Pendahuluan
Ada orang yang
menggemari ilmu perhitungan, ada juga yang tidak. Ada orang yang menggemari
ilmu politik, ada juga yang tidak. Pasti Anda juga pernah bertanya-tanya,
mengapa ada orang pandai dan ada orang bodoh? Tetapi, kata teman saya, Fulan
bin Fulan: “Sebenarnya tidak ada orang bodoh di dunia ini, semua orang pandai
pada bidangnya masing-masing.” Itu memang benar. Mengapa ini bisa terjadi?
Teori
struktur dan fungsi pikiran menyatakan bahwa dua sisi otak yang berbeda
mengontrol dua “mode” pemikiran yang berbeda pula. Teori itu juga menyatakan
bahwa masing-masing dari kita memilih satu mode daripada yang lain. Di
Indonesia, ada pembagian jurusan IPA dan IPS pada sekola menengah atas (SMA).
Jurusan IPA didominasi oleh anak-anak yang pemikirannya cenderung melalui otak
kiri. Sementara jurusan IPS didominasi oleh anak-anak yang pemikirannya
cenderung melalui otak kanan. Jadi, apa perbedaan pemikiran otak kiri dan otak
kanan?
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian yaitu otak kanan dan
otak kiri dengan fungsi yang berbeda. Setiap belahan otak (kiri atau kanan)
mempunyai fungsi yang berbeda.
Otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi ,
perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur,
analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
Sedangkan
otak kanan diidentikkan
tentang ritme, kreativitas, persamaan, khayalan, imajinasi dan dimensi,
kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak
terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Jadi
belahan otak kanan berfungsi kalau manusia menggambar, menunjuk, memeragakan,
bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya. Sebenarnya
kedua belahan otak kiri dan kanan sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling
melengkapi satu dengan yang lain.
Seorang
peneliti bernama Roger Sperry (1960) menemukan bahwa otak manusia terdiri dari
2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai
fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun
1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja
maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya. Daya ingat
otak kanan bersifat panjang (long
term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit
stroke atau tumor otak, fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan
emosi misalnya. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi
kerusakan pada otak kiri,akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara,
berbahasa, dan matematika.
Berdasarkan
kekuatan fungsi masing-masing, berarti, kedua fungsi otak manusia itu sangat
diperlukan dalam menghadapi hidup. Begitu pula, bagi seseorang, pembiasaan
penggunaan kedua fungsi otak itu sangat bermanfaat dalam perjalanan dirinya
menuju kedewasaan.
Otak
Kiri
1.
Mampu melakukan satu pekerjaan dalam
satu waktu.
2. Pemikirannya
berurutan, contohnya A ke B ke C dan seterusnya.
3. Bila
ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke hal-hal
kecil seperti jerawat.
4. Membagi
dunia ini menjadi bagian-bagian yang memiliki nama dan mudah diketahui.
5. Pikirannya
logis, yang berarti melihat sebab dan akibat.
6. Mudah
menerima hal-hal yang sudah dibuktikan di dunia ini, misalnya 2 x 2 = 4.
7. Memiliki
nuansa pikiran informasi.
8. Memiliki
pemikiran lurus / teratur (linear).
9. Pemikirannya
dikuasai oleh peraturan, contohnya selalu menggambar pada urutan titik-titik
yang telah diatur terlebih dahulu, sangat bergantung pada informasi yang sudah
ada dan dikumpulkan sebelumnya.
10. Memiliki
kekuatan sintaks, yaitu kemampuan gramatikal atau merangkai kata-kata dengan
mudah.
11. Mereka
adalah seorang pemisah, yang berarti perbedaan lebih penting.
12. Mampu
mengingat urutan motorik yang rumit (kompleks).
13. Selalu
berbicara dan berbicara dan berbicara.
14. Mengetahui “bagaimana”.
15. Sangat
ekspresif dalam kata-kata yang digunakan sebagai tanda, misalnya “seorang
wanita adalah manusia dengan jenis kelamin perempuan.”
Otak Kanan
1.
Mampu melakukan berbagai pekerjaan
sekaligus dalam satu waktu.
2. Pemikirannya
serentak (mendadak), contohnya sebuah gambar yang rumit (kompleks).
3. Bila
ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke keseluruhan
wajah.
4. Menyatukan
dunia ini menjadi satu kesatuan.
5. Pikirannya
analogis, yang berarti melihat kesamaan.
6. Memiliki
nuansa pikiran emosional.
7. Memiliki
pemikiran imajistik (mengkhayal).
8. Pemikirannya
transformatif dan luas, contohnya selalu menggambar dengan pola tanpa batas
yang tidak terikat pada urutan-urutan, tapi garis di sekitar gambar yang
terikat dalam pikiran dan perasaan mereka.
9. Memiliki
keterbatasan sintaks, tapi merespon kata-kata dengan gambar, yang berarti
mereka membaca sambil membayangkan apa yang tertulis di dalam bacaan.
10. Mereka
adalah seorang penyatu, yang berarti kesatuan lebih penting.
11. Mampu
mengingat gambar yang rumit (kompleks).
12. Mereka
memiliki tipe tak banyak bicara, lebih banyak gambar dibanding kata-kata.
13. Mengetahui “apa”.
14.
Mudah menerima kata-kata seperti “istri adalah wanita besar dan hangat, berpaha
putih, dirayu dan dinikahkan.”
Kemampuan otak
kiri adalah berpikir secara analitik, logis, tepat, repetitif, terkumpul,
mendetail, ilmiah, terikat, literal, berurutan. Sementara otak kanan berpikir
secara kreatif, imajinatif, umum, intuitif, konseptual, gambaran besar,
heuristik, empatetik, figuratif, tidak menentu.
Otak
kiri cenderung menguasai aspek berbicara, menulis, matematika, ilmiah, alasan
logis, dan penggunaan tangan kanan (right-handed). Sementara otak kanan
cenderung menguasai musik, seni, bentuk tiga dimensi, memiliki banyak ide dan
imajinasi, dan penggunaan tangan kiri (left-handed).
Untuk
mengetes apakah Anda lebih dominan otak kiri atau otak kanan, lakukan tes
berikut.
Lihat
pada kumpulan kata di bawah ini dan sebut warnanya, bukan katanya.
Inilah yang
disebut konflik otak kiri dan kanan. Otak kanan Anda berusaha menyebut
warnanya, tapi otak kiri Anda berusaha membaca warnanya.
MENYEIMBANGKAN OTAK KIRI
DAN OTAK KANAN
Manusia merupakan mahluk yang mulia yang diberikan
berbagai kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Manusia diberikan akal, sehingga
dengan akal tersebut manusia dapat berpikir. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kita mengetahui bahwa pusat manusia dalam berpikir
ada pada otak yang dimiliki manusia.
|
|
|
Berbagai studi menunjukkan begitu hebatnya otak yang
dimiliki manusia. Penelitian mutakhir menunjukan bahwa otak manusia terdiri
atas dua belahan otak, belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Kedua belahan
otak tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda, akan tetapi kedua belahan
otak tersebut saling melengkapi satu sama lainnya. Walaupun demikian setiap
orang biasanya memiliki kecenderungan untuk dominan pada salah satu belahan
otak tersebut. Kondisi yang merugikan adalah apabila dominansi itu menyebabkan
fungsi belahan otak yang lainnya menjadi lemah, hal ini tentunya akan membuat
kemampuan berpikir kita akan menjadi kurang optimal. Yang paling bagus adalah
dapat memanfaat kedua belahan otak tersebut secara keseluruhan. Sayangnya,
sistem pendidikan formal yang ada, umumnya cenderung lebih menghargai kemampuan
otak kiri. Hal ini tentunya akan merugikan para siswa yang otak kanannya lebih
dominan. Pendidikan formal merugikan sebagaian besar siswa, kerena hanya 15 %
dari semua anak yang diteliti diketahui dominan belahan otak kirinya. Dalam tulisan
ini kita akan mendapati bagaimanakah kita dapat menggunakan otak kita secara
optimal, yaitu dengan menggunakan seluruh belahan otak kita, baik belahan otak
kiri, maupun belahan otak kanan.
Bagian-Bagian
Otak
Untuk memahami bagaimana kita dapat
mengoptimalkan kerja dua belahan otak yang kita miliki, tentunya kita harus
mengetahui dan memahami bagian-bagian apa sajakah yang ada dalam otak kita.
Otak manusia adalah benda yang paling
kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Inilah satu-satunya organ yang
sangat berkembang sehingga dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh
tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak yang
berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun.
Apabila kita lihat otak dari depan atau muka maka kita akan dapat melihat bahwa otak kita mempunyai tiga bagian dasar: batang otak atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia, dan neokorteks.
Apabila kita lihat otak dari depan atau muka maka kita akan dapat melihat bahwa otak kita mempunyai tiga bagian dasar: batang otak atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia, dan neokorteks.
Perilaku yang ada dalam otak repril berkaitan
dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies.
Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan
wilayah. Ketika kita merasa tidak aman, otak reptil ini spontan bangkit dan
bersiaga atau melarikan diri dari bahaya. Inilah yang kita namakan reaksi
“hadapi atau lari”.
Di sekeliling otak reptil ini terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem limbik ini dikenal juga dengan otak mamalia, hal ini dikarenakan otak ini juga dimiliki oleh semua mamalia. Sistem limbik ini terletak di bagian tengah dari otak kita. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu ia menyimpan perasaan kita, pengalaman kita yang menyenangkan, dan kemana pun belajar kita. Selain itu, sistem ini juga mengendalikan bioritme (pengaturan biologis tubuh) kita, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Sistem limbik ini jelas merupakan bagian yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Kenyataan bahwa bagian otak kita yang mengendalikan emosi, juga mengendalikan fungsi tubuh kita. Hal ini menjelaskan mengapa emosi dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan. Sistem limbik adalah kontrol utama kita yang menggunakan informasi dari indera penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indera peraba, dan penciuman, kemudian informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak kita, yaitu neokorteks.
Di sekeliling otak reptil ini terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem limbik ini dikenal juga dengan otak mamalia, hal ini dikarenakan otak ini juga dimiliki oleh semua mamalia. Sistem limbik ini terletak di bagian tengah dari otak kita. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu ia menyimpan perasaan kita, pengalaman kita yang menyenangkan, dan kemana pun belajar kita. Selain itu, sistem ini juga mengendalikan bioritme (pengaturan biologis tubuh) kita, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan. Sistem limbik ini jelas merupakan bagian yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Kenyataan bahwa bagian otak kita yang mengendalikan emosi, juga mengendalikan fungsi tubuh kita. Hal ini menjelaskan mengapa emosi dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan. Sistem limbik adalah kontrol utama kita yang menggunakan informasi dari indera penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indera peraba, dan penciuman, kemudian informasi tersebut didistribusikan ke bagian pemikir di dalam otak kita, yaitu neokorteks.
Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas
dan sisi-sisi limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak. Bagian otak
ini merupakan tempat bersemayamnya kecerdasann kita. Inilah yang mengatur
pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, dan
penciuman. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir
secara intelektual, pembuatan keputusan, perilaku waras, bahasa, kendali
motorik sadar, dan penciptaan gagasan. Neokorteks terdiri dari 12 – 15 juta sel
saraf yang disebut neuron. Sel-sel ini dapat berinteraksi dengan sel-sel lain
melalui vibrasi di sepanjang cabang-cabang yang disebut dendrit. Setelah kita
melihat bagian-bagain otak apabila kita lihat dari arah depan, maka, otak juga
dapat kita lihat dari arah atas. Jika kita melihat dari arah atas maka kita
akan mendapati otak seperti terdiri atas dua belahan, yaitu belahan otak kiri,
dan belahan otak kanan.
Proses pada belahan otak kiri lebih lambat.
Berpikir otak kiri sering terlihat berlawanan dengan emosi dan lebih dekat
dengan prose-proses yang bersifat objektif. Belahan otak kiri lebih peka
terhadap “saya” dalam suatu proses dan sering dipersepsikan lebih rasional.
Belahan otak kiri juga merupakan pusat pengambilan keputusan, berpikir abstrak.
Belahan otak kiri menitikberatkan kerjanya pada proses yang berkaitan dengan
sesuatu yang intelek. Intelek tentunya berbeda dengan kreatif, karena intelek
biasanya mengarahkan kita untuk lebih spesifik, sedangkan kreatif meluaskan
atau melebarkannya pada suatu konteks.
Kedua belahan otak yang dimiliki manusia merupakan dua
bagian yang tidak terpisah tanpa ada hubungan. Kedua belahan otak tersebut
tetap saja memiliki hubungan (koneksi), walaupun setiap belahan otak bentuknya
memiliki fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Proses berpikir otak kiri
bersifat logis, linier (searah), rasional, sistematis, dan detail.
Logis merupakan suatu cara berpikir di mana
bentuk dari berpikir itu sudah terpola dengan baku. Sebuah kesimpulan dalam
cara berpikir logik didapat melalui suatu proses yang taat/terikat pada pola
tersebut. Misalnya ada sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati (premis
mayor). Kemudian ada pernyataan berikutnya yang mengatakan bahwa Tono adalah
manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa Tono pasti mati. Pada cara berpikir logis, sebuah kesimpulan
didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
2. Linier
2. Linier
Linier merupakan suatu cara berpikir di mana
apa yang dipikirkan selau serah. Misalnya apabila kita masuk ke dalam suatu
ruangan yang gelap maka kita tidak akan dapat melihat, semakin gelap maka
semakin tidak dapat melihat. Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan
berjalan.
Rasional merupakan berpikir dengan
menggunakan rasio sebagian dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang diperoleh
didapat melalui suatu proses pertama informasi di tanggap oleh indera, kemudian
diolah di otak, dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, kemudian
menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda dengan berpikir intuitif di
mana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah dari mana asalnya.
4.
Sistematika
Sistematika merupakan proses berpikir di mana
berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling awal, kemudian, dan akhir.
Dalam berpikir sistematika tidak diperkenan melewati satu tahapan dalam
berpikir (loncat-loncat).
5.
Detail
Berpikir detail merupakan berpikir dimana apa
yang kita pikirkan kita bagi pada bagian yang rinci. Kemudian kita telaah
secara spesifik dan mendalam.
Sebagaimana
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa, setiap individu memiliki
kecenderungan untuk dominan pada salah satu dari dua belahan otak yang ada,
bisa dominan pada fungsi belahan otak kanan, atau dominan pada fungsi belahan
otak kiri. Individu yang dominan pada belahan otak kiri merupakan individu yang
akan nampak teratur, mengerjakan sesuatu dengan aturan yang jelas, ia akan
mengerjakan sesutu secara bertahap sebagaimana yang telah ia buat. Individu
dengan dominasi otak kiri merupakan individu yang berpikir secara detail. Dalam
melihat suatu masalah biasanya ia menganalisa secara mendalam dan rinci.
Orang-orang dengan dominan pada belahan otak kiri biasanya merupakan pemikir
yang serius dengan mengkaitkan pada logika dan penalaran yang rasional.
Karakteristik
Otak Kanan
Kebanyakan anak-anak lahir dengan kecenderungan dominan
pada otak kanan. Belahan otak kanan ini lebih bermanfaat ketika mereka
membentuk peristiwa-peristiwa ke dalam suatu pola selama mereka menemukan
dunia. Anak-anak pada tahan awal belajar memberikan respon pada bentuk, bau,
dan suara yang sudah dikenalinya. Ketika mereka tumbuh dan hubungan antara dua
belahan otak mulai dibangun, mereka mulai memperlihatkan kemampuan kognitif
yang lebih kuat pada belahan otak kanan baru kemudian belahan otak kiri.
Belahan otak kanan adalah sumber intuisi, insight,
kiasan, imajinasi. Belahan otak kanan ini memiliki banyak muatan dalam
keterlibatannya pada proses kretaifitas. Suka melucu adalah salah satu ciri
dari belahan otak kanan. Karakteristik itu juga yang kita dapat temui pada
orang-orang yang kreatif.
Fungsi
Otak kanan
Belahan otak kanan memiliki fungsi yang
khusus yang berlainan dengan belahan otak kiri. Belahan otak kanan memiliki
fungsi: acak, tidak teratur, intuitif, dan menyeluruh.
Acak yang dimaksud di sini adalah bahwa
belahan otak kanan bekerja menghasilkan suatu ide, atau suatu kesimpulan tidak
melalui suatu proses berpikir yang kaku. Dalam menghasilkan suatu lukisan yang
indah seorang pelukis menemukan idenya tanpa harus berpikir logik. Ia berimajinasi
dari suatu peristiwa pada peristiwa yang lain, dari suatu keadaan kepada
keadaan yang lain.
Belahan otak kanan memiliki karakterisik
untuk berpikir tidak teratur. Ia dapat langsung pada ide pokoknya baru pada
bagian lain yang lebih kecil, atau memulai sesuatu tanpa ada tahapan yang jelas
Berpikir intuitif adalah berpikir di mana ide
atau gagasan didapat tanpa melalui proses berpikir yang rasional. Ide atau
gagasan itu muncul saja dari dalam pikirannya tanpa ia mengetahui dari mana
asal pikiran itu. Ketika berada dalam kamar mandi terkadang muncul solusi atas
permasalahan yang sebelumnya tidak kita ketemukaan jawabannya. Atau tiba-tiba
kita ingin sekali pergi menemui ibu kita di rumah tanpa ada sesutu yang terjadi
sebelumnya. Itulah berpikir intuitif.
Berpikir menyeluruh adalah berpikir dengan
mempertimbangkan banyak hal. Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang,
berbagai aspek. Dengan fungsi otak kanan ini, manusia dapat berpikir bahwa yang
menyebabkan banjir bukan hanya karena hujan besar, akan tetapi banyak faktor
lain lagi, seperti perilaku membuang sampah di kali, hilangnya daerah serapan
air, banyaknya bangunan, dan lain sebagainya.
Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak
teratur, intuitif, dan menyeluruh. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara
untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan, dan emosi,
kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (perasaan kehadiran suatu benda atau
orang), kesadaran ruang, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan
warna, kreativitas, dan visualisasi.
Dominasi
Otak Kanan
Individu yang dominan pada belahan otak kanan merupakan
individu yang acak dalam berpikir. Tidak seperti individu dengan dominan pada
otak kiri yang linier (searah), individu dengan dominan pada belahan otak kanan
lebih dapat melihat suatu pada sisi yang berbeda-beda. Dalam melihat suatu
masalah individu dengan dominan pada otak kanan melihat masalah lebih luas dan
menyeluruh. Karena mereka berpikir acak, biasanya mereka memiliki punya banyak
ide. Ide-ide tersebut bermunculan dari pikiran mereka secara intuitif (langsung
dari dalam dan tidak melalui proses berpikir yang logis). Kekurangannya tentu
saja terkadang mereka memiliki banyak sekali ide atau gagasan akan tetapi tidak
fokus. Individu dengan dominasi pada otak kanan biasanya memiliki kreatifitas
yang tinggi. Mereka dapat menghubungkan hal-hal yang ada untuk memunculkan
hal-hal yang baru. Seorang yang kreatif ketika melihat kursi, melihat ban
bekas, akan dapat menghubungkannya dengan membuat kursi dengan ban bekas
tersebut.
Teknik
Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan
Kedua belahan otak penting artinya. Orang
yang memanfaatkan kedua belahan otak ini secara simbang, maka belajar terasa
sangat mudah karena mereka mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang
diperlukan dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Orang yang masuk dalam
kategori otak kiri dan ia tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa
aktivitas otak kanan dalam hidup kita, ketidak seimbangan tersebut dapat
mengakibatkan orang tersebut stress dan juga kesehatan mental dan fisik yang
buruk. Kita dapat menggunakan beberapa strategi untuk menyeimbangkan fungsi
belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Menyeimbangkan di sini tentu berarti
membuat kedua belahan otak tersebut berfungsi ketika kita melakukan sesuatu. Strartegi
yang dapat kita gunakan seperti menggunakan musik dalam melakukan aktifitas
berpikir, serta berolahraga teratur.
Yang terpenting dalam kedua teknik tersebut
adalah memunculkan keadaan yang relaks. Karena dengan keadaan relaks tersebut
akan membuat koneksi atau hubungan antara kedua belahan otak menjadi cepat. Hal
ini dapat kita lihat pada pemikir-pemikir bagaimana mereka menemukan ide dan
inspirasi yang menghasilkan teori dan penemuan. Pada saat logika proses
mengalami kemandegan, maka relaksasi dari sebuah kerja yang serius pun
diperlukan. Enstein telah menulis banyak ide terbaik yang datang ketika
bermimpi atau sedang bercukur. Seorang pemain drama terkenal Yunani, Euripides,
ketika berendam dalam bak mandi, menemukan displacement teori. Newton,
menemukan bayak ide-ide hebat ketika bermanja dalam kasih sayang ibunya. Dalam
contoh-contoh di atas insight tidak datang pada saat konsentrasi penuh
pada apa yang kita pikirkan, walaupun tahap berpikir focus merupakan hal
yang penting untuk perisapan berpikir. Hal ini memberikan gambaran pada kita
pentingnya belahan otak kanan pada kehidupan manusia.
Menggunakan Musik
Musik
tentunya adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Musik merupakan
ekspresi perasaan manusia, sehingga biasanya manusia menyukai musik karena hal
itu seperti merefleksikan perasaannya, dan hal itu membuat manusia menjadi
senang, dan nyaman. Hal inilah yang mungkin membuat manusia menyukai musik dan
menjadikan musik bagian dari kehidupannya.
Untuk menyeimbangkan kecenderungan masyarakat terhadap otak kiri, perlu dimasukkan musik dan estetika dalam pengalaman belajar kita, dan memberikan umpan balik positif bagi diri kita. Semua itu menimbulkan emosi positif, yang membuat otak kita lebih efektif. Emosi yang positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang berujung kepada keberhasilan, sehingga kita memperoleh kehormatan diri yang lebih tinggi, yang membuat emosi menjadi lebih positif.
Dalam
belajar misalnya, kita dapat berpikir sambil mendengarkan musik yang memang
kita sukai. Dengan kita mendengarkan musik yang kita sukai membuat kita merasa
senang, relaks sehingga merangsang fungsi belahan otak kanan, yang akan sangat
membantu dalam proses belajar yang menggunakan belahan otak kiri.
Membiasakan Berolah raga
Cobalah eksperimen kecil ini. Berikanlah
pertanyaan ini kepada teman kita”apa maksudnya ketika kita berkata fakta adalah
cara mempermudah memahami pengetahuan”. Apakah mata teman kita bergerak ke
kanan? Jika ya, maka berikanlah pertanyaan “bayangkanlah rumahmu dan hitunglah
berapa jumlah jendela yang ada?”. Apakah matanya melihat kearah kiri ?. pada
umumya, terutama pada orang-orang yang menggunakan tangan kanannya, sesunguhnya
ia mengaktifkan fungsi belahan otak kiri (berhubungan dengan bahasa), maka akan
dibarengi oleh aktifitas tubuh bagian kanan atau yang berorientasi pada bagian
kaanan. Ketika belahan otak kanan berfungsi (berhubungan dengan gambar, atau
tugas-tugas yang berhubungan dengan ruang) maka akan dibarengi oleh aktifitas
tubuh bagian kiri.
Eksperimen di atas memberikan gambaran adanya
koneksi atau hubungan antara belahan otak kiri dengan tubuh bagian kanan, dan
belahan otak kanan dengan tubuh bagian kiri. Agar otak kita dapat berfungsi
secara optimal dalam arti kita memfungsikan kedua belahan otak tersebut, maka
penting sekali kiranya kita terbiasa menggerakan kedua bagian tubuh kita dengan
sama baiknya. Misalnya tidak selalu menulis dengan tangan kanan, dan sama
sekali tidak memberikan latihan pada tangan kiri untuk beraktifitas.
Menggerakkan seluruh angota tubuh baik pada bagian kanan, mapun pada bagian
kiri akan terasa mudah apabvila itu dilakukan dalam konteks berolahraga. Senam
misalnya, merangsang seluruh bagian tubuh untuk bergerak dan hal baik untuk
otak karena merangsang berfungsinya kedua belahan otak, baik otak kiri, maupun
otak kanan.
Otak Kanan Dulu, Baru Otak Kiri
Seperti
yang kita ketahui, otak kanan merupakan gudangnya kreativitas dan spontanitas.
Sedangkan otak kiri adalah otak yang suka menganalisis dan banyak pertimbangan.
Jadi ketika mulai menulis biarkan otak kanan dulu yang bekerja. Jangan
menggunakan aturan ini itu, musti gini musti gitu. Tak perlu memperhatikan tata
bahasa dan aturannya. Yang penting tulis dulu sampai selesai. Setelah itu
istirahatkan otak kanan dan barulah giliran otak kiri yang bekerja. Mulailah
memperhatikan tata bahasa yang sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan
bacalah keseluruhan tulisan untuk memperhatikan hubungan antar kalimat secara
utuh.
Penutup
Menyeimbangkan kerja kedua belahan otak tentunya tidak
sama dengan menggunakannya separuh-separuh dalam setiap pekerjaan, akan tetapi
artinya mengaktifkan kedua belahan otak pada saat mengerjakan suatu pekerjaan.
Menyeimbangkan belahan otak kanan dan belahan otak kiri ini, menjadi penting
karena dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada suatu tugas yang
beragam, yang menuntut kerja otak yang melibatkan seluruh belahan otak.
Sekarang bagaimanakah cara kita menyeimbangkan kerja belahan otak kiri dan
belahan otak kanan. Pertama yang perlu diingat adalah bahwa, kedua belahan otak
yang kita memiliki tidak merupakan bagian yang terpisah, akan tetapi terdapat
hubungan (koneksi) antara kedua belahan otak tersebut. Terdapat dua cara yang
dapat kita lakukan untuk menyeimbangkan kerja kedua belahan otak kita, pertama
ciptakan sebuah kondisi yang nyaman, relaks sehingga otak dapat bekerja secara
lepas dan bebas. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengerjakan sesuatu sambil
mendengarkan musik yang kita sukai. Kedua, untuk dapat menyeimbangkan kerja
kedua belahan otak kita, olah raga merupakan alternatif yang sangat baik.
Pertama, karena olah raga membuat fisik kita lebih sehat, dan kedua adalah
karena dengan berolahraga kita membiasakan menggerakan seluruh anggota badan
kita baik, bagian kiri, maupun bagian kanan dengan kecepatan yang tinggi. Pada
era sekarang, orang mulai tidak terlalu mendudukan otak kiri lebih dari otak
kanan. Orang semakin percaya kedua belahan otak tersebut bukanlah merupakan
sesuatu yang lebih tinggi dari yang lain akan tetapi memiliki fungsi yang sama
pentingnya. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana menyeimbangkan kedua
belahan otak tersebut sehingga kerja otak itu lebih optimal.
CATATAN PESHAWAR:
punya anak cenderung pakai otak
kiri... disarankan masuk sekolah semacam ITB,
yang cenderung pake otak kanan lebih
tepat masuk IKJ... kalo yang nggak pake
otak?.. lebih pas masuk RSJ...
PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI
DAN OTAK KANAN
dengan TEST WARNA
Coba anda perhatikan
tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan
selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak
kanan anda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca
tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak
kiri dan otak kanan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar