rasa takut pada kaian. Dan kalian tidak akan merasa sedih.”
Jika semua makhluk telah mendengar seruan ini, maka masing-masing dari mereka
sangat mengharap bisa termasuk dalam kategori orang yang difirmankan Allah
tadi.
Lantas Allah Ta’ala kembali berfirman: “(Yang termasuk ke dalam firman-Ku tadi
hanyalah) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami sedangkan mereka
adalah orang-orang muslim (yang berserah diri diri).” Mendengar firman
Allah tersebut seluruh orang kafir, munafik dan mereka yang tukang berbuat
keji tidak lagi memiliki harapan mendapatkan rahmat Allah. Sedangkan
orang-orang yang beriman kepada Dzat Yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa,
serta orang-orang yang mengikuti Sunnah Muhammad saw., nabi pilihan merasa sangat optimis
tergolong dalam firman Allah tadi.
Setelah itu buku catatan amal dibagikan dan
mizan pun diletakkan. Masing-masng individu mengaku apa yang dulu telah
diperbuat. Orang yang dzalim akan menyesal dan pendosa merasa rugi. Sebab
semua aib dan cacatnya tampak dengan jelas di buku catatan amal. Seketika itu
banyak orang yang malu, rasa takut semakin menjadi-jadi dan tersingkap semua
kebobrokan. Malaikat hafadzah (yang menyertai manusia) dan masing-masing
anggota badan, masing-masing orang akan bersaksi tentang perbuatan yang dulu
pernah dikerjakan.
INILAH HARI KIAMAT
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw.
Bahwa beliau bersabda: “Jika Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah mengumpulkan
orang-orang terdahulu dan orang-orang yang hidup di zaman akhir, maka ada
penyeru yang akan berkata: “Ini adalah hari kiamat. Inilah hari keputusan
yang kamu selalu mendustakannya.”
Coba perhatikan dirimu wahai hamba yang
perlu dikasihani! Wahai hamba yang lemah iman an keyakinannnya! Wahai orang
yang mengaku termasuk golongan mukmin an membenarkan ajaran Allah, akan
tetapi masih mengerjakan perbuatan para pendusta dan menentang ajaran-Nya.
Bahkan meninggalkan sunnah-sunnah rasul dan nabi akhir zaman. Begitu beraninya
dirimu sehingga menjadi pendusta di sisi Allah?! Kalau kamu memang benar-benar takut kepada adzab hari kiamat,
pastilah kamu mengamalkan al-Qur’an yang telah sangat jelas ajarannya. Jika
kamu memang benar tergolonga orang-orang mukmin dan mereka yang membenarkan ajaran Allah, pasti kamu taat
kepada Tuhan orang-orang terdahulu dan orang-orang yang hidup di zaman akhir.
Mintalah kepada Tuhanmu agar melepaskan dirimu dari berbagai dosa yang telah
kamu geluti. Mintalah juga kepada-Nya agar menyingkap semua tabir kejelekan
dan aibmu pada dirimu (agar kamu bisa bertobat).
NASEHAT KA’BUL AHBAR
Telah diriwayatkan bahwa Umar Khaththab ra.
pernah berkata kepada Ka’ab: “Wahai Ka’ab, takut-takutilah aku (dengan
nasehatmu)!” Maka Ka’ab menundukkan
kepalanya. Tidak lama kemudian dia mengangkat kepala dan kedua matanya telah
mencucurkan air mata. Lantas dia berkata: “Wahai Amirul Mukminin, aku
bersumpah demi Dzat Yang jiwa Ka’ab di dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya
Jahannam pasti akan mengeluarkan suara kobaran api sekali. Akibat suara itu
rantai-rantai yang mengikat tangan malaikat zabaniyah yang telah lama tinggal
di dalam neraka menjadi putus dan para malaikat zabaniyah itu pun jatuh
tertelungkup di atas wajahnya. Malaikat penjaga neraka terpukul mundur dan
tidak lagi bisa mengendalikan keganasan Jahanam. Seandainya masng-masing
orang memiliki amal perbuatan yang banyaknya sama dengan amal seribu nabi,
seratus ribu orang shiddiq dan seratus ribu orang yang mati syahid, pasti
amal itu akan hangus terbakar. Dia mengira tidak akan selamat dari api
neraka.
Dalam kondisi semacam ini, Nabi saw.
Muncul. Dan hari Kiamat diterangi dengan cahaya sinar yang memancar dari
wajahnya. Beliau saw. memegang tali kendali Jahanam seraya beraka: “Tahanlah
dirimu dari mendekati umatku (beliau mengatakan itu sampai diulang tiga
kali).” Lantas Jahanam berkata kepada beliau: “Wahai Nabi yang mulia dan
rasul yang sangat berbelas kasih serta penyayang, Allah tidak memberiku jalan
untuk mendekati dirimu dan umatmu.”
Pada waktu itulah pendosa bergantung kepada
Nabi saa., yakni ketika dia menyaksikan keadaan yang sangat mencekam. Orang
itu berkata: “Wahai Rasulullah, selamatkan aku dari siksaan Allah.”
Rasulullah bersabda kepadanya: “Bukankah aku telah menyampaikan risalah
Tuhanku?! Mengapa kamu masih saja berbuat maksiat?!” Hamba pendosa itu
berkata: “Wahai Rasulullah, aku terkalahkan oleh nasib celakaku.” Rasulullah
saw. bersabada: “Tidak ada seorang pun dari umatku yang celaka. Begitu juga
dengan orang yang mengatakan tiada Tuhan selaian Allah dan Muhammad adalah
rasul Allah.” Lantas beliau memintakan syafa’at yang diperuntukkan kepada
orang itu kepada Allah SWT. sehingga dia pun menerima syafa’at.
HADITS PERINGATAN
Telah diriwayatkan dari Rasulullah saw.
bahwa beliau bersabda: “Setiap mata akan menangis pada hari kiamat, kecuali
mata yang dulu pernah menangis karena takut kepada Allah, mata yang terpejam
dari hal-hal yang diharamkan Allah dan mata yang tidak tidur malam untuk
melakukan aktifitas di jalan Allah.”
Oleh karena itulah, beramal shalihlah
kalian hawai hamba-hamba Allah di hari-hari yang sangat singkat ini. Sebab
amal shalih itu dapat menjagamu dari kedahsyatan kiamat, malapetaka yang
sangat besar, gonjang-ganjing dan adzab yang mengerikan. Sesungguhnya umur
ini tidak panjang. Ajal itu sebenarnya pendek. Sedangkan bekal yang ada
hanyalah sedikit. Rasa takut sangat besar. Adzabnya sangat panjang. Sedangkan
hari itu sangat menakutkan dan berat. Sungguh celaka orang yang menghabiskan
hari-harinya untuk mengerjakan maksiat. Surga akan diganti dengan neraka.
Keuntungan akan diganti dengan kerugian. Kemuliaan yang dulu ada diganti
dengan kehinaan. Bahkan yang berlebihan diganti dengan kekurangan. Coba
pikirkan kembali apa yang kamu dengan ini wahai manusia. Sebab aku, kamu dan
masng-masing dari kita adalah manusia.
JAHANAM BERSUJUD
Disebutkan di dalam sebagian kabar bahwa
Jahanam – semoga Allah melindungi kita darinya dan menjauhkan dari kita
dengan rahmat-Nya – pada hari kiamat nanti akan meminta izin untuk bersujud.
Maka Allah mengizinkannya. Lantas sejak saat itu Jahanam sujud sampai waktu
yang dikehendaki Allah. Kemudian dikatakan kepadanya: “Angkatlah kepalamu!”
Maka Jahanam mengangkat kepalanya seraya berkata: “Segala puji bagi Allah
Yang telah menciptakan aku untuk mengadzaba orang-orang yang bermaksiat
kepada-Nya. Dan Dia tidak menjadikan satu makhluk pun untuk menyiksa aku.
Wahai Tuhanku, malapetakaku sudah begitu pedih, apiku sudah mulai mereda, air
dan pohon zaqqumku sudah mendidih, cairan busuk dan lelehan daging dan darah
yang ada di dalamku semakin banyak dan sebagian telah memakan sebagian yang
lain. Wahai Tuhanku, segera masukkan penghuniku. Aku akan menyiksa untuk-Mu
orang-orang yang bermaksiat kepada-Mu, mengikuti keinginan hawa nafsunya,
melawan ayat-ayat-Mua, mendustakan para rasul-Mu, serta mempercayai tuhan
selain-Mu. Padahal tiada tuhan selaian Engkau.
Lantas Jahanam menyeru dengan suara yang
mampu didengarkan oleh orang-orang yang berada di padang Masyar. Dia sangat
murka kepada orang-orang yang tukang berbuat maksiat dan melemparkan
bunga-bunga api kepada mereka. Jumlah bunga api itu sebanyak bintang-bintang
yang bertebaran di langit, buih yang ada di samudera, dan butiran pasir yang
ada di daratan. Akhirnya percikan bunga api itupun jatuh di atas kepala
orang-orang yang tukang berbuat maksiat. Barangsiapa memiliki amal shalih,
maka amal itulah yang menjadi penghalang baginya dari percikan bunga api
Jahanam. Dan barangsiapa tidak memiliki amal shalih, maka kepalanya menjadi
sasaran bidik kembang api neraka. Mudah-mudahan Allah melindungi dan
menjauhkan hal itu dari kita dengan rahmat-Nya. Amin ya rabbal ‘alamin.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran, 3:
185). o
|
Subhanallah.....
BalasHapus